Fakta-Fakta Air Terjun Kedung Kandang di Gunungkidul Jadi Tumbal Proyek Jalan

Protes proyek jalan yang berdampak pada pesona Air Terjun Kedung Kandang di Gunungkidul dikatakan tidak dihiraukan.

oleh Asnida Riani diperbarui 20 Apr 2023, 12:01 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2023, 12:01 WIB
air terjun kedung kandang
Air Terjun Kedung Kandang, Gunungkidul, Yogyakarta yang hilang akibat proyek jalan. sumber: instagram.com/jogjajateng

Liputan6.com, Jakarta - Proyek jalan di wilayah Gunungkidul, Yogyakarta disebut "menumbalkan" pesona Air Terjun Kedung Kandang. Kabar ini membuat heboh ketika tersebar di jagat maya sekitar pekan lalu. Dalam sebuah cuitan di akun Twitter @Heraloebss, tertulis, "Gara-gara pembangunan jalan, air terjun di Gunungkidul hilang."

"Itulah bedanya orang luar dan Indonesia. Kalau luar negri paling buat jembatan agar wisata itu tetep indah, seperti Swiss contohnya," ia menyambung. Di cuitan tersebut, si pemilik akun menyertakan cuplikan penampilan sebelum dan setelah Air Terjun Kedung Kandang jadi korban proyek jalan.

Dalam rangkumannya, berikut fakta-fakta lain seputar Air Terjun Kedung Kandang di Gunungkidul yang jadi tumbal proyek jalan, seperti dikutip dari berbagai sumber, Kamis (20/4/2023):

1. Proyek Jalan

Melansir Merdeka.com, Air Terjun Kedung Kandang hilang karena terdampak proses pengerjaan jalan alternatif Gunungkidul-Sleman. Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Nglanggeran Kabupaten Gunungkidul pun berjuang mempertahankan daya tarik air terjun itu.

Penggiat Pokdarwis Nglanggeran, Sugeng Handoko, mengatakan bahwa Air Terjun Kedung Kandang berada dalam satu kawasan Ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran. Ia menambahkan, dulu ia pernah menentang keras pembangunan jalur alternatif yang menghubungkan Gading-Tawang di wilayah Nglanggeran karena melewati kawasan yang dikelola pihaknya.

Ia mengaku sudah menyampaikan dampak dari pembangunan jalur alternatif tersebut di berbagai forum. "Dulu sudah saya sampaikan penolakan keras, tapi tidak terdengar. Sekarang sudah dibangun jalan, sehingga daya tarik Air Terjun Kedung Kandang hilang," sesal Sugeng.

2. Menyiapkan Skenario Berbeda

Gunung Api Purba, Nglanggeran. | Foto: Laudia Tysara
Gunung Api Purba, Nglanggeran yang berada dalam satu kawasan dengan Air Terjun Kedung Kandang yang hilang karena proyek jalan. | Foto: Laudia Tysara

Sugeng melanjutkan, hilangnya potensi wisata Air Terjun Kedung Kandang membuatnya sebagai penggiat pokdarwis harus menyiapkan skenario berbeda terkait pengembangan wisata di wilayahnya. Dulu, tempat wisata itu diproyeksikan sebagai glamping untuk liburan keluarga dengan menikmati keindahan alam dan udara yang sejuk.

"Saat ini, kami berupaya membuat desain baru lagi untuk mempromosikan potensi Air Terjun Kedung Kandang. Saat ini, kami sudah kehilangan akses daya tarik alam berupa alam yang asri, serta terasering sawah dengan Air Terjun Kedung Kandang," kata Sugeng, dikutip dari Antara.

Sugeng berharap ada solusi mengenai masalah ini. Salah satunya adalah pembangunan jembatan penghubung area Kedung Kandang, sehingga bisa jadi magnet baru bagi wisatawan.

3. Pernyataan Dinas Pariwisata Gunungkidul

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul, Harry Sukmono, mengatakan, pihaknya sudah melakukan koordinasi terkait dengan harapan warga Nglanggeran. Pada tahap awal, pihaknya mengklaim telah berkomunikasi langsung dengan salah satu pengelola wisata Gunung Api Purba.

"Itu pengerjaan jalan sudah jadi program strategis pemerintah. Ini adalah bagian dari membangun peradaban Gunungkidul," sebut Harry.

4. Komentar Menparekraf

Sandiaga Uno. (Foto: Dok. Instagram @sandiuno)
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno berkomentar terkait hilangnya Air Terjun Kedung Kandang. (Foto: Dok. Instagram @sandiuno)

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyebut perlu ada penilaian dampak warisan budaya terkait destinasi wisata Air Terjun Kedung Kandang. "Ini harus hati-hati sekali tanggapi ini karena jangan sampai warisan UNESCO sebagai situs warisan terganggu, harus ada heritage impact asessment," katanya usai meninjau kesiapan libur Lebaran di TMII, Jakarta, Rabu, 19 April 2023, lapor Antara.

Pihaknya mengaku akan berkoordinasi dengan Badan Otorita Borobudur dan menunggu laporan selanjutnya. Mengantisipasi kejadian serupa tidak terjadi, Sandi berharap ada sosialisasi dan edukasi yang lebih masif oleh Badan Otorita Borobudur untuk mendukung Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur.

"Jadi kita akan lebih masifkan melalui desa wisata agar informasi membangun ini tidak boleh ganggu heritage yang dicanangkan sebagai warisan situs ini," sebutnya.

5. Pesona Air Terjun Kedung Kandang Sebelum Hilang karena Proyek Jalan

Dalam deskripsi di laman Dinas Pariwisata Gunungkidul, dilansir Kamis (20/4/2023), Air Terjun Kedung Kandang berlokasi di Desa Wisata Nglanggeran, tepatnya di Gunung Butak, Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul. Tersembunyi di antara hamparan sawah, Air Terjun Kedung Kandang menyimpan keindahan alam yang memesona.

Pesona Air Terjun Kedung Kandang

Air Terjun Kedung Kandang
Air Terjun Kedung Kandang di Gunungkidul Yogyakarta yang jadi tumbal proyek jalan. (dok. Instagram @agusdjati/https://www.instagram.com/p/CKGilGSMGcH/)

Ciri khas Air Terjun Kedung Kandang adalah undakan seperti anak tangga yang terbentuk dari tebing-tebing vulkanik, sambung mereka. Air terjun ini berjarak sekitar satu jam perjalanan dari pusat Kota Yogyakarta.

Sebelum mencapai Air Terjun Kedung Kandang, pelancong harus melakukan tracking sekitar 900 meter. "Perjalanan yang cukup panjang akan terbayarkan dengan suara dan keindahan Air Terjun Kedung Kandang, serta hamparan sawah hijau yang ada di sekelilingnya," bunyi keterangan lanjutan tersebut

"Jika ingin mengunjungi Air Terjun Kedung Kandang, Sobat Wisata disarankan berkunjung saat musim penghujan, karena saat musim hujan, aliran air terjun ini sangat deras," sambung mereka. "Ketika musim kemarau, air terjun ini mengering., jadi tidak disarankan untuk berkunjung saat musim kemarau."

Sebelum ada proyek jalan, suasana di sekitar Air Terjun Kedung Kandang cenderung alami. Akses menuju ke air terjun dari area parkir kendaraan pun disebut "minim." Namun, anggapan datang ke sini untuk menikmati pesona alamnya sekarang tinggal kenangan saja.

Infografis Risiko Bencana di Daerah Wisata
Infografis Risiko Bencana di Daerah Wisata. (Dok: Liputan6.com)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya