Liputan6.com, Jakarta - Replika besar piramida Aztec dibangun hanya beberapa langkah dari kuil asli yang telah ditutup pemerintah karena "kekurangan dana." Melansir laman VICE World News, Sabtu (14/8/2021), sebuah perusahaan Meksiko bahkan menghabiskan banyak uang untuk proyek tersebut.
Templo Mayor, kuil suci Aztec, ditutup pada April lalu setelah badai hujan es menyebabkan runtuhnya atap logam di situs arkeologi tersebut. Hampir empat bulan kemudian, kerusakan itu belum diperbaiki, sementara sisa-sisa piramida dan museum tetap tertutup bagi pengunjung.
Tidak jelas berapa banyak uang yang dihabiskan untuk membangun replika kuil tersebut dan alasan dana tersebut justru tidak dialokasikan untuk memperbaiki situs piramida asli. Dilaporkan bahwa sejak menjabat pada 2018, Presiden Meksiko Andrés Manuel López Obrador memotong anggaran Templo Mayor sebesar 75 persen.
Advertisement
Keputusan ini diduga menghambat upaya penggalian lanjutan, serta membuat Institut Nasional Antropologi dan Sejarah kekurangan dana untuk memperbaiki atap kuil Aztec yang rusak. López Obrador menghadiri peresmian replika kuil tersebut pada Jumat, 13 Agustus 2021.
Melansir Mexico News Daily, kuil tiruan setinggi 16 meter ini sebagian besar berwarna putih. Visualnya juga dihiasi menara kecil berwarna merah dan biru, berusaha menangkap keagungan situs aslinya yang setinggi bangunan 15 lantai, menurut para arkeolog.
Jadi bagian dalam perayaan 500 tahun penaklukan spanyol, replika kuil ini akan berdiri hingga 1 September 2021. Film berdurasi 15 menit tentang fondasi Tenochtitlán juga akan diproyeksikan ke keempat sisinya setiap malam.
Keberadaannya telah mengimbulkan gelombang kemarahan pengguna dunia maya. Kritik "malah membangun replikasi piramida Aztec ketimbang memperbaliki kuil aslinya" pun dilayangkan melalui sederet meme.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kritik dari Para Arkeolog
Direktur Festival Kementerian Kebudayaan Federal Meksiko Argel Gómez Concheiro menggambarkan pentingnya eksistensi kuil asli Aztec. "Untuk (Aztec) itu adalah pusat alam semesta. Itu adalah titik di mana seseorang bisa memasuki dunia bawah dan tingkat surgawi yang berbeda," katanya.
Selain jatuhnya Tenochtitlán, tahun ini juga menandai 200 tahun sejak kemerdekaan Meksiko. Namun, keputusan pemerintah merencanakan 15 acara tahun ini untuk merayakan "Tujuh Abad Sejarah" telah menimbulkan kontroversi.
Para arkeolog dan akademisi lain menuduh pemerintah memanipulasi sejarah untuk tujuan politik. Ini mengarah pada klaim bahwa Tenochtitlán didirikan pada 1321, 700 tahun lalu, ketika konsensus akademik menunjuk pada 1325.
Namun di bidang lain, presiden "berusaha meluruskan catatan sejarah." Ia meminta permintaan maaf dari monarki Spanyol dan Vatikan atas pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan selama penaklukan, permintaan yang "ditolak keras pemerintah Spanyol."
Advertisement
Templo Mayor, Kuil Agung Kekaisaran Aztec
Mengutip Discover Magazine, Templo Mayor dimulai sebagai struktur sederhana pada 1300-an. Tapi ketika Mexica, kelompok etnis yang datang untuk memerintah Kekaisaran Aztec, mengumpulkan kekayaan dan wilayah, mereka memperbesar monumen tersebut.
Pada saat orang Spanyol tiba pada 1519, Templo Mayor telah mengalami enam renovasi besar. Fase terbaru dan terbesar ini adalah yang paling tidak terpelihara dengan baik. Hanya potongan-potongan lantai yang tersisa karena orang Spanyol meruntuhkan kuil untuk bahan bangunan kota kolonial mereka.
Pada 1978, pekerja utilitas yang menggali di Kota Mexico menemukan relief batu kolosal, menggambarkan sosok dewi Aztec Coyolxauhqui. Para arkeolog kemudian menyadari bahwa ukiran itu adalah bagian dari Templo Mayor, Kuil Agung Kekaisaran Aztec, yang diketahui terletak di suatu tempat di bawah pusat kota berdasarkan catatan era kolonial dan proyek penggalian terbatas sebelumnya.
Aturan kota sempat menghalangi penyelidikan arkeologi karena reruntuhan Aztec terkubur di bawah bangunan yang berfungsi, beberapa didirikan pada zaman kolonial Spanyol, dan dilindungi sebagai landmark bersejarah. Namun, penemuan relief Coyolxauhqui memicu kegembiraan nasional, sehingga para arkeolog diizinkan memulai penggalian jangka panjang.
Pemerintah awalnya mengizinkan tim untuk menghancurkan 13 bangunan bernilai sejarah terbatas. Sejak itu, penggalian terus berlanjut, bekerja sama dengan proyek konstruksi dan pemeliharaan. Namun saat ini, sisa-sisa kuil yang merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO itu tengah tutup karena tidak kunjung dipugar.
Infografis Jangan Lengah Protokol Kesehatan COVID-19
Advertisement