Liputan6.com, Labuan Bajo Paket wisata ke Labuan Bajo dan Bali memang selalu menarik wisatawan, tak terkecuali 10 Travel Agent/Toput Operator (TA/TO) asal Timor Leste. Mereka dan 5 media asal Timor Leste diajak Kementerian Pariwisata untuk mempromosikan destinasi Labuan Bajo-Bali.
10 Travel Agent/Toput Operator (TA/TO) asal Timor Leste optimistis bisa membuat paket wisata yang bakal menarik wisatawan negaranya ke Labuan Bajo dan Bali. Keyakinan tersebut diutarakan usai mengikuti kegiatan familiarization trip Labuan Bajo-Bali. Famtrip diselenggarakan Kementerian Pariwisata, 29 Juli-2 Agustus.
10 TA/TO Timor Leste yang mengikuti kegiatan ini adalah Obrigado Tours & Travel, Lagrima Travel, Fast Tour & Travel, Iana Tour & Travel, Uno Travel Dili, Gesano Tour & Travel, Fatubesi Travel, Orange Tour & Travel, Ace Travel, dan Antika Travel.
Advertisement
Selain itu, Kemenpar juga menyertakan 5 media asal Timor Leste untuk mempromosikan destinasi Labuan Bajo-Bali. 5 media itu adalah Timor Post, Business Timor, Suara Timor Lorosae, GMN TV, dan Media Timor.
Nada optimis disampaikan Angelo Viegas De Araujo dari Lagrima Travel. Menurutnya, daya tarik Labuan Bajo dan Bali sangat luar biasa. Namun, ada faktor lain yang menurut Angelo bisa membuat wisatawan Timor Leste datang.
“Saya sangat yakin kita bisa membuat paket wisata dan mendatangkan wisatawan Timor Leste ke Indonesia. Khususnya Labuan Bajo. Ada beberapa alasan. Pertama, alam dan pantai Labuan Bajo serupa dengan Timor Leste. Gambaran paket sudah ada di kepala tinggal dibuat detail dan ditambah cerita,” paparnya.
Angelo bahkan mengaku sudah mendapatkan gambaran mengenai paket wisata ini sejak awal.
“Akan ada cerita di dalamnya. Dan saya juga tinggal mendetailkan saja. Tapi seperti apa yang akan saya tawarkan saya sudah siap sejak awal,” terangnya.
Bukan hanya Angelo yang menyampaikan nada optimisnya. Frangky dari Ace Travel mengutarakan hal yang sama. Menurutnya, paket perjalanan ke Labuan Bajo dan Bali sesuai dengan karakter wisatawan Timor Leste.
“Destinasi Labuan Bajo sesuai dengan karakter wisatawan Timor Leste. Dan bisa menjadi pilihan buat mereka. Karena selama ini wisatawan Timor Leste lebih mengenal Bali. Tapi sekarang ada pilihan lain. Yang secara jarak justru lebih dekat,” ujar Frangky.
Saat famtrip, TA/TO dan media Timor Leste diajak kesejumlah destinasi. Di Labuan Bajo, destinasi yang dikunjungi adalah Pulau Padar, Pulau Rinca, Pulau Kanawa, dan Goa Batu Cermin. Mereka juga mengunjungi Pameran Pariwisata Labuan Bajo. Serta bertemu industri pariwisata Labuan Bajo dalam Travel Dialog.
Sementara di Bali, para peserta famtrip mengunjungi Air Terjun Tegenungan, Ubud Monkey Forest, Tirta Empul, dan Jimbaran. Di Bali mereka mendapat pengalaman berharga. Karena, peserta diajak berkeliling Pulau Dewata menggunakan mobil klasik VW Safari.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata mengatakan, goal dari famtrip ini adalah peningkatan jumlah wisatawan asal Timor Leste ke Indonesia.
“Oleh karena itu, kita memberikan destinasi-destinasi terbaik di Labuan Bajo dan Bali dalam famtrip. Dan terbukti TA/TO yang menjadi peserta sangat antusias. Kita berharap impact-nya juga positif buat pariwisata Indonesia,” katanya.
Pernyataan Rizki diperkuat Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional III Kementerian Pariwisata, Muh. Ricky Fauziyani.
“Dalam kegiatan ini, TA/TO juga kita bekali dengan teknik pembuatan paket wisata. Karena, mereka belum begitu menguasai membuat variasi dalam paket wisata. Di sini kita membekalinya. Bahkan kita pertemukan langsung dengan industri pariwisata Labuan Bajo. Harapannnya, mereka mendapatkan semua informasi yang dibutuhkan dalam pembuatan paket wisata,” katanya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya juga mengutarakan hal yang sama. Diterangkannya, famtrip menjadi cara efektif untuk mempromosikan destinasi dan menggoda wisatawan mancanegara.
“Itulah alasan kita menggandeng TA/TO dalam banyak famtrip. Kita berharap impact positif. Dengan famtrip, paket yang mereka jual akan menjadi lebih berwarna. Ada penguatan. Karena para travel agent merasakan sendiri keindahan di destinasi. Harapannya, hal ini membantu pemenuhan target kunjungan 20 juga wisatawan mancanegara tahun 2019,” katanya.