Filosofi Mi yang Jadi Makanan Khas Imlek

Saat Imlek, mi bisa dimasak menjadi berbagai menu, namun yang paling umum adalah dimasak berkuah. Apa alasannya?

oleh Henry diperbarui 21 Jan 2019, 09:45 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2019, 09:45 WIB
Mii Ayam
Mi adalah salah satu makanan khas Imlek. (dok.Instagram @bakmigocitmedit1/https://www.instagram.com/p/BsXOyUPDY6t/Henry

Liputan6.com, Jakarta Salah satu makanan yang jadi ciri khas perayaan Imlek adalah mi. Bisa dibilang, mi mungkin sudah menjadi makanan sehari-hari banyak orang Indonesia.

Makanan yang memang dibawa dan diperkenalkan oleh budaya Tionghoa ini sudah dikenal lama dan bahkan sangat mudah ditemukan di mana saja. Tapi tahukah Anda kenapa mi juga menjadi sajian penting saat merayakan Imlek? Mi merupakan makanan khas Imlek yang punya makna mendalam.

Dilansir dari China Highlights, mi merupakan simbol panjang umur. Alasan ini muncul tak lain karena bentuk mie yang panjang. Selain itu, mi juga bisa dilambangkan sebagai kebahagiaan dan rezeki yang tidak terputus.

Saat Imlek, mi bisa dimasak menjadi berbagai menu, namun yang paling umum adalah dimasak berkuah. Tujuannya, untuk memudahkan orang yang memakannya. Karena secara tradisional, ada cara makan mi yang ditentukan oleh orang Tiongkok.

Saat makan mie, disarankan untuk menyeruput sampai semua bagian mi masuk ke mulut, jangan memutus atau menggigit mie ketika masuk ke mulut. Alasannya, karena bisa memutus keberuntungan dan makna yang seharusnya dibawa mi itu sendiri.

Jadi,kalau ada sajian mie saat Imlek, Anda tak usah heran. Karena ternyata mi memiliki makna filosofis baik yang tak dapat dilepaskan dari tradisi rakyat Tionghoa sampai saat ini.  (Febi Anindya Kirana/Fimela.com)

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya