Liputan6.com, Jakarta - Pasangan suami istri (pasutri) yang menggelar pesta gender reveal atau pengungkapan jenis kelamin kini menghadapi 30 dakwaan. Ulah warga di Southern California itu memicu kebakaran hutan hebat di El Dorado pada 2020.
Otoritas setempat mengumumkan pada Selasa, 19 Juli 2021, bom asap yang dilemparkan pasangan di Yucaipa, California, pada 5 September lalu sebagai bagian pesta gender reveal, memicu kebakaran di hutan. Lebih dari 22 ribu hektare di dua daerah habis terbakar karenanya, seperti disampaikan Jaksa Distrik Wilayah San Bernardino, Jason Anderson, dalam konferensi pers.
Advertisement
Baca Juga
Kebakaran hebat itu juga menyebabkan seorang petugas pemadam kebakaran meninggal dunia ketika berjuang mematikan api. Anderson menambahkan, dua petugas lainnya terluka dalam kebakaran tersebut.Â
Kebakaran juga merusak sejumlah rumah. Pemadam Kebakaran California memastikan kebakaran itu dipicu oleh perangkat kembang api yang menghasilkan asap.
"Kalian jelas menyebabkan kehilangan nyawa seseorang, menyebabkan lainnya terluka, dan menyebabkan kediaman sejumlah warga terbakar, dan tanah mereka juga terbakar. Itu mencakup banyak, tidak hanya emosi, tetapi juga kerusakan, baik secara finansial maupun psikologis," Anderson mengatakan, dilansir dari CNN, Kamis (22/7/2021).
Salah satu dakwaan yang dialamatkan kepada pasangan itu adalah pembunuhan tidak disengaja. Namun, keduanya mengaku tidak bersalah selama proses hukum berlangsung. Mereka sempat ditahan tetapi kemudian dilepaskan dengan jaminan hingga menghadapi jadwal persidangan pada September mendatang.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
34 Saksi
Anderson mengatakan, dakwaan itu sudah didaftarkan setelah dewan juri mendengarkan kesaksian 34 orang selama empat hari berturut-turut. Sebanyak 434 bukti ditunjukan kepada dewan juri yang mengarah ke 30 dakwaan, mencakup satu tuduhan kejahatan pembunuhan tidak disengaja, tiga tuduhan kejahatan karena secara sembrono yang menyebabkan kebakaran dengan luka parah pada tubuh, empat tuduhan kejahatan menyebabkan kebakaran secara sembrono, kerusakan bangunan berpenghuni, dan 22 pelanggaran ringan menyebabkan kebakaran properti orang lain.
"Kebakaran telah berdampak besar pada masyarakat San Bernardino," ujar Anderson, seraya menambahkan setidaknya enam badan terlibat dalam penanganan, pemadaman, dan penyelidikan kasus kobaran api yang mematikan itu.
Seorang petugas pemadam kebakaran, Charles Morton, yang bertarung dalam pemadaman kebakaran juga terbunuh. Petugas berusia 39 tahun itu meninggal dalam usaha mencegah meluasnya kebakaran.
Morton bertugas sebagai 'hotshot', sebutan bagi pemadam kebakaran yang berada di garda depan yang berjalan menembus api untuk memetakan situasi. Hasil amatannya sangat menentukan rencana terbaik untuk mengendalikan kebakaran.
Advertisement
Jasa Morton
Morton bertugas sebagai pemadam kebakaran selama 18 tahun, termasuk 14 tahun di Layanan Hutan, dalam rilis yang diterima.
"Charlie adalah pemimpin yang dihormati yang selalu ada untuk timnya di saat terburuk," kata Kepala Layanan Hutan AS Vicki Christiansen.
"Hati kami tertuju pada orang-orang terkasih Charlie, rekan kerja, teman, dan Big Bear Hotshots. Kami akan menyimpannya dalam pikiran dan doa kami."
Sementara, Anderson mengatakan alasan proses investigasi dan penuntutan berjalan sangat lama karena pihaknya ingin memastikan semua keadilan terpenuhi.
"Mengingat ruang lingkup dan dampak kebakaran El Dorado di tanah dan kehidupan begitu banyak orang, terutama Charles Morton dan keluarganya, sangat penting bahwa setiap penyelidikan diselesaikan di dalam lembaga federal dan negara bagian untuk memberikan presentasi yang lengkap dan adil kepada anggota komunitas kami," ia menjelaskan.
Kebakaran Hutan dan Bencana Kabut Asap di Indonesia
Advertisement