Liputan6.com, Jakarta - Setiap 12 November diperingati sebagai Hari Kesehatan Nasional. Hari tersebut bisa dijadikan momentum untuk memerangi penyakit tuberkulosis (TBC) di Tanah Air.
Hal itu mengingat Indonesia menjadi negara kedua di duna dengan penderita TBC terbanyak. Merujuk data Subdirektorat Tuberkulosis Kementerian Kesehatan RI, setiap tahun diperkirakan 845.000 orang di Indonesia jatuh sakit akibat teserang TBC, namun hanya 568.987 pasien TBC yang terlaporkan ke Kementerian Kesehatan pada 2019.
Advertisement
Baca Juga
Penyebab infeksi tuberkulosis akibat bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Bakteri penyebab TBC ini bisa melayang di udara dan menempel di permukaan. Hal tersebut dapat membuat orang yang menghirup bakteri tertular oleh TBC.
Sementara itu, Tuberkulosis Resistan Obat atau biasa disebut TBC RO memiliki tingkatan yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan bakteri yang masuk ke dalam tubuh menjadi lebih kebal akibat pasien kurang disiplin dalam menjalani pengobatan. Oleh karena itu, dibutuhkan waktu yang lebih lama dan penanganan yang lebih serius untuk mengobati penyakit Tuberkulosis Resistan Obat.
Tuberkulosis cenderung mudah dikenali dari gejalanya, seperti batuk yang berlangsung lebih dari tiga minggu. Selain itu, batuk berdarah, sering berkeringat saat malam hari, tubuh terasa lemas, nyeri dada saat bernapas, hingga demam dan menggigil.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Mencegah TBC
Tidak semua bakteri Mycobacterium Tuberculosis yang masuk ke paru-paru langsung menimbulkan gejala, tapi bisa mengendap dan berubah menjadi aktif. Pada periode tersebut, penularan ke orang lain pun menjadi susah dicegah.
Perilaku hidup bersih dan sehat adalah kunci dalam mencegah penularan TBC dan TBC RO. Menjaga kebersihan serta membiarkan sinar matahari masuk ke dalam rumah akan sangat membantu.
Selain it, perkuat juga sistem kekebalan tubuh dengan menerapkan perilaku hidup yang sehat seperti rajin berolahraga, mengonsumsi makanan bernutrisi, hingga istirahat yang cukup. Saat keluar rumah, tetap jaga kesehatan diri dengan memakai masker dan menjaga jarak dengan orang lain.
Â
Â
Advertisement
Kampanye Ayo TOSS TBC
Untuk menekan angka penularan dan penyebaran penyakit TBC, Kementerian Kesehatan RI kembali menggaungkan kampanye Ayo TOSS TBC (Temukan TBC, Obati Sampai Sembuh). Kegiatan itu mendapat dukungan penuh PT Johnson & Johnson Indonesia. Kampanye ini merupakan kegiatan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat seputar penyakit TBC.
Berdasarkan data World Health Organization (WHO) pada tahun 2014, kasus TB di Indonesia mencapai 1.000.000 kasus dan jumlah kematian akibat TB diperkirakan 110.000 kasus setiap tahunnya. Kasus itu mengingatkan bahwa semua orang berisiko terkena TBC.Â
Saatnya menjadi agen perubahan dengan mengambil aksi nyata dalam pencegahan TBC. Hal itu demi mewujudkan Indonesia Bebas TBC 2030. Informasi lengkapnya dengan klik di sini!
Â