Artotel Yogyakarta Jadi Hotel Flagship, Apa Istimewanya?

Artotel Yogyakarta yang berhasil menjadi flagship hotel Artotel Group resmi beroperasi. Simak apa saja kejutannya.

oleh Novi Nadya diperbarui 08 Des 2017, 10:33 WIB
Diterbitkan 08 Des 2017, 10:33 WIB
Artotel Jogja
Desain salah satu kamar bertema Punakawan karya seniman Apri Kusbiantoro di lantai 7 Artotel Yogyakarta yang resmi dioperasikan Kamis, (7/12) di Artotel Jalan Kaliurang KM 5,6 No.14. (Foto: Liputan6.com/Novi Nadya)

Liputan6.com, Yogyakarta Yogyakarta menambah satu lagi hotel instagramable yang selalu diburu generasi milenial jelang penghujung tahun 2017. Adalah Artotel Yogyakarta yang resmi dibuka semalam, (7/12/2017) oleh Kanjeng Pangeran Haryo Wironegoro di Jl. Kaliurang KM 5,6 No 14, Caturtunggal, Sleman.

Banyak ekspektasi yang keburu terbayang-bayang saat Artotel hadir di Yogyakarta. Tempat lahirnya banyak seniman berbakat dan dikenal sebagai kota seni dan budaya.

Hotel yang menjunjung tinggi seni, berada di tuan rumahnya kota seni. Bakal seperti apa jadinya? Langkah awal Artotel Yogyakarta sangat tepat, menggandeng Founder ARTJOG Heri Pemad.

 

 

Artotel Yogya Gandeng Heri Pemad dan 6 Seniman Lokal

Artotel Jogja
Tim Artotel berfoto bersama para seniman yang melukis Artotel Yogyakarta, di antaranya Tempa (Rara Kuastra dan Putut Utama), Apri Kusbiantoro, dan Fathoni Makturodi usai press conference di Artotel Yogyakarta, Kamis (7/12). Foto: (Liputan6.com/Novi Nadya)

Heri Pemad bertugas sebagai kurator yang menyeleksi enam seniman untuk mewujudkan tema cerita rakyat di Yogya. Mereka adalah Tempa (Rara Kuastra dan Putut Utama), Soni Irawan, Uji Hahan, Ronald Aprian, Apri Kusbiantoro, dan Fathoni Makturodi.

"Pusingnya melebihi seleksi ARTJOG karena tidak mudah pilih artist yang bisa berkolaborasi dengan hotel dan ruang. Jadi enam seniman ini udah pasti jaminan karyanya memuaskan," ujar Heri Pemad ditemui Liputan6.com di sela-sela peresmian Artotel Yogyakarta.

Realita yang sesuai dengan ekspektasi juga dirasakan CEO Artotel Group selain rasa bangga dan bahagia, hotel Artotel hadir di salah satu pusat seni dan kreativitas di Indonesia.

"Artotel Yogya one of the best hotel design. Saya bersyukur dapat Artotel Yogya. Ini akan jadi flagship Artotel Group," ujar Erastus Radjimin di kesempatan yang sama.

 

Artotel Jogja
Desain lobi Artotel Yogya dengan atap anyaman dan lukisan karya Uji Hahan sebagai latar resepsionis. Foto: (Liputan6.com/Novi Nadya)

Sliding Emas di Artotel Yogyakarta

Artotel Jogja
Seluncuran dari bahan kuningan yang kokoh sebagai pengganti tangga dari lantai 2 ke 1 di Artotel Yogyakarta yang baru diresmikan Kamis, (7/12). (Foto: Liputan6.com/Novi Nadya)

Salah satu ciri Artotel yang sudah lebih dulu dibangun di Surabaya, Jakarta, dan Bali adalah bangunan tangga yang menjadi eye catching signature, selain soal lukisan yang juara. Artotel Yogya mempunyau sliding atau seluncuran sebagai pengganti tangga dari lantai 2 ke 1.

Seluncuran tambah menyita perhatian karena warna emas yang terbuat dari kuningan yang kokoh. Kami pun sempat mencoba, meski awalnya ada rasa ngeri.

Ternyata, ketagihan dan pengin meluncur lagi. Peluncuran juga dilengkapi matras tipis untuk membantu meluncur. Menyenangkan!

 

Filosofi Anyaman

Artotel Jogja
Selain karya seni lukisan, kerajinan anyaman juga mendominasi desain interior di kamar tidur atau ruang publik Artotel Yogyakarta. Seperti pada desain meja di kamar hotel. (Foto: Liputan6.com/Novi Nadya)

Masih ada satu lagi ciri khas kuat Artotel Yogya yang disebut sebagai flagship. Masih terinspirasi dari salah satu unsur budaya lokal Yogyakarta, yaitu anyaman dalam konsep rancang desain bertema Keselarasan dalam Harmoni.

Anyaman sudah bisa dilihat dari fasad gedung yang dibalut dengan anyaman sintetis berwarna hitam. Begitu juga dengan berbagai fasilitas interior hotel baik di ruang publik atau kamar dapat dijumpai banyak memakai anyaman.

Sebanyak 105 kamar berukuran 23 sqm, 25 sqm, dan 41 sqm siap menyambut Anda di Artotel Yogyakarta dengan lukisan berbeda tema tiap lantainya. Semua ruang kamar berdesain modern dan artistik ini dilengkapi dengan TV layar datar 43 inc, mesin pembuat kopi Dolce Gusto, Safe Deposit Box, mini bar, dan WiFi.

Kamar-kamar tersebut disempurnakan dengan pemandangan Gunung Merapi, lansekap kota Yogya dan jalan raya Kaliurang. "Sejak dibuka mulai tanggal 1 Desember 2017 responsnya bagus, rate-nya dibuka mulai Rp 594 ribu untuk dua minggu ke depan. Kami merasa bangga, apalagi punya sliding yang tidak dimiliki hotel lain," tutup Daniel Sunu Prasetyo.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya