Bangkitkan Memori Majalah Lawas Lewat Sederet Koleksi Merchandise Terbaru The Goods Dept

Lewat merchandise terbaru, The Goods Dept ingin memberikan penghormatan pada kejayaan media cetak, terutama salah satu majalah yang sudah setop terbit.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 10 Mar 2021, 10:31 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2021, 10:31 WIB
Bangkitkan Memori Majalah Lawas Lewat Sederet Koleksi Merchandise Terbaru The Goods Dept
Koleksi merchandise hasil kolaborasi The Goods Dept dan Ripple. (dok. The Goods Dept)

Liputan6.com, Jakarta - The Goods Dept kembali mengeluarkan sejumlah koleksi yang merupakan hasil kolaborasi. Yang terkini adalah kolaborasi peritel lokal itu dengan Ripple Magazine, majalah lokal asal Bandung yang setop terbit pada 2017.

Dalam rilis yang diterima Liputan6.com, Senin, 8 Maret 2021, koleksi tersebut merupakan sebuah penghormatan The Goods Dept terhadap era kejayaan media cetak. Ripple dikenal sebagai media independen yang dianggap memberikan pengaruh luas terhadap kultur ekonomi kreatif, jauh sebelum menjadi gerakan nasional seperti sekarang.

"Selama hampir dua dekade, Ripple mengangkat dan meliput banyak pergerakan dan detil mendalam dari budaya dan karya yang tidak biasa," demikian pernyataan dalam rilis tersebut.

Ripple lahir di Kota Bandung pada September 1999. Awalnya, hanya berbentuk katalog fesyen mini yang berisi artikel tentang budaya skateboard, surfing, dan foto-foto produk brand lokal.

Selang beberapa waktu, katalog itu berubah menjadi majalah cetak. Majalah yang dipimpin oleh vokalis Pure Saturday itu banyak mengangkat cerita tentang musisi, label fesyen, dan komunitas kreatif yang dianggap membuka mata banyak orang tentang sebuah subkultur kreatif yang tidak tersentuh media cetak pada umumnya.

"Gaya eksentrik cover majalah dan foto-foto yang terdapat di dalamnya seakan-akan "menyentil" norma yang berlaku. Tidak salah apabila mereka disebut pionir pada masanya," demikian pernyataan dalam rilis tersebut.

Namun, dunia penerbitan yang bergerak ke arah digital ternyata sulit diadaptasi Ripple. Majalah itu akhirnya berhenti terbit setelah menelurkan lebih dari 65 edisi.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Kesulitan Proyek

Bangkitkan Memori Majalah Lawas Lewat Sederet Koleksi Merchandise Terbaru The Goods Dept
Koleksi merchandise hasil kolaborasi The Goods Dept dan Ripple. (dok. The Goods Dept)

The Goods Dept menyatakan proyek kolaborasi dengan Ripple tergolong menantang karena majalah itu sudah membubarkan diri sejak empat tahun lalu. Selain itu, aset digital sangat terbatas.

"Karena kendala ini, kami mencari berbagai cara untuk mendapatkan asset Ripple sebanyak mungkin. Dari mengontak para kolektor hingga mendedikasikan waktu untuk online thrifting demi mendapat cetakan fisik Ripple seutuhnya," jelas The Goods Dept.

Kolaborasi tersebut berlaku untuk satu tahun ke depan. Saat ini, sejumlah merchandise yang didominasi kaus, hoodie, dan tote bag, sudah mulai dipasarkan, baik secara daring maupun luring.

Mekanisme Virtual Police

Infografis Mekanisme Virtual Police Awasi Pengguna Media Sosial. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Mekanisme Virtual Police Awasi Pengguna Media Sosial. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya