Tamu Hotel Karantina di Hong Kong Dituding Sebarkan Varian Baru Covid-19 karena Pakai Masker Katup

Mereka yang berada di Hong Kong disarankan menggunakan masker bedah, bukan masker katup.

oleh Komarudin diperbarui 26 Nov 2021, 23:21 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2021, 21:02 WIB
ilustrasi masker berkatup
ilustrasi masker berkatup (Foto: unsplash.com/Aditya Saxena)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pasien Covid-19 pengguna masker katup disalahkan atas infeksi silang di sebuah hotel karantina minggu lalu. Ia dinyatakan membawa varian virus baru dengan jumlah mutasi yang tinggi, menandai kemunculan pertama yang diketahui di Hong Kong.

Departemen Kesehatan setempat mengungkapkan pada Kamis, 25 November 2021, bahwa analisis sekuensing genom mengonfirmasi pasien yang tiba di kota dari Afrika Selatan itu positif terpapar Covid-19. Tamu hotel lain yang dites positif beberapa hari setelahnya, juga terinfeksi B.1.1 .529 varian virus corona. Keduanya divaksinasi lengkap, seperti dilansir dari AsiaOne, Jumat (26/11/2021).

Varian baru diberi nama "Nu", sesuai dengan konvensi penamaan global berdasarkan alfabet Yunani - pertama kali ditemukan di Botswana. Terlepas dari dua kasus di Hong Kong, sejauh ini hanya sembilan kasus lainnya yang telah diidentifikasi di seluruh dunia – tiga di Botswana dan enam di Afrika Selatan.

"Informasi ilmiah tentang pentingnya kesehatan masyarakat [dari] varian ini kurang saat ini. Ini diklasifikasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai 'Varian Dalam Pemantauan'," kata Departemen Kesehatan Hong Kong dalam sebuah pernyataan pada Kamis malam.

Ia menambahkan bahwa Pusat Perlindungan Kesehatan (CHP) akan memantau dengan cermat setiap perkembangan baru. Sebuah sumber mengatakan WHO akan mengadakan pertemuan internal pada Jumat, 26 November 2021, untuk membahas varian baru.

Profesor Leo Poon Lit-man, kepala divisi ilmu laboratorium kesehatan masyarakat Universitas Hong Kong, mengatakan belum diketahui apakah varian baru itu lebih menular daripada yang lain. "Implikasi kesehatan masyarakat [dari varian ini] tetap tidak jelas," kata Poon.

"Ada kemungkinan bahwa beberapa mutasi yang ditemukan dalam varian ini dapat mengurangi efektivitas vaksin, tetapi ini masih belum pasti." Dia mengatakan para ilmuwan dari Inggris telah menyarankan untuk memperhatikan varian berdasarkan kelainan dalam urutan genetiknya, tetapi karakteristik sebenarnya dari strain tersebut belum sepenuhnya dipahami.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kronologi Infeksi

Ilustrasi
Ilustrasi kamar hotel. (dok. pexels.com/Pixabay)

Pasien pertama Hong Kong yang ditemukan membawa varian itu adalah seorang pria berusia 36 tahun yang tiba dari Afrika Selatan pada 11 November 2021. Ia dikarantina di Regal Airport Hotel saat dinyatakan positif Covid-19 pada Senin pekan lalu. Pasien pertama diketahui mengenakan masker katup pada beberapa kesempatan saat mengumpulkan makanan dan membuang sampah.

Seorang tamu yang menginap di kamar di seberang aula — seorang pria berusia 62 tahun yang datang dari Kanada — dinyatakan positif lima hari kemudian. Sebagai tindakan pencegahan, pihak berwenang memerintahkan semua tamu yang menginap di 12 kamar lain di lantai yang sama memperpanjang masa isolasi mereka hingga 14 hari lagi.

Sisanya akan dilayani di fasilitas karantina pemerintah di Penny's Bay. Tidak ada kasus terkait yang terdeteksi sejauh ini.

 

Masker Bedah

Penjualan Masker Bedah 3 Lapis
Pedagang menunggu pembeli masker tiga lapis di Pasar Pramuka, Jakarta, Rabu (23/9/2020). Terkait pelarangan pemakaian masker scuba dan buff di KRL, penjualan masker biasa masih normal di pasaran dengan harga sekitar Rp.60.000-Rp 150.000 per boks. (merdeka.com/Imam Buhori)

Katup masker hanya menyaring udara saat masuk, tetapi tidak menyaring udara yang dihembuskan oleh pemakainya. Karena itu, ahli mikrobiologi terkemuka Hong Kong, Yuen Kwok-yung, melabeli masker itu "egois".

Pusat Perlindungan Kesehatan Hong Kong kemudian mengatakan orang-orang yang tinggal di salah satu hotel karantina yang ditunjuk di kota itu tidak akan lagi diizinkan memakai masker bergaya katup mulai Kamis dan seterusnya. Sebagai gantinya, para tamu harus mengenakan masker bedah.

Mereka wajib mengenakannya saat membuka pintu kamar mereka untuk mengambil makanan dan membuang sampah mereka. Pusat tersebut juga memperbarui pedomannya bagi staf hotel dan awak pesawat untuk mengingatkan para tamu dan penumpang agar tidak menggunakan masker katup.

Infografis Jangan Anggap Remeh Cara Pakai Masker

Infografis Jangan Anggap Remeh Cara Pakai Masker
Infografis Jangan Anggap Remeh Cara Pakai Masker (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya