Qatar Larang Penjualan Bir Beralkohol di 8 Stadion Piala Dunia 2022, FIFA Ketar-ketir

FIFA ketar-ketir dengan aturan Qatar yang melarang penjualan bir di kawasan stadion tempat laga Piala Dunia 2022.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 19 Nov 2022, 16:00 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2022, 16:00 WIB
Foto: Gelar Laga Uji Coba Resmi, Iconic Lusail Stadium sebagai Stadion Terbesar di Qatar Siap Gelar Piala Dunia 2022, Ini Profil Singkatnya
Kurang lebih 3 bulan lagi putaran final Piala Dunia 2022 Qatar akan dimulai. Iconic Lusail Stadium terpilih sebagai venue pembuka dan penutup ajang pesta akbar sepak bola 4 tahunan sejagat ini. Tak salah jika Iconic Lusail Stadium terpilih dalam dua laga tersebut dan beberapa laga lainnya karena menjadi stadion terbesar dari 8 stadion yang digunakan di Qatar nanti. Mau tahu seperti apa suasana Iconic Lusail Stadium yang telah menggelar laga uji coba resmi tersebut? Berikut profil singkatnya. (AFP/Mustafa Abumunes)

Liputan6.com, Jakarta - Qatar resmi melarang penjualan bir beralkohol di delapan stadion yang menjadi tempat pertandingan Piala Dunia 2022. Aturan itu keluar hanya dua hari sebelum turnamen sepak bola akbar dimulai.

Meski begitu, bir non-alkohol masih akan dijual pada 64 pertandingan Piala Dunia. "Menyusul diskusi antara otoritas negara tuan rumah dan FIFA, sebuah keputusan telah dibuat untuk memfokuskan penjualan minuman beralkohol di Festival Penggemar FIFA, destinasi penggemar lainnya, dan tempat berlisensi, menghapus titik penjualan bir dari … perimeter stadion," kata FIFA dalam sebuah pernyataan.

Dikutip dari NY Post, Sabtu (19/11/2022), sampanye, anggur, wiski, dan minuman beralkohol lainnya kemungkinan masih akan disajikan di area VVIP di dekat stadion. Di luar tempat-tempat tersebut, bir biasaya menjadi satu-satunya minuman beralkohol yang dijual kepada pemegang tiket reguler.

Asosiasi Pendukung Sepak Bola Inggris pun merilis pernyataan tentang perubahan mendadak tersebut. Walau mengakui tak semua penggemar suka minum bir selama pertandingan berlangsung, masalah utama yang dikeluhkan adalah soal perubahan kebijakan secara mendadak.

"Pergantian di menit terakhir menunjukkan masalah yang lebih luas, kurangnya komunikasi dan kejelasan dari panitia penyelenggara terhadap suporter," demikian pernyataan tertulis tersebut.

"Jika mereka dapat berubah pikiran tentang hal ini pada saat itu juga, tanpa penjelasan, wajar bila pendukung memiliki kekhawatiran tentang apakah mereka bisa memenuhi janji lain yang berkaitan dengan masalah akomodasi, transportasi, atau budaya."

Pelarangan penjualan bir itu direspons oleh Budweisser dengan sebuah cuitan di Twitter. "Yah, ini canggung," tulis akun tersebut sebelum mereka menghapusnya.

 

FIFA Ketar-ketir

Penggemar Piala Dunia siap merayakannya meskipun ada larangan bir stadion
Penggemar Maroko bersorak saat mereka berbaris di Doha, Qatar, Jumat (18/11/2022). Para penggemar membanjiri Qatar pada hari Jumat menjelang Piala Dunia pertama di Timur Tengah ketika tuan rumah memutuskan untuk melarang penjualan bir di stadion selama gelaran tersebut - dalam perubahan mengejutkan di menit-menit terakhir yang disambut oleh Muslim konservatif negara itu. (AP Photo/Jon Gambrell)

Ab InBev, perusahaan induk sponsor bir Piala Dunia Budweiser, tidak segera menanggapi permintaan komentar. Perusahaan itu telah membayar puluhan juta dolar kepada FIFA di setiap Piala Dunia untuk hak eksklusif penjualan bir dan telah mengirimkan sebagian besar stoknya dari Inggris ke Qatar dengan harapan dapat menjual produknya ke jutaan penggemar.

Kemitraan perusahaan dengan FIFA dimulai pada turnamen 1986. Saat ini, mereka sedang bernegosiasi untuk memperbarui kesepakatan mereka untuk Piala Dunia berikutnya di Amerika Utara.

Melansir The Guardian, kini, badan pengatur sepak bola itu mengkhawatirkan kemungkinan Budweiser mengambil tindakan hukum atas perjanjian sponsor senilai 75 juta dolar AS. Pelarangan yang dikeluarkan Qatar bisa dianggap mereka sebagai pelanggaran kontrak serius.

Sebelumnya, panitia berjanji akan menyediakan minuman beralkohol di tempat pertandingan dan zona penggemar dengan harga yang masuk akal. Dengan perubahan aturan, alkohol kini hanya akan tersedia di area VVIP dengan suite termurah harganya hampir 20ribu pound sterling atau lebih dari Rp370 juta.

Bir beralkohol juga akan dijual di zona penggemar setelah jam 7 malam. Harganya hampir 12 pound sterling atau sekitar Rp224 ribu untuk ukuran 500 ml.

 

Reaksi Media Asing

Penggemar Piala Dunia siap merayakannya meskipun ada larangan bir stadion
Seorang wanita mengibarkan bendera bergambar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, di Doha, Qatar, Jumat (18/11/2022). Para penggemar membanjiri Qatar pada hari Jumat menjelang Piala Dunia pertama di Timur Tengah ketika tuan rumah memutuskan untuk melarang penjualan bir di stadion selama gelaran tersebut - dalam perubahan mengejutkan di menit-menit terakhir yang disambut oleh Muslim konservatif negara itu. (AP Photo/Jon Gambrell)

NY Post melaporkan ketika Qatar menawarkan diri untuk menjadi tuang rumah Piala Dunia, negara Teluk itu menyetujuai persyaratan FIFA untuk menjual alkohol di stadion. Mereka kembali meyakinkan akan mematuhi kesepakatan itu dengan menandatangani kontrak setelah memenangkan pemungutan suara pada 2010.

Tapi, Qatar dikenal mengatur ketat penjualan minuman beralkohol. Minuman keras itu hanya diizinkan dijual di bar hotel selama bertahun-tahun. Di sisi lain, Brasil saat menjadi tuan rumah Piala Dunia 2014 bahkan mengubah undang-undang yang mengizinkan penjualan alkohol di stadion.

Sementara, The Guardian menyatakan memahami keputusan Qatar itu. Tuan rumah dinilai mengedepankan kenyamanan semua orang di dalam stadion selama ajang Piala Dunia berlangsung, terlebih minum minuman keras bukan budaya mereka. "Dan ini tidak akan terjadi jika penggemar terlihat minum alkohol atau mabuk," kata media tersebut.

Hanya saja, mereka menyayangkan pengambilan keputusan secara mendadak, bukan dari 12 tahun lalu sejak memenangkan hak untuk menjadi penyelenggara Piala Dunia. "Sampai saat ini, penyelenggara selalu mengatakan bahwa mereka akan menemukan jalan tengah antara selera penggemar barat dan budaya konservatif Qatar," tulis Guardian.

Daging Babi

Piala Dunia 2022
FIFA resmi meluncurkan logo Piala Dunia 2022 di Doha, Qatar, Selasa (3/9/2019). (AFP).

Sebagai negara muslim, Qatar juga melarang peredaran daging babi. Dua koki yang ikut mendampingi tim nasional Korea Selatan di Piala Dunia 2022 harus mencari akal untuk membuat hidangan yang bisa memenuhi nutrisi sekaligus disukai seluruh pemain.

Asosiasi Sepak Bola Korea (KFA) pun membagikan menu tim nasional di pekan pertama mereka tinggal di Doha. Dari Senin hingga Sabtu, menu itu kebanyakan memasukkan makanan tradisional Korea dengan memasukkan sejumlah makanan Asia lainnya.

Karena daging babi tak tersedia, para pemain timnas akan memperoleh kebutuhan akan daging dari ayam, sapi, dan bebek. Hidangan ayam disajikan untuk makan siang setiap hari dalam seminggu, sementara daging sapi dan bebek menjadi menu makan malam. Para pemain juga menikmati makanan laut, seperti udang, kepiting, sea bream, dan cumi-cumi.

Chef Kim Hyung-chae, seorang koki veteran yang ikut dalam empat Piala Dunia berturut-turut, mengatakan kuncinya adalah menjaga keseimbangan antara nutrisi dan rasa.

"Para pemain hari ini sangat menjaga tubuh mereka dan menjaga pola makan yang sehat," kata Kim, dikutip dari Yonhap, Jumat, 18 November 2022. "Kami hanya ingin membantu mereka menjaga diet seimbang di sini."

Infografis Stadion Piala Dunia 2022
Infografis Stadion Piala Dunia 2022. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya