Nasi Wader Segaran Khas Majapahit yang Bikin Penasaran

Nasi Wader merupakan salah satu kuliner khas Mojokerto yang perlu diicip saat Anda berkunjung ke Mojokerto.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 26 Feb 2018, 08:15 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2018, 08:15 WIB
Nasi Wader
Warung Mbak Tin di Jalan Pendopo Agung, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, salah satu warung yang menjual menu Nasi Wader khas Mojokerto. (Liputan6.com/ Dian Kurniawan)
 
Liputan6.com, Mojokerto Bagi Anda yang yang berkunjung ke Mojokerto jangan lewatkan untuk menyicip kuliner Nasi Wader Segaran khas Majapahit. Salah satu warung makan yang masih menyediakan menu ini adalah Warung Mbak Tin, warung nasi legendaris yang ada di sekitar pinggim kolam Segaran Trowulan, tepatnya di Jalan Pendopo Agung, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. 
 
Di warung ini wisatawan akan dijajakan menu andalan yaitu Sambel Wader, yakni ikan wader berukuran kecil-kecil yang di goreng kering, dan dibubuhi sambal terasi segar, lengkap dengan lalapan mentimun dan daun kemangi. Rasanya yang unik dan khas Jawa Timur membuat kuliner ini banyak dicari dan membuat penasaran banyak orang.
 
 
 

Beragam Menu Lain

Selain menu utama tersebut, pembeli juga disediakan menu-menu menarik lainnya, agar tidak bosan. Menu-menu tersebut diantaranya, Pepes Wader, Sambel Lele, Pepes Lele, Mujair, Ayam, Tempe Penyet, Botok Tahu Tempe, Botok Urang, Botok Patin, Botok Kotok dan Botok Jeroan. Selain itu ada Botok dari dedaunan, ada Botok Daun Luntas, Botok Singkong, Botok Daun Lempuyang, dan Botok Ontong. 
 
Warung Wader Bu Tin ini adalah Warung yang pertama kali menyediakan masakan sambal wader, yang saat ini sudah menjadi makanan khas di Trowulan.
 
“Belum ada warung sama sekali, cuma warung saya ini saja dulu yang pertama. Warung ini di bangun sejak tahun 1990,” jelas Rukiatin, pemilik Warung.
 
Simak juga video menarik berikut ini:
 

Pasokan Ikan Wader

Di awal berdiri, ikan wader diambil dari Segaran. "Pada awalnya, dulu mengambilnya (ikan wader) dari Segaran. Dulu kalau segaran pas airnya surut, tidak ada yang mau mengambil ikan wader itu, karena terlalu kecil," ujarnya.
 
“Jadi dulu wadernya memang asli diambil dari Segaran. Kalau sekarang juga sebenarnya masih banyak, namun sudah sulit untuk didapatkan. Jadi saat ini untuk pemasokan ikan-ikan tersebut mengambil dari rolak atau dari daerah lain," ungkap Rukiatin menambahkan. 
 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya