Berat Badan Wanita Usia 27 Tahun Cuma 15 Kg, Efek Anoreksia Sejak Remaja

Menderia gangguan makan anoreksia sejak berusia 13 tahun, Lora sempat masuk rumah sakit dan menyadari adanya kemungkinan meninggal dunia.

oleh Henry diperbarui 06 Jan 2023, 04:02 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2023, 04:02 WIB
Cerita Lora Marsh yang Berat Badannya Cuma 15 Kg, Efek Anoreksia Sejak Remaja
Cerita Lora Marsh yang Berat Badannya Cuma 15 Kg, Efek Anoreksia Sejak Remaja.  foto: Twitter @PixieStrmDesign

Liputan6.com, Jakarta - Banyak orang, terutama wanita, rela melakukan berbagai cara demi menurunkan berat badan. Terkadang caranya tidak tepat, bahkan berbahaya, sehingga tubuhnya malah jadi terlalu kurus.

Seorang wanita membagikan kisahnya saat sempat memiliki berat badan hanya 15 kilogram di usia 27 tahun. Wanita bernama Lora Marsh yang sempat viral ini di ambang kematian karena terlalu kurus.

Dilansir dari NewsWeek, Minggu, 1 Januari 2023, Lora Marsh menderita gangguan makan anoreksia sejak berusia 13 tahun. Ia sempat masuk ICU pada Februari 2022 lalu. Ia kemudian menyadari dirinya bisa meninggal setiap saat hingga memutuskan menyiapkan surat kuasa untuk sang ibu.

"Tubuhku mati sendiri. Aku menyadari bahwa aku membutuhkan bantuan jika aku ingin hidup," kata Lora. Lora mendapatkan perawatan intensif selama 10 bulan dan berangsur membaik. Tubuhnya yang semula tampak sangat kurus pun mengalami perubahan yang cukup signifikan di akhir 2022.

Lora sempat membagikan foto sebelum dan sesudah dirinya mendapatkan perawatan intensif. Foto itu ia unggah melalui akun Twitter PixieStrmDesign.

"Sungguh gila untuk berpikir bahwa 10 bulan yang lalu saya menandatangani Surat Kuasa untuk memberikan hak hukum kepada ibu saya jika saya meninggal. Sekarang di sini, saya dalam pemulihan dan mendapatkan hidup saya kembali," tulis Lora dalam cuitan tersebut.

Selain anoreksia, Lora juga didiagnosis mengidap bulimia. Kondisi itu membuat seseorang makan secara berlebihan dan memuntahkannya setelah itu. Lora mengungkapkan bahwa kedua orangtuanya juga berjuang dengan gangguan makan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Gangguan Makan

Cerita Akhir Pekan: 6 Jenis Diet Terpopuler Sepanjang 2020
Ilustrasi turunkan berat badan. (dok. Ketut Subiyanto/Pexels/Brigitta Bellion)

Sang ayah menderita bulimia dan ibunya terkena anoreksia ketika remaja. Anggota keluarganya terus mengikuti tren diet dan selalu mencoba menurunkan berat badan.

Hal tersebut kemudian secara tidak sengaja tertanam di kepalanya. "Aku tidak pernah merasa cukup baik dengan tubuhku. Aku merasa harus selalu menurunkan berat badan," terangnya.

Lora mendapatkan perawatan di The Medical University of Carolina yang memiliki unit pemulihan gangguan makan khusus. Selama sekitar enam minggu, Lora harus belajar makan dengan normal karena tubuhnya kesulitan mencerna makanan yang bukan cairan. Setelah 10 bulan pemulihan, Lora merasakan kualitas hidupmya meningkat pesat. Setidaknya, ia tidak lagi merasa terbatas dalam kehidupan sehari-harinya.

Masalah anoreksia dan bulimia seperti Lora bisa dialami siapa saja, bahkan oleh mahasiswi kedokteran. Seorang mahasiswi kedokteran asal Melbourne, Australia, bernama Sarah Ray mengaku mengalami gangguan makan ketika berusia 18 tahun di tahun pertamanya di universitas. Pada titik terendahnya, ia bahkan hanya makan 300 atau 400 kalori dan berlari selama tiga jam setiap harinya.


Terobsesi Hidup Sehat

Ilustrasi gangguan makan, anoreksia, bulimia
Ilustrasi gangguan makan, anoreksia, bulimia. (Photo by Annie Spratt on Unsplash)

"Kaki saya biasanya berdarah setiap kali pulang dari berlari dan terkadang saya berlari begitu jauh dari rumah, sampai saya tidak tahu di mana saya berada," ungkap Sarah dikutip dari Daily Mail.  Sarah mengaku dirinya terobsesi hidup sehat sehingga suka olahraga angkat beban. Tapi, keinginannya ini berubah ketika masuk universitas dan tiba-tiba menjadi lebih obsesif.

Ia mengaku setiap hari akan berusaha lebih ketat dengan membatasi asupan kalori dan berlari lebih jauh atau olahraga lebih lama. "Saya merasa harus berlari 18 kilometer setiap hari, saya akan merasa gagal kalau tidak," terangnya.

Saat sarapan, ia hanya mengonsumsi yogurt tanpa lemak dan gula. Saat siang hari, ia hanya mengonsumsi protein dan diet coke. Di malam hari, ia bahkan hanya makan sayuran, seperti selada, zucchini atau brokoli yang rendah kalori.

Pada titik terendahnya, berat badan Sarah turun sampai 30 kg, dan sering kelelahan secara permanen serta sakit tulang ketika duduk. Ia juga mengalami perubahan menstruasi, sering mimisan, dan kerontokan rambut. Dokter pun menyatakan dia menderita anoreksia nervosa.

Karena itu, ia harus dirawat untuk menjalani program pemulihan dan tidak diizinkan bergerak dan harus menggunakan kursi roda. Ia bahkan dipaksa untuk mengonsumsi makanan yang sebelumnya dihindari. Usahanya tak sia-sia meski awalnya terasa berat. Kini kondisinya sudah lebih membaik dan berat badannya sudah bertambah. 


Pengobatan yang Lebih Sehat

Gejala Anoreksia
Ilustrasi Gejala Anoreksia Credit: pexels.com/Andrea

Anoreksia nervosa, atau yang lebih sering disebut anoreksia, adalah gangguan makan yang ditandai dengan badan yang terlampau rendah. Anoreksia adalah kondisi yang tidak hanya terkait pada kesehatan fisik saja melainkan juga ada kaitannya dengan mental penderitanya.

Pasalnya, anoreksia adalah kondisi yang juga ditandai dengan rasa takut yang berlebihan akan kelebihan berat badan. Merasa takut kelebihan berat badan, tentu adalah hal yang biasa bagi sejumlah orang, namun kondisi anoreksia adalah kasus yang berbeda.

Melansir kanal Hot Liputan6.com, tidak ada cara yang pasti untuk mencegah anoreksia nervosa. Hanya dokter yang dapat mengidentifikasi indikator awal anoreksia dan mencegah gangguan tersebut semakin parah. Misalnya, mereka dapat mengajukan pertanyaan tentang kebiasaan makan dan kepuasan dengan penampilan selama pertemuan medis rutin.

Jika Anda memperhatikan bahwa seorang anggota keluarga atau teman memiliki kepercayaan diri yang rendah, kebiasaan diet yang parah, dan ketidakpuasan dengan penampilan, pertimbangkan untuk berbicara dengannya tentang masalah ini.  Meskipun mungkin tidak dapat mencegah berkembangnya gangguan makan, Anda dapat membicarakan tentang perilaku atau pilihan pengobatan yang lebih sehat.

Sayangnya, banyak orang dengan anoreksia tidak menginginkan pengobatan, setidaknya pada awalnya. Keinginan mereka untuk tetap kurus mengesampingkan kekhawatiran tentang kesehatan mereka. Jika Anda memiliki orang terkasih yang Anda khawatirkan, desak dia untuk berkonsultasi dengan dokter.

Infografis Macam-Macam Diet
Infografis Macam-Macam Diet. (Dok: Liputan6.com/Trisyani)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya