Liputan6.com, Jakarta - Jamu sebagai salah satu warisan turun-temurun sejak nenek moyang, di awal abad ke-19 telah ditandai inovasi jamu yang dibuat secara pabrikan. Hal itu ditandai dengan berdirinya Jamu Jago, salah satu perusahaan jamu tertua di Indonesia.
Mengutip dari laman ensklopedia stekom, Senin (17/4/2023), Jamu Jago yang dikenal dengan nama PT. Industri Jamu Cap Jago, saat itu berkantor pusat di Jl. Ki Mangunsarkoro 106 Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. Adapun pabrik pengolahannya berada di Srondol, Jl. Perintis Kemerdekaan Semarang.
Baca Juga
Jamu Jago sejak itu telah memiliki ratusan produk jamu dan obat herbal hingga bisa bertahan sebagai salah satu pemain besar di industri jamu di Indonesia. PT. Jamu Jago dikenal juga sebagai salah satu anak perusahaan dari Jago Group. Anak perusahaan lainnya adalah Degepharm (Pharmacy), CV. Rukun (Distributor) dan Museum Rekor-Dunia Indonesia atau MURDI.
Advertisement
Mengulik sejarahnya, Jamu Jago didirikan 1 Januari 1918 oleh seorang tokoh bernama Phoa Tjong Kwan aka T.K Suprana dan istrinya Tjia Kiat Nio atau "Mak Jago" yang sebetulnya perintis perusahaan. Suami istri ini membangun perusahaan jamu dengan pengetahuannya tentang jamu tradisional dan satu toko jamu kecil di desa Wonogiri Jawa Tengah.
Jamu Jago telah bertempur dalam industri kesehatan selama empat generasi. Menjadi besar dan sukses, Jamu Jago juga bertumpu pada tokoh-tokoh dari generasi ke-2, terutama Panji Suprana dengan konsep bisnisnya yang cerdas dan modern untuk mengembangkan perusahaan pesat.
Ia membuat promosi kreatif yang menghibur masyarakat, pemahaman tentang pentingnya pengenalan produk di pasar. Panji Suprana juga disebut memiliki pengetahuan untuk mempergunakan kompetisi yang sehat antara perusahaan jamu lainnya supaya mendorong ambisi bagi anggota perusahaan.
Jamu Jago dari Generasi ke Generasi
Sekarang perusahaan ini di kepalai oleh Ivana Suprana sebagai Direktur Utama Jamu Jago. Arya Suprana menjabat Direktur Utama Degepharm, Tatum Suprana sebagai Direktur Human Resource, Andoyo menempati posisi Direktur Keuangan dan Vincent Suprana sebagai Product Manager Coordinator.
Generasi pertama Jamu Jago adalah para pendirinya yaitu Phoa Tjong Kwan aka T.K. Suprana dan istrinya Tjia Kiat Nio yang dipanggil "Mak Jago" oleh putu-putunya. Kemudian dilanjutkan generasi ke-2 oleh Phoa Bing An aka Anwar Suprana, Phoa Bing Swan atau Panji Bagus Suprana yang berperan sebagai Managing Director sampai 1983, serta peran dari Phoa Bing Lam atau dikenal sebagai Lambang Suprana dan Phoa Bing Tik alias Bambang Suprana.
Generasi ke-3 Jamu Jago adalah Jaya Suprana yang merupakan anak angkat Lambang Suprana. Nama besar Jamu Jago tak bisa lepas dari sosok pria kelahiran Denpasar, Bali, 27 Januari 1949 yang lebih dikenal luas sebagai seorang budayawan, pianis, pengusaha, sekaligus pendiri Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) dan penggagas Kelirumologi.
Sementara generasi ke-4 dilanjutkan Ivana Suprana, Arya Suprana, Tatum Suprana Andoyo Vincent Suprana. Satu ciri khas dari Jamu Jago adalah logonya, yang berupa ilustrasi ayam jantan dengan warna hitam, putih, merah dan kuning.
Advertisement
Produk Jamu Jago yang Dikenal di Indonesia
Produk Jamu Jago sangat dikenal luas di Indonesia, bahkan beberapa telah diekspor ke luar negeri, seperti Malaysia, Vietnam dan Jepang. Produk Jamu Jago sebagian besar adalah berupa jamu baik dalam bentuk serbuk maupun kapsul.
Tetapi ada pula produk Jamu Jago berupa minyak gosok, madu, ramuan kesehatan pria dewasa serta obat masuk angin. Beberapa di antaranya Bebe Roosie yang jadi seri terbaru dari jamu jago yang berfokus pada perawatan bayi, memadukan bahan alami dan berinovasi dengan konsumen masyarakat modern.
Ada pula jamu terkenal seperti Jamu Buyung Upik sebagai jamu anak yang tidak pahit untuk menambah napsu makan pada anak tersedia dalam berbagai rasa. Terdapat pula seri minuman tradisional yaitu minuman resep turun temurun keluarga jamu jago dalam bentuk serbuk instan dan cairan yang mudah dilarutkan dengan air madu, jago jeruk nipis, bandrex, selasi, beras kencur, temulawak, temu jahe, sayuri.
Cukup terkenal di kalangan masyarakat adalah produk Jamu Bersalin dari Jamu Jago yang tersedia dalam dua kemasan Dos besar dan Dos kecil. Jamu ini adalah paket untuk membantu memelihara kesehatan rahim dan kesehatan ibu sehabis melahirkan selama 40 hari.
Produk Jamu Khusus dari Jamu Jago
Jamu Jago juga memiliki produk jamu khusus seperti Jamu Hewan yang bertujuan untuk memelihara kesehatan ternak membantu memperbaiki daya tahan tubuh hewan membantu meredakan gejala penyakit seperti sura dan cacingan. Ada pula produk jamu Pegal Linu, Sari Rapat, Anik Tujuh Keliling, Sehat Ginjal, Sriangin, Sirnakarang, dan Jamu ESHA dan ESHA Plus yang merupakan jamu khusus laki laki.
Untuk berbagai keluhan, Jamu Jago memiliki produk Basmurat Serbuk untuk asam urat, Purwoceng Serbuk yang adalah jamu khusus laki laki, Basmingin serbuk untuk masuk angin. Semakin zaman menjadi modern, Jamu Jago memproduksi juga Jamu Kapsul dibuat melalui ekstrasi modern.
Belakangan Jamu Jago juga akhirnya memperbarui terus produk dalam seri jamu cair yang diolah berupa cair dengan takaran yang pas dan praktis, sehingga dapat langsung diminum. Produknya saat ini antara lain BUMA, singkatan dari Buyung Upik Masuk Angin Anak yang berkhasiat untuk masuk angin anak. Ada juga Basmingin Flu sebagai jamu modern untuk flu dan Jamu Buyung Upik sebagai jamu untuk anak-anak, termasuk familiar iklannya di televisi.
Advertisement