Liputan6.com, Jakarta - Sebuah perusahaan di Kanada baru saja menutup lowongan pekerjaan yang menggiurkan, yakni sebagai pencicip permen. Untuk itu, pekerja akan digaji sebesar Rp420 ribu per jam.
Tawaran itu datang dari perusahaan permen bernama Candyhouse yang berpusat di Ontario, Kanada. Melalui situs resmi, perusahaan mencari candyologist, sebutan ahli permen, yang akan menguji rasa permen hasil produksi mereka.
Advertisement
Baca Juga
Dilansir Hindustan Times, Rabu, 24 Februari 2021, terdapat sekitar 3.000 jenis permen dan juga cokelat untuk dicicipi. Pekerjaan sebagai pencicip permen itu tersedia dalam dua pilihan saja.
Opsi pertama adalah pekerja penuh waktu yang akan dipekerjakan selama 40 jam seminggu. Sementara, opsi kedua adalah pekerjaan paruh waktu dengan durasi 15 jam per minggu. Bayaran yang ditawarkan hampir Rp420 ribu per jam.
"Kandidat harus memiliki semangat untuk mencoba produk panganan kami. Kami mencari opini yang jujur dan objektif tentang produk yang akan diuji rasa," demikian bunyi pengumuman itu.
Para calon pelamar dipastikan harus berusia 18 tahun ke atas. Namun, dikutip dari laman ABC11.com, lowongan pekerjaan penguji permen itu berakhir pada 15 Februari 2021.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Pelamar Membludak
Pekerja yang terpilih harus memainkan peran secara integral dalam memilih sebuah permen yang akan menjadi bagian dari merek permen Candy Funhouse pertama. Para peserta akan diminta memilih 100 permen terbaik dari ribuan pilihan yang tersedia.
Sontak, pelamar pun membludak. Terlebih, pekerjaan sebagai pencicip permen bisa dikerjakan di rumah masing-masing.
Namun, pekerjaan tersebut juga berisiko. Dilansir dari WebMD, seseorang yang makan terlalu banyak gula akan makin ketagihan memakannya karena otak memproses perilisan hormon dopamin demikian. Di sisi lain, terlalu banyak konsumsi gula juga meningkatkan risiko depresi pada orang dewasa.
Dari sisi kesehatan fisik, konsumsi permen berlebih juga bisa meningkatkan potensi terkena gangguan sendi. Anda juga bisa terkena masalah rheumatoid arthritis karena gula meningkatkan inflamasi. Jadi, apa masih mau jadi pencicip permen? (Melia Setiawati)
Advertisement