Liputan6.com, Jakarta - "Langsing adalah impian setiap wanita, tapi untuk seusia aku sekarang, yang penting sehat. Masih bisa produktif berkarya dan hidup bahagia sama suami dan anak-anak," begitu bunyi penggalan keterangan Melly Goeslaw di unggahan akun Instagramnya, baru-baru ini.
Ucapan itu merujuk pada operasi bariatrik yang dijalaninya bulan lalu di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan. Sebelum menjalani prosedur tersebut, musikus berusia 48 tahun ini bercerita telah menjalani diet yang sukses menurunkan berat badannya hingga 25 kilogram (kg).
Advertisement
Baca Juga
Ia menulis, "Aku mengambil langkah (operasi) bariatrik ini karena memang setelah program diet dan turun 25 kg lebih, aku tetap obes(itas) 3 5kg, dan mentok enggak bisa turun-turun lagi. Sementara rupanya gula darahku juga jadi tinggi. Saat gula darah tinggi, nafsu makan jadi gede kan, jadi enggak kelar-kelar."
Dalam beberapa tahun terakhir, publik memang sudah menyaksikan transformasi tubuh Melly yang lebih langsing. Tidak sedikit dari mereka yang juga mengaku kagum dengan pola diet harian yang dijalani pelantun lagu Denting tersebut.
Awal bulan lalu, Melly memang mengaku bahwa dirinya telah menjalani program diet selama dua tahun terakhir. Usahanya pun membuahkan hasil, dengan mengatakan baju-bajunya sudah mulai terasa longgar.
"Saya enggak pernah buka kelas atau bikin semacam workshop apapun yang berkaitan dengan penurunan BB (berat badan). Saya enggak mau didikte, jadi saya pun enggak mungkin dikte orang. Sebagai gambaran saja, baju saya dulu size XXL, sekarang size M," ungkapnya di unggahan akun Instagram.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pascaoperasi
Sebelum memutuskan menjalani operasi bariatik, Melly Goeslaw telah melakukan diet yang mengacu pada arahan dokter gizi. Pola makannya diatur sedemikian rupa, sehingga tidak efek buruk pada tubuhnya selama berusaha menurunkan berat badan.
Melly juga rutin berolahraga. Bagi penyanyi sekaligus pencipta lagu ini, mengonsumsi makanan sehat sebagai menu harian bisa jadi salah satu kunci diet tanpa merasa lapar. "Kita harus tetap makan. Makan makanan yang diciptakan Allah, jangan ciptaan pabrik. Itu bikin sehat dan anti body bagus," ia mengatakan.
Sementara itu, operasi bariatik menandai langkah baru dalam perjalanan Melly memperoleh tubuh sehat. Setelah menjalani prosedur tersebut, Melly mengaku sudah kembali segar dan harus membatasi asupannya lebih dulu selama dua minggu.
"Sekarang aku sudah segar walau hanya bisa minum air putih, teh tawar, dan susu Fresubin selama dua minggu. Tapi, alhamdulillah enggak lapar, tubuhnya lagi beradaptasi," istri Anto Hoed itu melanjutkan.
Advertisement
Apa Itu Operasi Bariatrik?
Bariatrik sendiri merupakan teknik operasi pengecilan dan bypass lambung yang bertujuan menurunkan berat badan untuk mengatasi obesitas. Kanal Health Liputan6.com merangkum dari Klikdokter, ada beberapa macam operasi bariatrik, menurut dr Alvin Nursalim, SpPD, yang tidak ikut menangani operasi Melly.
Ini termasuk metode Roux-en-Y Gastric Bypass (RYGB) dan Laparoscopic Adjustable Gastric Banding (LAGB). Pada prosedur Roux-en-Y, operasi dilakukan untuk menghubungkan organ usus (jejunum) dengan lambung secara langsung, sehingga ukurannya mengecil.
"Operasi ini akan menyebabkan ukuran lambung jadi lebih kecil dan area absorpsi makanan lebih sedikit dibanding keadaan normal," tulisnya.
Meski demikian, Alvin menyebut, tidak semua orang yang kegemukan bisa mejalani operasi ini. Menurutnya, operasi bariatrik disarankan pada individu yang mengalami kegemukan ekstrem dan indeks massa tubuh (IMT) tertentu.
Operasi bariatrik disarankan untuk individu yang gemuk ekstrem dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) lebih dari 35 kg/meter persegi, jika disertai penyakit lain seperti tekanan darah tinggi, diabetes. Sedangkan pemilik IMT lebih dari 40 kg/mter persegi bisa melakukan operasi bariatrik jika tanpa disertai penyakit lain.
Amankah?
Lebih lanjut Alvin menjelaskan, operasi bariatrik memang dapat mengatasi masalah kelebihan berat badan. Namun, semua pasien tetap disarankan menjalani perubahan pola hidup untuk mendapatkan berat badan ideal.
"Perubahan pola hidup yang meliputi pola makan dan olahraga merupakan terapi lini pertama untuk mendapatkan berat badan ideal. Namun, jika perubahan pola hidup dan penggunaan obat-obatan tidak berhasil, operasi bariatrik dapat dipertimbangkan," ia mengatakan.
Selain dapat menurunkan berat badan, operasi bariatrik juga dapat memperbaiki kontrol metabolik pada pasien diabetes, sehingga pasien memiliki kontrol gula darah yang baik. Hal tersebut ditunjang melalui sebuah penelitian yang mengatakan, 78,1 persen pasien diabetes yang menjalani operasi bariatrik akan mengalami perbaikan gula darah jadi normal setelah menjalani prosedur tersebut.
Menurut Alvin, operasi bariatrik tergolong prosedur yang aman. Adapun komplikasi paling umum yang kerap ditemui, yakni sambungan operasi yang bocor, infeksi, dan pendarahan. Namun secara keseluruhan, operasi ini aman jika dilakukan tim dokter yang kompeten.
Advertisement