Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini berita Yogyakarta jadi provinsi termiskin di Jawa bikin heboh publik. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai provinsi termiskin di Pulau Jawa per September 2022,
Fakta itu mengundang rasa penasaran berbagai pihak, termasuk Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno. Ia menilai memajukan pariwisata adalah solusi terbaik.
Advertisement
Baca Juga
Di satu sisi, Sandiaga Uno mengatakan bahwa status provinsi termiskin di Pulau Jawa tidak mencerminkan potensi wisata di Yogyakarta. Temuan BPS ini dianggap cukup ironis karena Yoyakarta jadi salah satu daerah pemilik destinasi wisata terbaik di pulau Jawa. Bahkan data menunjukan salah satu desa wisata terbaik dunia ada di Nglanggeran Gunung Kidul, Yogyakarta.
"Ada juga Desa Wisata Pentingsari di Sleman dan Desa Wisata Tinalah di Kulonprogo yang tidak kalah hebatnya, hingga mampu menarik banyak wisatawan mancanegara (wisman) atau turis asing," kata Sandiaga Uno dalam The Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar secaa hybrid, Selasa, 24 Januari 2023.
Menurut Sandiaga Uno, dengan meningkatkan pariwisata Indonesia, maka semakin banyak juga lapangan pekerjaan yang akan terbuka. Ia bahkan mengklaim jumlahnya bisa sampai enam kali lipat.
"Itu karena pariwisata ini melalui berbagai data yang telah kita olah, mampu menciptakan 6 kali lipat, jumlah lapangan kerja apalagi di daerah yang sangat potensial pariwisatanya," terang Sandiaga. Jika jumlah lapangan kerja yang terserap semakin banyak, akan berdampak juga kepada kesejahteraan masyarakat, yang diklaim bisa mengurangi angka kemiskinan di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Persiapan ATF
"Dengan begitu kesejahteraan masyarakat akan meningkat, dan tambahan lapangan kerja ini tentunya akan meningkatkan taraf hidup dari masyarakat, sehingga angka kemiskinan yang dilaporkan bisa semakin turun," tutur Sandiaga.
Selain itu, event ASEAN Tourism Forum atau ATF yang akan digelar pada 2 sampai 5 Februari 2023 mendatang di Candi Prambanan dan beberapa lokasi lainnya di Yogyakarta bisa dimanfaatkan sebagai 'bibit' pertumbuhan pariwisata di Kota Pelajar tersebut.
Persiapan ATF 2023 menurut pria yag akrab disapa Sandi ini, sudah 96 hingga 97 persen di Yogyakarta, dan diharapkan bisa meningkatkan investasi di daerah yang dijuluki Kota Gudeg itu.
Berdasarkan laporan BPS, tingkat kemiskinan di Yogyakarta tercatat naik 11,49 persen.Dikutip dari kanal Bisnis Liputan6.com yang melansir laman BPS, Senin, 23 Januari 2023, persentase penduduk miskin pada September 2022 sebesar 11,49 persen menurun 0,42 persen poin dibandingkan September 2021, namun naik 0,15 persen poin dibandingkan Maret 2022.
Jumlah penduduk miskin pada September 2022 sebanyak 463,63 ribu orang dan naik 8,9 ribu orang terhadap Maret 2022. Jika dibandingkan September 2021, jumlah penduduk miskin September 2022 turun 10,9 ribu orang. Kemudian, persentase penduduk miskin perkotaan pada September 2022 sebesar 10,64 persen dan naik 0,08 persen poin dibandingkan Maret 2022. Penduduk miskin perdesaan pada September 2022 sebesar 14,00 persen dan naik 0,35 persen poin dibandingkan Maret 2022.
Â
Advertisement
Gerbang Jogja
Tak hanya di desa, jumlah penduduk miskin di perkotaan pada September 2022 sebanyak 321,07 ribu orang, naik sebanyak 5,6 ribu orang dibandingkan Maret 2022. Sementara itu, jumlah penduduk miskin perdesaan pada September 2022 sebanyak 142,57 ribu orang atau mengalami kenaikan 3,3 ribu orang dibandingkan Maret 2022.
Maka BPS mencatat Garis Kemiskinan pada September 2022 tercatat sebesar Rp551.342,00 per kapita per bulan dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp398.363,00 (72,25 persen) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp152.979,00 (27,75 persen).
Selain itu, pada September 2022, BPS juga mencatat secara rata-rata rumah tangga miskin di Yogyakarta memiliki 4,20 orang anggota rumah tangga. Apabila ditinjau secara rumah tangga, maka Garis Kemiskinan rumah tangga mencapai Rp2.315.636,00 per rumah tangga per bulan
Di sisi lain, pada 2023 UMP Yogyakarta mengalami kenaikan 7,65 persen yakni sebesar Rp1.981.782 dibanding UMP tahun 2022 sebesar Rp1.840.915. Namun, UMP tersebut termasuk terkecil kedua setelah Jawa Tengah.
Sementara itu, pertemuan ATF 2023 akan digelar di Royal Ambarrukmo, sedangkan travex (travel experience) ATF akan digelar di Jogja Expo Center (JEC). "Ini menjadi acara yang luar biasa, dan mungkin bisa menjadi gerbang Jogja untuk lebih dikenal di ASEAN," ucap Promotor Pariwisata DIY dan Kebudayaan Kraton Jogja, GKR Bendara.
2.000 Delegasi ATF
Ia juga menyampaikan akan ada royal dinner di Keraton Jogja bersama Sri Sultan Hamengkubuwono X atau disebut juga dengan Ngarso Dalem. "ATF ini sangat spesial sehingga akan ada royal dinner. Kita hanya bikin acara ini di momen-momen tertentu saja, salah satunya di ajang ATF 2023 ini," katanya.
"Kita bakal mengundang perwakilan peserta ATF. Tapi untuk acaranya seperti dan detailnya seperti apa, belum bisa kita ungkap sekarang, karena ini bakal jadi kejutan," sambungnya. ATF 2023 diperkirakan dihadiri sekitar 2.000 delegasi dari berbagai negara.
Menurut Singgih Raharjo selaku Kepala Dinas Pariwisata DIY, penginapan dan hotel telah disiapkan. Ia juga menyampaikan, sumber daya manusia juga telah siap. Di ATF 2023 akan digelar pertemuan level menteri serta pejabat tinggi. Selain itu akan ada kesempatan untuk pertemuan bilateral antar-negara Asia Tenggara.
Diharapkan dari pertemuan tersebut akan terwujud kerja sama di bidang pemasaran, investasi, sumber daya manusia, dan sistem double tourism. Pameran UMKM industri kreatif di DIY dan sekitarnya pun akan mewarnai ATF 2023.
Advertisement