Liputan6.com, Jakarta - Thailand akan mencabut semua persyaratan tes pra-kedatangan untuk turis sudah vaksinasi Covid-19. Negeri Gajah Putih menjadi salah satu negara terbaru yang melonggarkan pembatasan di masa pandemi.
Dikutip dari Travel and Leisure, Selasa (22/3/2022), Thailand akan menghilangkan persyaratan tes PCRÂ pra-perjalanan untuk turis yang divaksinasi pada 1 April, menurut Otoritas Pariwisata Thailand. Namun, turis masih memerlukan pengujian pascakedatangan dan tetap menerapkan langkah-langkah lain.
Advertisement
Baca Juga
Saat ini, turis harus divaksinasi dan menunjukkan bukti tes PCR negatif Covid-19 yang diambil dalam waktu 72 jam sebelum kedatangan. Keputusan untuk melonggarkan protokol datang ketika Thailand "mempersiapkan rencana empat fase untuk menurunkan pandemi COVID-19Â jadi endemi," menurut otoritas pariwisata.
Sementara Thailand mencabut tes pra-kedatangannya, turis internasional yang ingin melewati karantina dengan berpartisipasi dalam program "TEST & GO" masih akan diminta menjalani tes PCR saat kedatangan. Mereka juga diwajibkan untuk tes antigen sendiri pada hari ke-5 setelah kedatangan.
Turis juga harus memiliki reservasi prabayar untuk satu malam di hotel yang disetujui pemerintah, serta memiliki polis asuransi dengan pertanggungan minimal 20 ribu dolar (Rp287 juta), menurut otoritas pariwisata. Thailand pertama kali mulai menyambut turis internasional bebas karantina sebagai bagian dari program Phuket Sandbox pada Juli 2021.
Namun, program ini mengharuskan turis tetap berada di pulau itu. Pada November 2021, Thailand mengizinkan turis untuk mengunjungi negara ini dengan bebas karantina sebelum memperketat perbatasan lagi pada Desember 2021 di tengah munculnya varian Omicron.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Program Thailand
Pada Februari 2022, Thailand sekali lagi membawa kembali program "Test & Go Thailand Pass." Program ini memungkinkan turis internasional yang sudah divaksinasi untuk bepergian ke mana pun di negara itu dan tanpa karantina.
Sementara Thailand melonggarkan pembatasan, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) memperingatkan orang Amerika agar tidak pergi ke sana. Hal tersebut dikarenakan saat ini ada tingkat penularan COVID-19 yang "sangat tinggi," menurut CDC.
Thailand adalah tujuan terbaru untuk melonggarkan pembatasan perbatasan terkait pandemi. Bulan lalu, Islandia mencabut semua pembatasan perbatasan, yang diikuti Irlandia dan Aruba. Sedangkan bulan depan, Kanada juga akan menghentikan tes pra-kedatangan untuk turis yang divaksinasi.
Advertisement
Kasus Covid-19 Thailand
Dikutip dari USA Today, Selasa (22/3/2022), Otoritas Kesehatan Thailand saat ini sedang menangani rekor jumlah kasus Covid-19 harian dan kematian terkait tahun ini. Ada lebih dari 50 ribu kasus baru yang dilaporkan pada Jumat, 18 Maret 2022, lebih dari setengahnya dikonfirmasi tes RT-PCR, dan sisanya dengan tes antigen.
Ada juga 80 kematian baru. Sejak pandemi dimulai pada 2020, Thailand telah memiliki total sekitar 3,3 juta kasus yang dikonfirmasi dan 24.075 kematian. Otoritas kesehatan khawatir tentang potensi penyebaran virus bulan depan selama festival Songkran, hari libur meriah yang merayakan Tahun Baru Thailand.
Persentase Vaksin
Mereka telah melarang percikan air tradisional di jalan-jalan dan tempat-tempat umum lainnya. Juga, melarang penjualan dan konsumsi alkohol pada perayaan umum. Thailand telah memberikan 126 juta dosis vaksin Covid-19.
Setidaknya 54,6 juta orang, lebih dari 78 persen dari populasi, telah divaksinasi dengan setidaknya dosis satu. Sebanyak 50 juta orang telah menerima setidaknya dosis dua, dan 22 juta menerima dosis booster.
Advertisement