Kenapa Orang Indonesia Banyak Jadi Pelanggan Wisata Kesehatan di Malaysia?

Bukan hanya faktor jarak dan bahasa yang membuat banyak orang Indonesia jadi pelanggan wisata kesehatan di Malaysia.

oleh Henry Hens diperbarui 05 Mei 2019, 16:00 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2019, 16:00 WIB
Malaysia Healthcare
Malaysiia Healthcare di Gleneagles Kuala Lumpur. (foto: dok.Havas)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Sejumlah delegasi dari Indonesia, termasuk media, pada 1-3 Mei 2019 melihat langsung beragam layanan wisata kesehatan yang ditawarkan oleh Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC).

Selama tiga hari, para delegasi menyaksikan langsung layanan bertajuk 'Quality Care for Your Peace of Mind' yang diberikan MHTC yang sudah berdiri sejak 2011 di bawah pengawasan Kementerian Kesehatan Malaysia.

Lalu negara mana yang paling banyak memakai jasa layanan kesehatan yang melibatkan sekitar 79 rumah sakit swasta di Malaysia sampai dengan Januari 2019 ini?

MHTC mencatat bahwa lebih dari setengah peserta atau turis medis internasional yang datang ke Malaysia berasal dari Indonesia pada tahun lalu. Menurut CEO MHTC Sherene Azli, jumlah wisatawan kesehatan pada 2018 mencapai 1,2 juta orang.

Angka tersebut sudah meningkat sampai dua kali lipat sejak 2011. Sekitar 700 ribu atau 58,33 persen dari total pasien internasional merupakan orang Indonsia. Umumnya mereka melakukan pengobatan seperti onkologi, kardiologi, fertility dan dermatologi.

"Biasanya pasien dari Indonesia berobat mulai dari keluhan demam sampai ortopedi. Kadang mereka kesini hanya untuk cek kesehatan," ungkap Sherene Azli pada Liputan6.com di Hotel Pullman, Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu, 1 Mei 2019.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Teknologi dan Fasilitas

Malaysiia Healthcare
Sherene Azli, CEO Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC). (Liputan6.com/Henry)

Lalu apa yang membuat orang Indonesia banyak yang memilih berobat ke Malaysia? Menurut Sherene ada banyak faktor seperti jarak yang dekat, budaya dan bahasa yang hampir sama.

Tentu bukan itu saja yang membuat Malaysia terutama MHTC banyak jadi pilihan. Teknologi dan fasilitas rumah sakit yang ditawarkan termasuk faktor utama karena tak kalah dari negara-negara maju di Eropa maupun negara Asia lainnya.

Biaya berobat di Malaysia juga dianggap jauh lebih murah ketimbang berobat ke Eropa maupun Amerika dan bahkan Asia.

"Fasilitas dan kualitas kesehatan kelas dunia tidak harus mahal. Di Malaysia, Kementerian Kesehatan kami memastikan harga atau tarif tidak boleh melebihi tahap maksimal," jelas Sherene.

MHTC sendiri merupakan sebuah organisasi yang berada di bawah naungan Kementerian Keuangan Malaysia. Mereka bertugas untuk memfasilitasi dan mempromosikan industri perjalanan atau wisata kesehatan Malaysia baik di dalam maupun di luar negeri.

Rencana Perjalanan Pengobatan

Malaysiia Healthcare
Malaysiia Healthcare di Gleneagles Kuala Lumpur. (foto: dok.Havas)

Melalui MHTC, setiap calon pasien bisa merencanakan perjalanan pengobatannya selama di Malaysia dengan lebih mudah. Mulai dari memilih perusahaan penerbangan, kedatangan di bandara, memilih rumah sakit, memilih penginapan, dan masih banyak lagi.

MHTC tidak menawarkan pengobatan di rumah sakit publik di Malaysia karena hanya boleh digunakan untuk warga negara Malaysia.

Malaysia sendiri sudah diakui secara internasional sebagai "Best Country in the World for Healthcare" dari 2015 sampai 2017 serta 2019 oleh majalah International Living yang berasal dari Amerka Serikat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya