Liputan6.com, Jakarta - Farah Quinn baru saja terbang ke Amerika Serikat. Perjalanan jarak jauh itu menjadi yang pertama dilakoninya di masa pandemi. Bukan untuk traveling seperti biasa, ibu dua anak itu bepergian untuk menjemput anak pertamanya, Arman, pulang ke Indonesia.
"Alhamdulillah semuanya berjalan lancar (aduhhh koq jadi seperti baru pertama kali terbang lagi ya)," tulis Farah di akun Instagram miliknya, Minggu, 2 Agustus 2020.
Farah mengungkapkan kondisi pesawat nyaris kosong. Hanya beberapa penumpang yang bersamanya dalam perjalanannya kali itu. Ia sendiri menempati kursi bisnis dengan sekat penutup sehingga bisa menjaga jarak aman dengan penumpang lainnya.
Advertisement
Baca Juga
Selama perjalanan, chef pastry itu menggunakan face shield dan masker. Ia juga mengenakan training suit berwarna hitam yang dipadukan dengan hand bag dari brand Celine yang memberi keceriaan karena elemen warna kuning.
"Penerbangan untuk ke US sekarang sudah dibuka, yang diperlukan hanya visa yang masih berlaku. Tidak ada persyaratan tambahan lainnya untuk masuk ke USA," sambung perempuan berdarah Palembang itu.
Lewat Instagram Story-nya, Farah menyebut visa yang dibutuhkan untuk masuk ke Amerika Serikat adalah visa B1/B2. Tak ada kewajiban untuk melampirkan hasil tes Covid-19, tetapi sebaliknya, ia wajib menjalani tes Covid-19 sebelum bisa terbang ke Indonesia.
"Kalau punya visa Amerika, that's it. Enggak perlu quarantine, enggak perlu paperwork tambahan. Tapi kalau pulang ke Indonesia, we need to PCR test, makanya kemarin Armand and I we get it. Dan dalam jangka waktu tiga hari, hasilnya sudah di-email. And, we both negative. So, we good to fly," tutur Farah Quinn sembari mengingatkan bahwa AS masih berstatus zona merah.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Pengalaman di Imigrasi
Farah juga sempat berbagi pengalamannya saat menjalani pemeriksaan di Imigrasi Bandara San Fransisco. Ia merasa aneh karena kondisi bandara yang kosong, tak ada antrean penumpang seperti biasanya.Â
"Biasanya kalau di sekuriti di sini, makan waktu lama sekali karena harus buka sepatu dan sebagainya. Tadi tetap harus buka sepatu, tetap semuanya dicek, jaket harus dibuka, and it took me in any three minutes, hanya tiga menit di sekuriti. Can you imagine?" tuturnya. Â
Saking kosongnya, petugas keamanan juga leluasa untuk mengajaknya berbincang. Ia menyebut petugas imigrasi di sana sangat ramah, sesuatu yang tak pernah dirasakan sebelumnya selama bepergian ke Amerika.
"Mereka bilang, kamu punya face shield keren sekali. Bisa naik turun seperti itu, haha.. It's really fun," kata Farah.
Ia menilai para petugas sangat senang dengan kedatangan penumpang karena berbulan-bulan, bandara tak lagi ramai. "Semuanya berasa aneh, but I kinda like it, rasanya seperti travelling untuk pertama kali lagi," tulis Farah.
Advertisement