Presiden Apresiasi dan Dorong Produk Herbal dengan TKDN Tinggi untuk Tangani Stunting

Presiden Jokowi menargetkan prevalensi stunting Indonesia di angka 14 persen pada 2024.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Mar 2023, 03:18 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2023, 03:17 WIB
Ilustrasi anak stunting
Ilustrasi anak (Foto: Pixabay/PixelLoverK3)

Liputan6.com, Jakarta - Permasalahan stunting jad perhatian banyak pihak, termasuk Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Presiden Jokowi menargetkan prevalensi stunting Indonesia di angka 14 persen pada 2024, sehingga dibutuhkan kerja sama pentahelix untuk menurunkan dari angka 21,6 persen saat ini.

Sejalan dengan target pemerintah tersebut, PT Dexa Medica sebagai perusahaan farmasi Indonesia turut berkontribusi melalui pengembangan produk Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) HerbaAsimor.

Jokowi mengapresiasi produk HerbaAsimor yang juga memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) tinggi saat berkunjung ke stan pameran dalam pembukaan Business Matching Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) di Istora Senayan, Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Rabu (15/3/2023).

Presiden pun berdiskusi dengan perwakilan Dexa Medica pada kesempatan tersebut didampingi oleh Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

Marketing and Sales Director CHD PT Dexa Medica, Maret Yudianto memaparkan mengenai HerbaAsimor kepada Presiden. Beliau menjelaskan bahwa HerbaAsimor dikembangkan dari kekayaan alam Indonesia yakni daun torbangun, daun katuk, dan ikan gabus. "HerbaAsimor dapat membantu melancarkan dan meningkatkan kualitas ASI," ungkap Maret.

Berdasarkan hasil riset terhadap konsumen yang dilakukan oleh PT Dexa Medica, sebanyak 8 dari 10 ibu menyusui merasakan manfaat HerbaAsPresiden. Saat ini HerbaAsimor digunakan oleh ibu menyusui di 32 provinsi dan lebih dari 250 kabupaten/kota di Indonesia" tutur Maret usai kunjungan Presiden.

Berkaitan dengan intervensi pencegahan stunting, PT Dexa Medica yang merupakan bagian dari Dexa Group juga turut aktif mendukung program pemerintah di antaranya; donasi HerbaAsimor dan Intervensi Stunting di wilayah Sulawesi Selatan bersama Menko Bidang Maritim dan Investasi RI, Bapak Luhut Binsar Pandjaitan pada Februari 2022;

 

Program Edukasi

Presiden Apresiasi dan Dorong Produk Herbal dengan TKDN Tinggi untuk Tangani Stunting
Presiden Apresiasi dan Dorong Produk Herbal dengan TKDN Tinggi untuk Tangani Stunting.  foto: istimewa

Intervensi Stunting di Kulon Progo bersama BKKBN RI pada bulan Maret 2022; berpartisipasi dalam acara Apel Siaga Tim Pendamping Keluarga Nusantara Bergerak bersama BKKBN RI pada Mei 2022; Intervensi Stunting di Tegal Mas, Lampung, bersama Kementerian Perindustrian RI pada Juni 2022;

Program Intervensi Stunting bersama BPBD dan Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang pada Juni 2022; bersama BKKBN RI melakukan Intervensi Stunting di Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional ke-29 yang dibuka oleh Presiden Jokowi; hingga inisiasi program edukasi untuk 1.000 bidan pendamping keluarga, guna mencegah stunting di Yogyakarta, Brebes, dan Surabaya.

Presiden Jokowi mengingatkan kepada seluruh instansi pengguna anggaran negara dan daerah untuk membelanjakan anggaran dengan produk dalam negeri. Hal itu disampaikan Bapak Presiden dalam sambutan Pembukaan Business Matching P3DN.

“Sudah banyak produk lokal yang masuk ke dalam e-Katalog, jangan dibiarkan saja tetapi harus dibeli. Kementerian, lembaga, BUMN, BUMD, pemerintah provinsi serta kabupaten/kota, semuanya tengok itu e-Katalog. Beli,” ujar presiden.

Senada dengan Presiden, Menko Kemaritiman dan Investasi juga menegaskan agar setiap kementerian dan lembaga pemerintah membuat peta jalan substitusi impor. Beliau menyontohkan Kementerian Kesehatan yang sudah membuat peta jalan substitusi impor obat, vaksin, dan alat kesehatan.

 

Infografis Stunting, Ancaman Hilangnya Satu Generasi
Infografis Stunting, Ancaman Hilangnya Satu Generasi. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya