Liputan6.com, Jakarta - Adalah Alessia Bonari, seorang perawat di Italia yang menceritakan sulitnya menghadapi pandemi virus corona COVID-19. Lewat sebuah unggahan di akun Instagram-nya, baru-baru ini, Bonari menceritakan bagaimana perjuangan secara fisik, mental, dan emosi yang harus dihadapi setiap hari.
"Saya seorang perawat dan sekarang saya sedang menghadapi situasi darurat ini," tulisnya mengawali keterangan foto. Tak ditampik Bonari bahwa ia sebenarnya takut untuk pergi bekerja.
"Saya takut karena masker mungkin saja tak menutupi wajah saya dengan baik, atau secara tak sengaja saya menyentuh muka saya dengan sarung tangan karet yang kotor, atau kacamata tak melindungi mata dengan benar, atau sesuatu yang bisa saja terlewat," tambahnya.
Advertisement
Baca Juga
Secara fisik, Bonari mengaku lelah, lantaran mengenakan alat-alat pelindung menyakiti tubuhnya. Lalu, saat sudah mengenakan baju hazmat, sang perawat tak bisa ke kamar kecil maupun minum selama enam jam.
"Kondisi ini telah saya dan rekan-rekan seprofesi saya lalui selama berminggu-minggu. Namun, kenyataan ini tak membuat kami berhenti melakukan pekerjaan sebagaimana mestinya," terangnya.
Bonari menambahkan, dengan segala ketidaknyamanan yang dialami, ia akan terus berusaha sebaik mungkin merawat pasien-pasiennya di tengah pandemi virus corona COVID-19. "Karena saya bangga dan cinta dengan pekerjaan saya," imbuhnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Pesan Sang Perawat
Cerita yang dibagikan Bonari diharapkannya jadi dorongan agar publik tak menyia-nyiakan perjuangan para petugas medis. "Jangan egois, diam di rumah untuk melindungi mereka yang rentan," tulisnya.
Ia juga mengingatkan bahwa anak muda tak bebas dari risiko infeksi virus corona. "Saya tak mendapat kemewahan untuk kembali ke rumah dalam karantina, saya harus bekerja dan mengambil bagian saya dalam kondisi ini. Saya harap kalian juga melakukan bagian kalian sendiri," tandasnya.
Curahan hati ini dibagikan sang suster sembari memperlihatkan wajahnya yang merah-merah disebutkan akbat mengenakan alat-alat pelindung saat merawat pasien positif corona. "Melihat bagaimana perubahan wajahnya membuat saya terharu. Semangat terus para suster," komentar salah seorang warganet.
Advertisement