Liputan6.com, Jakarta Toilet bawah tanah berstandar internasional yang ada di Titik Nol Malioboro baru saja diresmikan Gubernur DIY, Sultan Hamengku Buwono X. Menghabiskan biaya Rp 5,8 miliar, toilet bawah tanah ini menjadi toilet termahal di Indonesia.
Â
Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, Energi, dan Sumber Daya Mineral (PUP-ESDM) DIY, Muhammad Mansyur, di Museum Sonobudoyo, Selasa (9/1/2018) mengatakan, pengerjakan toilet termahal ini bahkan menghabiskan waktu hingga 10 bulan, dan baru selesai pada 29 Desember tahun lalu.
Â
Lebih jauh Mansyur menjelaskan, toilet bawah tanah ini terdiri atas 12 toilet untuk wanita dan 6 toilet untuk laki-laki, 1 toilet untuk difabel, serta dilengkapi 1 ruang laktasi yang dilengkapi pendingan udara dan CCTV.
Â
Toilet bawah tanah sendiri merupakan bagian dari proyek pedestrian Malioboro tahap dua yang dimulai Maret 2017. Pedestrian sisi timur Malioboo kini sudah dapat digunakan untuk pejalan kaki.
"Pedestrian itu menghabiskan dana 17,3 M selama 8 bulan," ujarnya. Mansur mengatakan tahun ini pembangunan pedestrian sisi barat Malioboro akan segera dilaksanakan. Harapannya tahun 2019 proyek ini dapat selesai.
"Pedestrian akan kita mulai dari rel kereta api sampai ngejaman tahun ini, sisi barat," ujarnya.
Â
Â
Tanggapan Gubernur DIY
Melihat toilet baru Yogyakarta ini Gubernur DIY Sultan HB X mengaku cukup puas dengan hasilnya. Bahkan ia juga mencoba lift bagi difabel untuk menuruni tangga menuju ke toilet.
Â
"Sudah cukup bagus, hanya saja airnya kurang keras di toilet itu saja. Saya kira ini juga menjadi contoh bahwa difabel juga difasilitasi," ungkap Sultan HB X.
Â
Advertisement
Dibuka untuk Umum
Rampungnya pembangunan toilet ini membuat pelaksana proyek menyerahkan ke Pemda DIY. Mulai Selasa (9/1) toilet sudah dibuka untuk umum termasuk wisatawan.
"Ada waktunya, buka jam sembilan pagi sampai jam sembilan malam sementara ini lho ya kami serahkan ke pemerintah nantinya. Ini dari negara Swedia dengan biaya yang ditentukan," ujarnya.
Â
Terkait kurang derasnya air di toilet menurutnya sudah disetting secara otomatis. Sehingga  kencang dan tidaknya air sudah disesuaikan dengan sistem yang ada.Â
Â
"Itu otomatis jadi kencangnya di belakangan bisa dilihat ada pelannya trus kenceng," ungkap Wintawan.Â
Lanjutkan Membaca ↓