Liputan6.com, Jakarta - Pernakah Anda mendengar istilah ‘Critical Eleven?’ Dalam dunia penerbangan, terdapat istilah Critical Eleven yang mengacu pada tiga menit setelah lepas landas dan delapan menit sebelum mendarat. Lalu, kenapa dinamakan Critical Eleven dan ada apa dengan waktu 11 menit tersebut.
Dalam unggahan di akun Instagram @bandarayogyakarta pada 19 November 2019, disebutkan kalau istilah itu merujuk pada fase kritis penerbangan (critical phases of flight) di mana kecelakaan pesawat seringkali terjadi, yaitu tiga menit pertama dan delapan menit terakhir penerbangan.
Advertisement
Baca Juga
Saat menit-menit inilah pilot harus melakukan komunikasi secara intensif dengan Air Traffic Controller (ATC) untuk mengendalikan pesawat sesuai dengan standar operasi yang berlaku dan awak kabin dilarang berkomunikasi dengan kokpit kecuali ada hal-hal darurat yang terkait dengan kontrol pesawat.
Fase kritis penerbangan utamanya terjadi pada saat lepas landas, pendaratan, dan waktu lainnya yang ditentukan oleh pilot.
Tiga menit pertama digunakan untuk mencari posisi stabil dan mengontrol kecepatan saat pesawat mulai mengudara. Sementara delapan menit terakhir digunakan untuk menurunkan kecepatan dan menyesuaikan dengan landasan.
Mereka yang berada dalam pesawat perlu mengikuti arahan awak kabin saat critical eleven sedang berlangsung, yaitu tidak tidur, mematikan ponsel/laptop, menutup meja, menegakkan sandaran kursi, membuka penutup jendela, dan menggunakan sabuk pengaman.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Demi Keselamatan Bersama
Kalau terjadi situasi darurat atau emergency landing, maka para penumpang memiliki waktu 90 detik untuk proses evakuasi. Aturan untuk menegakkan sandaran kursi saat diinstruksikan oleh kru pesawat ini juga kembali diingatkan melalui akun Instagram ‘Angkasa Pura Airports’ yaitu @ap_airports pada 25 November 2019.
Dalam unggagan tersebut dituliskan kalau menegakkan sandaran kursi dan melipat meja harus dilakukan saat hendak take off dan landing. Pada keadaan darurat, kursi yang menjorok ke belakang bisa menyulitkan penumpang lain yang duduk di belakang Anda untuk keluar menyelamatkan diri.
Selain itu, meja yang terbuka juga dapat memperlambat upaya penyelamatan diri dan bisa membuat penumpang cedera karena terbentur saat terjadi guncangan keras.
Jadi, kalau ada instruksi dari awak kabin untuk diminta menegakkan sandaran kursi dan melipat meja, sebaiknya kita ikuti demi keselamatan penerbangan kita bersama.
Advertisement