Saat Indomie Berkolaborasi dengan Kreativitas The Good's Dept 

Hasil kolaborasi Indomie dan The Good's Dept menghasilkan sejumlah produk yang tidak bisa dimakan.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 07 Des 2018, 11:15 WIB
Diterbitkan 07 Des 2018, 11:15 WIB
Indomie dan The Good's Dept
Direktur PT Indofood CBP Sukses Makmur, Axton Salim (tengah), co founder The Good's Dept Leo Theosabrata, dan VP Marketing Tokopedia Andi Djuwarsa hadir dalam peluncuran rangkaian koleksi fashion item Indomie. (Liputan6.com/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Jakarta - Kreasi Indomie kini melampaui semata sajian yang nikmat untuk disantap. Rupa brand mi instan ternama ini sekarang bisa menemani aktivitas Anda sehari-hari dalam wujud berbeda.

Berkolaborasi dengan The Good's Dept, Indomie kini berwujud dalam enam fashion item, mulai dari kaus, kemeja, hingga tote bag. Barang-barang dengan desain khas ini bisa Anda dapatkan dengan rentang harga Rp 169 ribu hingga Rp 399 ribu per unit.

Axton Salim, Direktur PT Indofood CBP Sukses Makmur mengatakan tertarik dengan proposal fashion item yang terinspirasi dari Indomie setelah melihat desain yang disodorkan. "Pas lihat desainnya, bagus sekali. Ada kesan retro-retronya gitu," katanya, Kamis, 6 Desember 2018, malam. Ia menilai, produk tersebut bisa semakin mendekatkan Indomie dengan target pasar milenial.

Di sisi lain, karya kreatif yang dihasilkan merupakan wujud apresiasi Indofood pada para pengusaha warung Indomie yang jumlahnya tercatat 50 ribu lebih. Apalagi, kreativitas itu tercipta dalam semangat mendukung pengembangan produk lokal.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Indomie dan The Good's Dept
Salah satu fashion item yang terinpirasi dari Indomie. (Liputan6.com/Dinny Mutiah)

Sementara itu, co-founder The Good's Dept Leo Theosabrata menerangkan, fashion item Indomie merupakan bagian dari rangkaian proyek kolaborasi yang kini sudah memasuki volume V. Proyek tersebut dikerjakan sebagai rangkaian perkenalan online official store toko lokal itu.

"Kita berencana buat 20 kolaborasi. Meski baru volume V, kini sudah ada 11 kolaborator yang terlibat dan semuanya lokal," kata Leo.

Pemilihan Indomie dalam proyek kolaborasi terbaru ini, sambungnya, dilatari sebuah event penggalangan dana yang digelar di Tokyo, Jepang, beberapa waktu lalu. Saat itu, ia sengaja membawa satu karton Indomie rasa soto untuk dijual 1.000 yen per mangkok atau setara Rp 130 ribu.

"Saat itu buat charity untuk korban gempa Palu dan Donggala. Malam itu terkumpul Rp 8 juta," kata dia.

Melihat antusiasme warga lokal terhadap mi instan Indonesia, ia melihat bahwa Indomie memang sudah jadi bagian pop culture, sekaligus merek lokal yang kuat di tingkat global. Ia meramu aset tersebut dalam rangkaian produk fashion yang mulai dijual secara online maupun offline.

"Heritage itu penting, jati diri itu penting. Buat milenial, sangat penting bagi mereka untuk diakui sebagai bagian dari warga dunia. Indomie bisa mewakili hal itu," ujarnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya