Petenis China Peng Shuai Tampil Perdana di Publik Usai Kasus Tuduhan Pelecehan Seksual Mencuat

Senyum petenis China, Peng Shuai, saat melakukan wawancara dengan petinggi IOC dipertanyakan.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 22 Nov 2021, 19:52 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2021, 18:01 WIB
Peng Shuai
Petenis China Peng Shuai dalam pertandingan putaran kedua tunggal putri turnamen tenis Prancis Terbuka The Roland Garros 2018 di Paris, 31 Mei 2018. (Eric FEFERBERG/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Petenis China Peng Shuai terlihat menampakkan diri di muka publik pada akhir pekan lalu. Sejak Jumat sore, 19 November 2021, foto-foto dan video yang memperlihatkan Peng tersenyum, beredar di media sosial Twitter.

Dikutip dari CNN, Senin (22/11/2021), seluruh konten tentang Peng diunggah oleh individu yang bekerja untuk media yang dikontrol pemerintah dan sistem olahraga nasional. Foto-foto dan video yang disebut sebagai propaganda itu lalu disusul dengan video call antara Peng dan Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC), Thomas Bach.

Dalam percakapan tersebut, Peng menegaskan bahwa ia aman dan baik selama tinggal di rumahnya di Beijing. Ia juga ingin privasinya dihargai, menurut pernyataan dari IOC.

'Bukti hidup' itu muncul di tengah keprihatinan global akan nasib Peng Shuai. Petenis itu menghilang dari publik selama lebih dari dua minggu setelah mengunggah tuduhan pelecehan seksual yang dialaminya ke media sosial. Ia menyebut Wakil Perdana Menteri Zhang Gaoli memaksanya berhubungan seks di rumahnya, sebelum akhirnya unggahan itu disensor hanya berselang 30 menit setelah diunggah.

Meski kemunculan Peng telah menghapuskan kekhawatiran terburuk atas keamanan dan kesejahteraannya, unggahan itu dinilai gagal untuk membuktikan kekhawatiran atas kebebasannya. Publik juga mempertanyakan investigasi penuh atas tuduhan pelecehan seksual yang dialaminya.

"Sangat senang melihat Peng Shuai di video terbaru, tapi mereka tidak mengangkat atau menyinggung kekhawatiran WTA atas kesejahteraannya dan kemampuannya berkomunikasi tanpa sensor atau tekanan," kata juru bicara WTA kepada CNN, menyusul kontak Peng dengan IOC.

Aktivis hak asasi manusia juga tak meyakini soal itu. "Apa yang kita lihat ini semata adalah narasi yang dikontrol negara; hanya negara dan media yang terafiliasi itu yang mengeluarkan dan mendistribusikan konten tentang cerita Peng," ujar Maya Wang, peneliti China senior di Human Right Watch (HRW).

"Meski mungkin saja Peng benar-benar dalam kondisi baik, sejarah pemerintah Tiongkok menghilangkan orang dan membuat video tentang mereka untuk membuktikan bahwa mereka tidak tersakiti walau faktanya sebaliknya, membuat kami khawatir akan keselamatan Peng," ia menambahkan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Respons Media Pemerintah

Peng Shuai
Petenis China Peng Shuai dalam pertandingan tunggal putri melawan Elena Vesnina dari Rusia di turnamen tenis Zhuhai Elite Trophy di Zhuhai, di provinsi Guangdong Tiongkok selatan, 3 November 2017. (STR/AFP)

Dalam video yang muncul, Peng ditunjukkan hidup dengan bebas dan normal. Dalam klip yang dirilis akhir pekan lalu, Peng terlihat makan malam bersama beberapa orang jurnalis media pemerintah yang dideskripsikan sebagai pelatih dan teman-temannya.

Klip tersebut terus diulang, tanpa mencantumkan tanggal kapan video direkam. Peng juga terlihat terus mengangguk kepada lelaki yang berbicara di sebelahnya, sedangkan ia tak berkata apa-apa. Tidak ada satu video pun yang menyinggung tuduhan pelecehan seksual yang diarahkan ke Zhang. Media pemerintah hanya fokus pada senyum dan penampilannya yang bugar.

"Dapatkah perempuan mana pun tersenyum lebar dalam tekanan?" tanya Hu Xijin, pemimpin redaksi tabloid Global Times, dalam cuitannya Minggu. 

"Mereka yang mengira Peng Shuai dalam tekanan, betapa gelapnya hati mereka. Pasti ada banyak, banyak pertunjukan politik yang dipaksakan di negeri mereka," imbuh Hu.

Sementara itu, pemerintah Tiongkok berulangkali menolak menanggapi kasus Peng. Saat berbicara dalam jumpa pers, Kamis, 17 November 2021, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian menyebut itu bukan masalah diplomatik dan menolak berkomentar lebih lanjut.

 


Tidak Ditampilkan di TV

Belum Bisa Dikontak Langsung, Ketua Asosiasi Tenis Wanita Ragukan Keaslian Email dari Peng Shuai
Belum Bisa Dikontak Langsung, Ketua Asosiasi Tenis Wanita Ragukan Keaslian Email dari Peng Shuai. (dok.Instagram @tennislifemx/https://www.instagram.com/p/CWZjPX4LCX2/Henry)

Sejauh ini, otoritas China memilih tidak menampilkan Peng di televisi pemerintah. Aksi sensor itu semakin mencuatkan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban.

Hal yang sama juga berlaku dengan video wawancara Peng dengan pejabat IOC yang didampingi pejabat olahraga China. Wawancara itu hanya dilaporkan IOC lewat pernyataan dan foto saat wawancara di situs IOC. Mereka juga tidak merilis video secara penuh, tidak dijelaskan pula situasi saat pertemuan virtual tersebut.

Hanya saja, pejabat IOC terlihat keluar dari rapat setelah menyimpulkan bahwa Peng baik-baik saja. "Aku lega melihat Peng Shuai baik-baik saja, yang menjadi perhatian utama kami," kata Ketua Komisi Atlet IOC Emma Terho yang bergabung dengan Li Lingwei, pejabat olahraga setempat.


6 Tips Lindungi Diri dari Pelecehan Seksual

INFOGRAFIS: 6 Tips Lindungi Diri dari Pelecehan Seksual (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 6 Tips Lindungi Diri dari Pelecehan Seksual (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya