Liputan6.com, Jakarta - Label fesyen milik Kanye West, Yeezy mengajukan gugatan hukum terhadap mantan anak magang di perusahaan tersebut. Nilai ganti rugi yang diajukan tidak main-main, yakni senilai 500 ribu dolar AS atau sekitar Rp7 miliar.
Melansir The Hollywood Reporter, Rabu (20/1/2021), perusahaan tersebut mendaftarkan gugatan terhadap Ryan Inwards pada Jumat, 20 Januari 2021, di Pengadilan Tinggi Los Angeles. Dalam dokumen disebutkan, ia dituduh membocorkan rahasia perusahaan saat magang di Yeezy.
Advertisement
Baca Juga
Berdasarkan laporan tersebut, Inward disebut mengunggah foto-foto rahasia lewat akun Instagramnya. Padahal, setiap anak magang di Yeezy telah menandatangani perjanjian kerahasiaan tertulis yang salah satu poinnya menyebutkan larangan berbagi informasi rahasia di media sosial. Bila terjadi pelanggaran, ia wajib membayar ganti rugi senilai 500 ribu dolar AS sesuai isi perjanjian itu.
Inwards dituduh mengabaikan beberapa peringatan dan perintah menghapus unggahan tersebut. Tetapi pada Sabtu, 16 Januari 2021, akun Instagram diduga milik anak magang itu dilaporkan sudah menghapus seluruh unggahan setelah pengaduan itu muncul.Â
Â
Yeezy dan Kanye West, yang menurut perkiraan Forbes bernilai 1,3 miliar dolar AS, lantas meminta bayaran setengah juta dolar kepada Inwards. Itu ditambah dengan uang tambahan untuk ganti rugi karena perusahaan meyakini Inwards telah bertindak "jahat".
Dalam laporan tersebut, Yeezy juga meminta pengadilan untuk memberi perintah yang memandatkan Inwards untuk menyerahkan foto-foto tersebut dan dilarang berbagi unggahan serupa.
Â
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Ladang Uang Kanye West
Yeezy merupakan perusahaan sepatu yang sukses digeluti Kanye usai berkolaborasi dengan Adidas pada 2015 lalu. Sepatu hasil kolaborasi itu populer dengan nama Adidas Yeezy Boost 350 V2 Israfil dan Yeezy Boost 350 V2 Asriel. Sneaker Yeezy dikenal memiliki gaya eklektik (perpaduan desain, ide, dan teori dari berbagai waktu), minimalis, dan senantiasa terlihat futuristik.Â
Sejak itu, Yeezy menjadi salah satu pendapatan utama West selain kinerjanya di dunia musik. Forbes memperkirakan pada 2019, perusahaan akan mendapat 1,5 miliar dolar AS dari penjualan.
Menurut Business Insider, bagian yang membuat Yeezy begitu didambakan adalah strategi pemasaran unik dari West. West merilis item dalam jumlah terbatas untuk meningkatkan hype dan menyebabkannya cepat terjual habis. (Melia Setiawati)
Advertisement