Ini Cara Bertahan Hidup Merantau di Benua Lain

Penasaran bagaimana cara bertahan hidup saat merantau di beberapa belahan dunia lain? Simak kisahnya di sini.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Agu 2018, 06:00 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2018, 06:00 WIB
Wujudkan Liburan Impian dengan 6 Strategi Keuangan Jitu Ini
Penasaran bagaimana cara bertahan hidup saat merantau di beberapa belahan dunia lain? Simak kisahnya di sini. (Istockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Merantau di negara yang asing merupakan tantangan tersendiri bagi setiap orang. Perbedaan bahasa, budaya, cuaca, makanan, dan norma-norma yang berlaku di negara tujuan biasanya menciptakan culture shock dan harus ditaklukan.

Tidak peduli apakah ia pelajar, mahasiswa, atau bahkan berkarier di sana, merantau pasti menciptakan kisah seru tersendiri demi dapat bertahan hidup.

Namun, bukan putra Indonesia namanya apabila tidak mampu beradaptasi dengan baik. Ahmad Novindri Aji Sukma, alumnus Geogetown University Law Center Amerika Serikat ini mengaku mendapati kesulitan pada saat pertama kali merantau di sana, baik dalam bahasa, budaya, gaya hidup, makanan, iklim dan bidang akademik.

Perbedaan sistem dan kurikulum yang sangat kontras antara Indonesia dan Amerika sempat membuatnya kesulitan di bulan-bulan pertama. Mulai dari materi perkuliah yang seluruhnya berbahasa inggris, kelas yang sangat aktif, dan kemampuan berbahasa Inggris para pengajar yang berada di level advance semuanya terasa semakin menantang.

"Aku lebih banyak konsultasi sama dosen dan profesor kalo menemukan kesulitan di mata kuliah tertentu," jelas pria yang saat ini masih menetap di Amerika tersebut. "Sama sering-sering nanya ke senior juga, tentang gimana caranya survive sama kuliah-kuliah mereka."

Merantau di lain benua

Bendera Australia (iStockphoto via Google Images)
Bendera Australia (iStockphoto via Google Images)

Lain di Amerika maka lain pula di Australia, Widya Febriyani, mahasiswa asal Lampung yang saat ini tengah mengikuti program magang ilmu hewan dan peternakan NTCA Indonesia Australia Pastoral Program (NIAPP) ini mengaku mendapati kesulitan pada saat pertama kali tiba di sana.

"Dalam segi makanan kita kan beda, di kalau di sini kita susah mencari nasi. Kadang suka kurang cocok dengan makanan yang ada, tapi ya mau bagaimana".

 

Menaklukan Tantangan

Ilustrasi Travel
Ilustrasi Travel (iStockphoto)​

Tidak ingin berlarut-larut dengan keadaan, mahasiswa semester 7 ini justru menjadikan kegiatan makan tersebut sebagai bahan obrolan dengan warga sekitar sehingga dapat menjalin hubungan yang lebih akrab dan mempercepat proses beradaptasi.

"Push yourself and break the limit, kalo aku nggak beradaptasi, gimana aku bisa bertahan hidup," paparnya lebih lanjut.

Kemampuan beradaptasi ini memang sangat penting untuk dilakukan, karena akan sangat berpengaruh terhadap kesuksesan aktivitas yang dijalankan. Meski begitu, Anda tidak perlu takut dan terburu-buru dalam prosesnya agar mendapatkan hasil yang maksimal. "Yang namanya adaptasi kan perlu waktu. Dijalanin dan dibawa santai aja. Tapi harus tetep usaha dan motivasi dari dalam diri sendiri," ucap Novindri tegas.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya