Liputan6.com, Jakarta – Drama kolosal Surabaya Membara menelan korban jiwa. Acara yang digelar di Tugu Pahlawan dan Kantor Gubernur untuk memperingati Hari Pahlawan 2018 tersebut mendadak menimbulkan duka bagi keluarga korban.
Tugu Pahlawan merupakan monumen yang dibangun untuk memperingati peristiwa pertempuran 10 November 1945. Secara historis, saat itu arek-arek Suroboyo berjuang dengan gigih untuk mengusir pasukan sekutu dan Belanda yang hendak menjajah kembali Indonesia.
Tugu Pahlawan memiliki ketinggian mencapai 41, 15 meter berbentuk lingga atau paku terbalik. Pada bagian tubuhnya yang berbentuk lengkungan-lengkungan sebanyak 10 lengkungan yang terbagi atas 11 ruas.
Advertisement
Baca Juga
Tugu Pahlawan merupakan salah satu ikon Kota Surabaya sebagai Kota Pahlawan. Berdiri di atas tanah lapang seluas 1,3 hektare, dan secara administratif berada di wilayah Kelurahan Alun-Alun Contong, Kecamatan Bubutan, Kota Surabaya.
Di bawah Tugu Pahlawan terdapat sebuah museum untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan yang berjuang di Surabaya. Presiden K.H. Abdurrahman Wahid meresmikan museum ini pada 19 Februari 2000.
Soal siapa pemrakarsa tugu ini, ada dua pendapat. Ada yang menyebut nama Doel Arnowo, ada juga yang berpendapat diprakarsai oleh Presiden Soekarno. Yang jelas, monumen yang dibangun selama sepuluh bulan ini diresmikan oleh Presiden Soekarno pada 10 November 1952.
Tinggi dan ruas Tugu Pahlawan memiliki makna yang sangat berarti. Tanggal 10, bulan 11, dan tahun 1945 yang merupakan tanggal yang sangat bersejarah untuk warga kota Surabaya dan Indonesia.
Saksikan video pilihan di bawah ini: