Liputan6.com, Jakarta - Orang Indonesia banyak yang menyukai makanan pedas. Makanan dengan citarasa pedas merupakan salah satu favorit penyuka kuliner. Rasanya maka belum lengkap tanpa ada sambal atau cabai.
Tak hanya agar makanan terasa lebih nikmar dan menggugah selera, banyak orang percaya mengonsumsi makanan pedas bisa menurunkan berat badan. Benarkah?
Advertisement
Baca Juga
Zat capsaicin pada cabai menghasilkan rasa pedas dan panas yang diklaim mengurangi lemak tubuh. Hal itu memang masuk akal, karena saat mengonsumsi makanan pedas, tubuh kita mengeluarkan keringat.
Jumlah keringatnya cukup banyak, mirip seperti orang yang selesai berolahraga. Namun, tahukah Anda apakah makanan pedas benar-benar membantu memangkas berat badan?
Dilansir dari Live Strong, hasil penelitian yang diterbitkan Chemical Senses pada 2012 menunjukkan makanan pedas memang membantu menurunkan berat badan.
Meski begitu, jumlah lemak yang luntur karena makanan pedas tidak terlalu banyak. Selain itu, terlalu banyak mengonsumsi makanan pedas berpotensi meningkatkan asam lambung.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Membakar Banyak Kalori
Hasil penelitian itu juga menyebutkan kalau mengonsumsi makanan pedas mengurangi nafsu makan makanan berlemak, manis, dan asin. Makanan pedas membuat perut terasa kenyang lebih lama.
Hasil penelitian lain yang diterbitkan pada 2014 menjelaskan, makan makanan pedas bisa membantu mengendalikan nafsu makan. Makanan pedas juga membantu membakar lebih banyak kalori. Mengonsumsi sambal cabai rawit membantu membakar sekitar 119 kalori.Â
Namun, hasil studi yang dipublikasikan dalam The American Journal of Clinical Nutrition pada 2008 menjelaskan, efek capsaicin mungkin tidak bisa dirasakan maksimal oleh orang obesitas. Bukan hanya membakar lemak, capsaicin di dalam cabai juga mampu menghilangkan rasa sakit.
Zat ini bisa juga dimanfaatkan untuk mengobati nyeri saraf dan punggung. Walaupun begitun, sebaiknya jangan terlalu banyak mengonsumsi cabai jika memiliki riwayat asam lambung.
Advertisement