Perdana Menteri Finlandia Menikah Usai 16 Tahun Hidup Bersama

Liputan6.com, Jakarta - Kabar bahagia tengah menyelimuti Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin. Perempuan 34 tahun ini resmi menikah dengan mantan pesepak bola Markus Raikkonen di Kesaranta, kediaman resmi perdana menteri pada Sabtu, 1 Agustus 2020.

Dilansir dari laman People, Selasa (4/8/2020), pernikahan perdana menteri termuda di dunia ini disaksikan oleh teman-teman dan keluarga terdekat. Pasangan ini berpacaran selama 16 tahun dan memiliki seorang putri bernama Emma Amalia Marin yang berusia 2,5 tahun.

"Kemarin kami saling mengatakan 'Kami bersedia'" tulis Sanna Marin dalam unggahan pada Minggu, 2 Agustus 2020.

Potret itu menampilkan Sanna tampil dalam balutan gaun pengantin bernuansa putih. Perdana Menteri Finlandia itu juga membawa buket bunga dengan rangkaian warna senada.

Rambut panjangnya ditata dengan half updo dan memakai wedding veil yang juga hadir dalam sentuhan warna putih. Sementara, sang suami mengenakan setelan hitam dengan rambut yang tertata rapi. Keduanya sang tersenyum bahagia.

"Saya senang dan bersyukur bisa berbagi hidup dengan pria yang saya cintai. Kami telah melihat dan mengalami banyak hal bersama, berbagi suka dan duka, dan saling mendukung dari bawah dan di dalam badai," tambah sang Perdana Menteri Finlandia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

"Kami telah hidup bersama di masa muda kami, tumbuh, dan tumbuh dewasa bagi putri kami yang tercinta. Dari semua orang, Anda tepat untuk saya. Terima kasih telah berada di sisi saya," tulis Sanna Marin.

Pada unggahan berbeda, Sanna tampak tengah berdansa dengan sang suami. Raut semringah Markus yang kini juga berusia 34 tahun dan bekerja di marketing tersebut begitu jelas tampak.

"Salam hangat untuk ucapan selamat ❤ Terima kasih juga kepada para perempuan luar biasa yang membuat hari kita tak terlupakan," lanjut Sanna.

Sanna Marin bersumpah sebagai perdana menteri pada 10 Desember lalu. Prosesi ini mengantarkan momen luar biasa dalam politik Finlandia dan dunia.

Selain jadi pemimpin negara termuda dan perdana menteri perempuan yang ketiga, ia juga memegang kendali pemerintahan koalisi yang terdiri atas lima partai berbeda yang semua dipimpin oleh perempuan.