Liputan6.com, Jakarta - Kontes Miss Universe 2021 berlangsung di Israel pada Minggu, 12 Desember 2021 jadi bulan-bulanan kritik. Itu terjadi di tengah berlangsungnya konflik di negara itu dengan Palestina.
Miss India Harnaaz Sandhu, yang memenangkan mahkota Miss Universe 2021 mengatakan bahwa kontes tersebut adalah tentang merangkul semua orang di seluruh dunia, terutama wanita.
Advertisement
Baca Juga
"Kami datang ke sini untuk bersatu dan berbagi budaya," kata perempuan berusia 21 tahun itu, seperti dikutip dari Insider, Rabu, 15 Desember 2021. "Ini bukan waktu kita berbicara tentang perbedaan. Ini adalah sesuatu berbicara tentang persatuan dan saling menginspirasi."
"Saya sungguh menikmati perjalanan saya ke Israel karena ini adalah negara yang indah," tambahnya. Beberapa kontestan memutuskan untuk memboikot kontes Miss Universe ke-70, yang berlangsung di kota resor Eilat.
Miss Malaysia dan Miss Indonesia melewatkan kompetisi tersebut. Sementara pemerintah Afrika Selatan secara terbuka mendorong Miss Afrika Selatan Lelela Mswane untuk mengikutinya. Meski ada yang berharap ia mengundurkan diri.
"Dengan mengundurkan diri, reputasi Miss Afrika Selatan dan kedudukannya secara keseluruhan akan jauh lebih maju di Afrika Selatan dan internasional dibandingkan dengan peristiwa yang hanya terjadi sekali saja yang dapat membawa malapetaka bagi masa depan dan kedudukan publiknya sebagai seorang wanita kulit hitam muda," Nathi Mthethwa, South Menteri olahraga, Seni, dan budaya Afrika, mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diperoleh CNN tentang ajang Miss Universe 2021.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Desakan Mundur
Nkosi Zwelivelile Mandla Mandela, cucu mantan presiden Afrika Selatan Nelson Mandela, juga meminta Mswane untuk memboikot kontes tersebut di beberapa postingan Instagram. "Tidak ada yang indah tentang pendudukan, kebrutalan, dan diskriminasi yang dilembagakan terhadap rakyat Palestina," katanya dalam sebuah pernyataan.
"Tidak ada yang indah tentang pendudukan, kebrutalan, dan diskriminasi yang dilembagakan terhadap rakyat Palestina," katanya dalam sebuah pernyataan. Namun, Mswane akhirnya memutuskan untuk bersaing di kontes dan mengambil tempat ketiga pada Minggu malam.
"Jika saya tidak datang ke Israel untuk berkompetisi di kontes Miss Universe, saya pikir saya akan menyesalinya seumur hidup saya," katanya kepada The Jerusalem Post. Bagi Mswane, mengikuti kontes ini bukan hal termudah yang dihadapinya, tapi ia memilih untuk optimis.
Advertisement
Menyatukan Perempuan
Miss USA Elle Smith yang berhasil masuk 10 besar kompetisi tersebut, juga membela Miss Universe sebelum kompetisi. "Kami di sini untuk saling memberdayakan sebagai perempuan," katanya kepada CNN. "Kami hanya menikmati waktu bersama dan saya pikir itu benar-benar menunjukkan kekuatan wanita secara keseluruhan."
Adapun Sandhu, Miss Universe yang baru mengatakan kepada Insider bahwa dia berencana untuk fokus pada moto kontes menyatukan wanita di seluruh dunia. Ia mendorong platformnya sendiri untuk memecahkan stigma dan keheningan seputar kesehatan wanita dan kebersihan menstruasi.
"Perempuan di komunitas saya masih merasa tidak nyaman berbicara tentang kesehatan mereka karena mereka diajari bahwa kesehatan mereka bukanlah prioritas," katanya. "Sekarang saatnya saya membawa perbedaan di masyarakat dan mematahkan stigma."
Infografis Sampah Kemasan Produk Kecantikan
Advertisement