Pembatasan Perjalanan Dicabut, Minat Turis Rusia Melonjak untuk Liburan ke Thailand

Minat turis Rusia untuk liburan ke Thailand meningkat sekitar 20 persen.

oleh Komarudin diperbarui 11 Apr 2022, 09:22 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2022, 09:15 WIB
Ilustrasi turis Rusia
Ilustrasi turis Rusia (Dok.Unsplash/ Christelle Hayek)

Liputan6.com, Jakarta - Thailand jadi salah satu tujuan wisata yang banyak dilirik para wisatawan, termasuk turis Rusia. Mereka tertarik untuk menjelajahi Negeri Gajah Putih tersebut.

Keinginan turis Rusia untuk mengadakan travel ke Thailand setelah negara itu mengumumkan awal pekan ini akan mencabut pembatasan perjalanan imbas Covid-19 untuk penerbangan ke-52 negara, dilansir dari laman The Thaiger, Senin (11/4/2022). Ketertarikan turis negara yang berjuluk beruang merah ke Thailand itu disampaikan sejumlah staf pariwisata Rusia. 

Mereka mengklaim ada peningkatan besar dalam permintaan pencarian Thailand oleh orang Rusia. Pencarian tiket ke Thailand dilaporkan naik 20 persen. Data itu berdasarkan salah satu layanan perencanaan liburan populer di Rusia bernama OneTwoTrip.

Perencana liburan itu melaporkan bahwa minat orang Rusia di semua negara tumbuh antara 5-350 persen. Elena Shelehova, Kepala OneTwoTrip, mengatakan tentang lonjakan minat perjalanan sejak pemerintah Rusia mengumumkan pada 4 April 2022 bahwa mereka akan mencabut pembatasan perjalanan.

Ia mengungkapkan, pertumbuhan minat itu terlihat pada dasarnya untuk semua tujuan. Angkanya melonjak dari 5 persen menjadi 350 persen dibandingkan dengan angka rata-rata harian selama seminggu dari 29 Maret 2022 hingga 3 April 2022.

  

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Penerbangan Ditunda

Ilustrasi pesawat terbang
Ilustrasi pesawat terbang (dok.unsplash/ Leio McLaren)

Sementara itu, penerbangan dari dan menuju Thailand masih ditunda. Maskapai Rusia berada di bawah tekanan berat dari sanksi Barat. Karena perubahan rute dan harga minyak, penerbangan lanjutan yang dilakukan oleh operator asing terbatas.

Bulan lalu, banyak orang Rusia yang sudah melakukan perjalanan ke Thailand, akhirnya terdampar. Ada lebih dari 7.000 turis Rusia dan Ukraina di seluruh Thailand, dengan sekitar 3.000 orang Rusia saja terdampar di Phuket.

Hal itu menyusul langkah Mastercard dan Visa untuk menghentikan layanan ke kartu yang diterbitkan di Rusia. Banyak orang Rusia tidak dapat mengakses dana mereka untuk membayar penerbangan baru.

Orang Rusia merupakan kelompok turis terbesar di Phuket pada Desember 2021, dan lebih dari 17.000 dari mereka tiba di sana pada bulan itu. Mereka juga merupakan bagian utama dari pariwisata Thailand sejak masa pra-Covid.

 

Perpanjang Visa Gratis

Ilustrasi visa dan paspor.
Ilustrasi visa dan paspor. (iStockphoto)

Thailand akhirnya memutuskan bahwa turis Rusia dan Ukraina berhak memperpanjang visa gratis sebagai bentuk bantuan kemanusiaan bagi mereka yang terdampak invasi Rusia ke Ukraina. Gubernur Otoritas Pariwisata Thailand, Yuthasak Supasorn mengatakan keputusan diambil dalam rapat kabinet yang berlangsung pada Selasa, 8 Maret 2022.

Merek kebanyakan turis dari dua negara itu kini tinggal di empat kawasan wisata, mencakup Phuket, Koh Samui, Pattaya, dan Krabi. Untuk memitigasi dampak jangka pendek, para wisatawan asing tersebut berhak memperpanjang visa yang berlaku hingga 30 hari ke depan tanpa membayar sepeserpun.

Otoritas Thailand juga menyiapkan bantuan penginapan bagi turis yang tak bisa pulang ke rumahnya karena masalah penerbangan yang dihentikan sementara maupun masalah politik. Hal itu berlaku bagi turis yang sudah tak mampu membayar penginapan secara mandiri.

Sementara itu, terkait transaksi kartu kredit maupun via bank-bank Rusia yang diblokir, operator wisata kini menggunakan UnionPay untuk memfasilitasi pembayaran bagi turis Rusia. Sebelumnya, AS, Inggris, Eropa, dan Kanada sepakat memblokir akses Rusia pada sistem pembayaran internasional Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT).

 

Tak Hanya Thailand

ilustrasi
Ilustrasi turis (Dok.Unsplash)

Tak hanya Thailand, Bali juga termasuk tujuan wisata populer di kalangan turis asal Rusia, yang berbondong-bondong ke pulau itu dalam jumlah puluhan ribu sebelum pandemi. Mereka juga termasuk kelompok turis yang pertama kembali ke Bali ketika perbatasan dibuka akhir tahun lalu.

Data dari Biro Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, pada Januari 2022 tercatat sekitar 1.150 orang Rusia masuk ke Indonesia. Situasi itu juga mendapat tanggapan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Kemenparekraf.

Namun, invasi Rusia ke Ukraina ternyata ikut berimbas turis asal negara itu di Indonesia. Seorang turis Rusia di Bali sempat mengungkapkan tidak bisa bertransaksi menarik uang tunai dari rekeningnya.

Hal itu dikarenakan jaringan pembayaran memblokir transaksi kartu yang dipegang warga Rusia sebagai akibat dari invasi militer terhadap Ukraina.Turis Rusia bernama Konstantin Ivanov itu mencoba menarik uang tunai di salah satu mesin ATM di Bali, tapi ia gagal bertransaksi. Ternyata, layanan kartu ATM dari bank Rusia telah terblokir.

 

[INFOGRAFIS] Kutukan Kudeta di Negeri Gajah Putih
Kudeta terjadi lagi di Thailand setelah status darurat diberlakukan. Ini bukan kali pertamanya militer menggulingkan pemerintahan sipil.
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya