Vlogger China Dilarang Masuk Restoran All You Can Eat karena Makan Terlalu Banyak

Si vlogger menuding restoran all you can eat itu "diskriminatif" terhadap orang-orang yang bisa makan banyak.

oleh Komarudin diperbarui 08 Des 2021, 03:56 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2021, 20:02 WIB
Ilustrasi makanan
Ilustrasi makanan (dok.wikimedia commons)

Liputan6.com, Jakarta - Urusan makan memang bisa jadi masalah. Cerita seorang vlogger China ini jadi salah satu contohnya. Ia mengaku masuk daftar hitam sebuah restoran all you can eat.

Lelaki bermarga Kang itu mengungkap ia dilarang masuk ke restoran tersebut karena terlalu banyak makan. Dilansir dari BBC, Selasa (23/11/2021), ia mengatakan pada Hunan TV bahwa ia dilarang makan di Handadi Seafood BBQ Buffet di kota Changsha usai pesta makan.

Kang makan 1,5 kg trotter babi selama kunjungan pertamanya. Pada kunjungan lain, ia makan 3,5 kg hingga empat kg udang.

Ia mengatakan restoran itu "diskriminatif" terhadap orang-orang yang bisa makan banyak. "Saya bisa makan banyak, apakah itu salah?" katanya, menambahkan bahwa ia tidak menyia-nyiakan makanannya.

Tetapi, pemilik restoran mengatakan pihaknya jadi mengeluarkan banyak uang. "Setiap kali dia datang ke sini, saya kehilangan beberapa ratus yuan," katanya.

"Bahkan ketika minum susu kedelai, dia bisa minum 20 atau 30 botol. Ketika makan kaki babi, dia menghabiskan seluruh nampannya," sambungnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Larang Siaran Langsung

Ilustrasi sampah makanan
Ilustrasi sampah makanan (dok. wikimedia commons)

Tak hanya itu, untuk makan udang, orang biasanya menggunakan penjepit untuk mengambilnya. Namun, Kang dikatakan menggunakan nampan untuk mengambil semuanya.

Insiden ini kemudian jadi tren di media sosial Tiongkok. Kesaksiannya telah ditonton lebih dari 250 juta kali di Weibo, dengan beragam pendapat.

Beberapa mengatakan bahwa restoran tidak boleh jadi restoran all you can eat jika mereka tidak mampu menutupi biaya makan pelanggan. Sementara yang lain merasa kasihan pada pemilik restoran.

Sampah Makanan

Ilustrasi Sampah Makanan
Ilustrasi sampah makanan. (dok. Unsplash.com/simon peel)

Di samping, pihak restoran juga diketahui melarang live streaming mukbang. Ini sejalan dengan aturan pemerintah China tahun lalu.

Kala itu, Presiden Tiongkok Xi Jinping meminta orang-orang untuk "berjuang melawan limbah makanan." Hal itu terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran atas kekurangan makanan.

Seperti dilansir dari Antara, restoran dan penyedia katering di China terancam denda hingga 10 ribu yuan atau Rp21,7 juta jika merekomendasikan konsumen memesan makanan dalam kadar berlebih yang justru bisa menimbulkan limbah. 

Infografis 7 Penyebab Sampah Makanan

Infografis 7 Penyebab Sampah Makanan
Infografis 7 Penyebab Sampah Makanan. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya