Jual Mahal dalam Hubungan Asmara Ternyata Tak Sehat

Padahal, jual mahal acap kali dimanfaatkan untuk menguji kualitas pasangan dalam hubungan asmara.

oleh Asnida Riani diperbarui 06 Agu 2020, 00:00 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2020, 00:00 WIB
Ilustrasi Pasangan
Ilustrasi pasangan (dok. Pixabay.com/Putu Elmira)

Liputan6.com, Jakarta - Jual mahal mungkin membuat Anda merasa menang. Tapi, rasa tersebut nyatanya tak bertahan lama. Ketimbang hanya mengecap sedikit kemenangan, ada cara lebih baik dalam bersikap di hubungan asmara.

Kendati demikian, penerapan strategi ini tak selalu bermaksud buruk. Anda mungkin tengah berada dalam fase mempertimbangkan dan ingin mengujinya dengan cara Anda sendiri.

Tapi, dalam sebuah studi yang belum lama ini dipublikasi di Journal of Personality and Individual Differences, secara tak mengejutkan, pria cenderung mendekat dan perempuan kebanyakan jual mahal.

Para peliti juga mengaitkan penemuan ini dengan gaya menyayangi orang lain atau cara orang terlibat dalam hubungan asmara. Bila Anda jual mahal, kecenderungan memindahkan 'tiang gawang' terjadi setiap ada orang yang berusaha mendekati.

Kebiasaan ini kemudian membuat Anda punya peluang lebih kecil dalam mendapatkan cinta sesungguhnya. Juga, secara tak langsung membuat hubungan asmara yang tengah dijalani tak sehat.

Pasalnya, Anda cenderung tak membuka komunikasi, melainkan hanya memenangkan ego. Jual mahal pun dikatakan membuat seseorang susah untuk menyayangi orang lain dengan perasaan penuh ketenangan.

Holly Shaftel, seorang relationship coach, menyarankan setidaknya tiga cara untuk lepas dari strategi jual mahal, tanpa mencederai maksud baiknya. Berikut ulasannya seperti dilansir dari laman yourtango, Rabu, 5 Agustus 2020.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Setop Mainkan Strategi Jual Mahal

Posesif
Ilustrasi Pasangan Credit: pexels.com/pixabay

1. Mulai gambar batasan yang sehat

Dengan begini, Anda punya kriteria sendiri tentang orang dengan karakter apa yang bisa mendekat, hingga nantinya intens. Ikuti intuisi Anda.

Bila sudah ada yang terasa ganjil di awal, jangan diabaikan. Tak perlu mengubah diri atau mengambil identitas palsu hanya karena menyesuaikan dengan orang yang sebenarnya tak cocok.

2. Punya ekspektasi realistis

Kecewa yang acap kali muncul merupakan produk dari ekspektasi terlalu tinggi. Karenanya, bangun ekspektasi realitis tentang hubungan asmara yang bisa dikomunikasikan dengan pasangan. Jika sudah setuju pada satu komitmen, kalian tak lagi perlu bersikap jual mahal.

3. Tunjukkan tak hanya kelebihan

Ibaratkan hubungan asmara sebagai marathon, bukan sprint. Dengan begitu, dalam prosesnya Anda membiarkan pasangan untuk melihat banyak sisi diri Anda. Tak selalu yang prima, namun juga lelah dan tak sebegitu sigap.

Dengan bersikap apa adanya, kalian bisa memastikan untuk ada bagi satu sama lain. Berbagi pengalaman dan evaluasi bersama.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya