3 Tahun Ditutup, Hanoi Train Street di Vietnam Kembali Dibuka untuk Turis

Kawasan Train Street di Hanoi Vietnam kembali dibuka untuk pelancong setelah sempat ditutup karena pandemi dan alasan keamanan.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 15 Sep 2022, 08:02 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2022, 08:02 WIB
Train Street di Hanoi, Vietnam kembali dibuka untuk turis
Train Street di Hanoi, Vietnam kembali dibuka untuk turis. (Dok: AFP, Liputan6.com dyah pamela)

Liputan6.com, Jakarta - Kawasan Hanoi Train Street di Vietnam kembali dibuka untuk turis. Sebelumnya hampir tiga tahun pihak pemerintah setempat menutup kafe di sepanjang Hanoi Train Street yang terkenal serta melarang turis berfoto selfie.

Namun beberapa bulan terakhir para pedagang telah kembali beraktivitas, meskipun saat itu tidak ada yang tahu berapa lama daerah tersebut akan buka. Di jalan raya sepanjang sekitar 50 meter dari pusat kota Hanoi, lokomotif bergemuruh di jalur kereta api yang berjalan sangat dekat dengan bangunan tempat tinggal, banyak di antaranya telah diubah menjadi kafe, bar, dan toko suvenir.

Christina dan Paul, dua turis berusia 29 tahun dari Austria, mengatakan seorang teman baru-baru ini memberi tahu mereka tentang tempat yang tidak biasa itu, menginspirasi mereka untuk berkunjung. “Kami tidak tahu kapan kereta akan datang," kata Christina, kami naik ke atas untuk minum bir, dan untungnya kereta lewat,"ujarnya dikutip dari The Star, Rabu (14/9/2022). 

Sensasi menyaksikan kereta bergemuruh melewati hanya beberapa inci jauhnya atau berpose untuk foto Instagram di atas rel telah menarik ratusan ribu pengunjung pada 2018 dan 2019, mengubah area tersebut menjadi spot favorit media sosial. Tetapi pada Oktober 2019, pihak berwenang Vietnam tiba-tiba menutup daerah itu untuk turis, dengan alasan kepadatan penduduk dan masalah keamanan.

Pengumuman penutupan lokasi wisata itu dilakukan pada 6 Oktober 2019 silam, sehari setelah kereta harus berhenti darurat dan dialihkan karena terlalu banyak turis di rel kereta. "Meskipun kafe kereta api menarik wisatawan, mereka sebenarnya melanggar beberapa peraturan," kata Wakil Ketua Administrasi Pariwisata Nasional Vietnam Ha Van Sieu kepada media saat itu.

 

Membangkitkan Pariwisata

Train Street di Hanoi
Train Street di Hanoi, Vietnam. (Dok: Instagram https://www.instagram.com/p/B2Onf6goTWl/?igshid=YmMyMTA2M2Y= Liputan6.com dyah pamela)  

Pembukaan kembali secara bertahap Train Street terjadi ketika Vietnam berupaya meningkatkan pariwisata lagi setelah perbatasan ditutup selama pandemi COVID-19. Pada 2019, negara Asia Tenggara itu menyambut 18 juta kedatangan internasional, sedangkan pada paruh pertama 2022, hanya 602.000 turis asing yang masuk ke negara itu.

Di sisi lain, menurut Nguyen Van Long, seorang pemilik kafe berusia 51 tahun, pemerintah belum secara resmi mengizinkan area tersebut untuk dibuka kembali, tetapi "tiga atau empat bulan yang lalu, kami membuka kembali kafe itu sendiri”, katanya, "dan sekarang kunjungan turis naik lagi".

"Kami memang khawatir pemerintah akan menutup daerah itu lagi,” tambahnya, “tetapi setelah COVID-19, kami berjuang. Orang-orang di sini harus mencari nafkah, kita harus terus berjalan.”

Rute kereta api yang melintasi jalan Dien Bien Phu di ujungnya dan jalan Tran Phu di ujung lainnya, telah ada sejak zaman kolonial Prancis. Daerah ini dibangun pada 1902, tetapi masih memainkan peran penting bagi pelancong lokal dan asing saat ini. 

Daerah itu memiliki rel kereta api berusia 117 tahun yang masih berfungsi. Namun jalan yang sekarang terkenal di Instagram itu telah menjadi pusat bagi wisatawan yang terobsesi dengan swafoto untuk mencari unggahan foto media sosial yang sempurna.

Lokasi Train Street

Hanoi Train Street
Hanoi Train Street. (Dok: Lonely Planet Liputan6 dyah pamela)

Para turis tentu ingin tahu di mana lokasi Train Street berada. Jalur kereta api ini berjalan melalui jantung kota Hanoi melalui banyak jalan seperti Phung Hung, Dien Bien Phu, dan Le Duan.

Mengutip dari Day Tour Hanoi, Rabu (14/9/2022), pengunjung dapat mulai mengunjungi jalan kereta api dari gang 224 di jalan Le Duan, atau di jalan Tran Phu. Namun bagian yang dilalui kereta di Jalan Phung Hung adalah yang paling ramai dan menarik.

Train Street sebenarnya mirip dengan sebagian besar jalan di kawasan tua Hanoi yang bercampur gedung-gedung tinggi yang ramping dengan jalan-jalan yang ramai dan sempit. Jika Anda berada di kawasan lama Hanoi, mudah untuk mencapai jalan kereta api dalam jarak berjalan kaki, pergilah ke jalan Phung Hung yang berpotongan dengan Jalan Tran Phu.

Wisatawan bisa naik taksi atau sepeda ke jalan sempit antara Kham Thien dan jalan Le Duan, tepatnya jalur yang melewati Ngo 224 Le Duan. Selain itu ada jalan-jalan tertentu, seperti sepanjang jalan Phung Hung. 

Cerita Warga Lokal

Seorang warga lokal, Fabienne Fong Yan di Hanoi Train Street
Seorang warga lokal, Fabienne Fong Yan di Hanoi Train Street. (Dok: Lonely Planet Liputan6 dyah pamela)

Seorang warga lokal, Fabienne Fong Yan, bekerja di kedai kopi pertama yang pernah dibuka di Hanoi Train Street. Ia menceritakan seperti apa kehidupan di sepanjang rel sebelum Instagram mengubah segalanya.

Tempat itu hanyalah jalan sempit dengan satu keanehan yaitu rel kereta api yang melintas di tengah. Diabaikan selama beberapa dekade, tiba-tiba terungkap oleh salah satu kafe yang menawarkan keunikan para pelancong untuk datang ke tempat itu.

Dua tahun kemudian, Hanoi Train Street adalah salah satu tempat paling terkenal di Vietnam. Tetapi pada Oktober 2019, hype wisata telah berakhir, karena otoritas setempat menutup jalan.

"Seperti kebanyakan orang pada tahun 2017, saya pertama kali menemukan jalan kereta api secara tidak sengaja. Tidak ada kafe atau bangku plastik di sepanjang rel saat itu, hanya suasana yang sangat sepi dan beberapa tetua mengobrol di depan pintu mereka di rel kereta," kata Febienne seperti dikutip dari Lonely Planet, Rabu 14 September 2022.

Ia mengatakan, dulu tak seorang pun di Hanoi benar-benar memperhatikan jalan kereta api dan hanya terlihat beberapa pelancong yang tersesat. Keluarga yang tinggal di sana juga merupakan kalangan miskin dan terlantar.

"Siapa yang mau tinggal di rumah dengan kereta api yang melintas di ambang pintu Anda beberapa kali sehari? Itu keras, tidak nyaman, berbahaya. Pasti tidak diinginkan. Dulunya merupakan salah satu daerah yang paling sering dikunjungi orang di pusat kota yang gelap, kotor, sengsara. Tidak ada sesuatu seperti yang ditampilkan di Instagram," tutur Febienne.

Infografis lokasi wisata religi di Indonesia
Infografis lokasi wisata religi di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya