Rangkaian Kemeja Premium SeffiroRicci, Bisa Dipersonalisasi dengan Kristal Swarovski

Seffiroricci menawarkan kemeja pria dengan desain eksklusif kini membuka butiknya di daerah Gading Serpong, Hotel Episode.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 11 Mei 2023, 19:00 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2023, 19:00 WIB
Butik Kemeja Pria SeffiroRicci
Butik Kemeja Pria SeffiroRicci kini hadir di Gading Serpong, Tangerang. (Dok: SeffiroRicci)

Liputan6.com, Jakarta - Wanita lebih dikenal suka bersolek dibanding pria. Tak heran bila fesyen pria juga cenderung hadir dengan gaya dan pilihan warna yang itu-itu saja.

Musa Widyatmodjo, seorang desainer sekaligus yang juga pendiri Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) mengakui bahwa desain busana pria adalah sebuah eksplorasi desain dengan penuh keterbatasan. "Hal tersebut merupakan tantangan tersendiri di dalam eksplorasinya. Amat sangat berbeda dengan keleluasan eksplorasi desain untuk busana wanita," kata Musa saat ditemui Liputan6.com, Selasa, 10 Mei 2023. 

Ia mengatakan kreativitas serta pemahaman karakter tuntutan terhadap kekhasan pria tidak berarti ada pada posisi titik jenuh komposisi desain. Musa menyebutkan, "Sentuhan desain atau perancangan yang dipersiapkan dari pemilihan, bahan, warna, potongan serta detail yang dikomposisikan dengan cermat akan menghasilkan produk-produk pria yang bernuansa fesyen."

Senada dengan Musa, Dwi Sukarjantono, seorang pakar gaya hidup mengungkapkan hal yang membuat pakaian kemeja pria terasa lebih eksklusif dan mewah adalah detailnya. "Jika dilihat detail itu bisa berupa motif yang pasti menampakkan bedanya, apalagi jika ada detail aplikasi," sambungnya di kesempatan yang sama saat perkenalan SeffiroRicci, di Gading Serpong, Tangerang. 

Sejalan dengan ungkapan dan harapan Musa sebagai desainer yang ingin memajukan industri fesyen Tanah Air, sebuah jenama baru kemeja pria dengan nama SeffiroRicci hadir mengedepankan detail serta memadukan keanggunan klasik dengan sisi modern. Koleksi yang ditawarkan cukup luas, mulai dari ready to wear hingga yang masih berupa bahan untuk dijahit.

Benang Emas hingga Detail Swarovski

Musa Widyatmodjo saat memperkenalkan bahan eksklusif yang ada di SeffiroRicci
Musa Widyatmodjo saat memperkenalkan bahan eksklusif yang ada di SeffiroRicci. (Dok: SeffiroRicci)

Nama SeffiroRicci berasal dari kata Italia 'sefiro' yang berarti safir dan 'ricci' bermakna keriting. Penggunaan nama itu mewakili komitmen merek ini untuk menciptakan pakaian unik dan berharga menonjol dari yang lain. SeffiroRicci diciptakan oleh tim desainer dan penjahit yang memiliki keinginan untuk menawarkan sesuatu yang baru dan menarik bagi industri fesyen.

Warna-warna yang dipilih Seffiroricci antara lain jadi palet khasnya, yakni biru, merah, dan emas. Pemilihan ketiga warna untuk merek kemeja Seffiro Ricci dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti tren mode, asosiasi budaya, dan preferensi pribadi para desainer.

Seperti diketahui, warna biru adalah salah satu pilihan aman untuk para pria. Biru juga sering dikaitkan dengan kepercayaan, stabilitas, dan kesetiaan, sedangkan merah dapat mewakili gairah, energi, dan kegembiraan. 

Sementara, menurut Dwi sebagai pengamat gaya hidup, warna emas mewakili sisi glamor untuk pria karena dikaitkan dengan kekayaan, kemewahan, dan kesuksesan. "Bahkan tak lagi hanya menambahkan warna atau benang emas, kemeja pria juga dapat ditambahkan dengan Swaroski," kata Dwi. 

 

Jadi Identitas Merek yang Unik

Desainer Musa Widyatmodjo dan Dwi Sukarjantono, seorang pakar gaya hidup saat perkenalan SeffiroRicci
Desainer Musa Widyatmodjo dan Dwi Sukarjantono, seorang pakar gaya hidup saat perkenalan SeffiroRicci. (Dok: SeffioRicci)

Secara keseluruhan, warna-warna ini pun dapat menciptakan kesan sophisticated dan elegan serta memikat bagi para pria yang mencari kemeja bergaya dan berkualitas tinggi. Pilihan warna untuk merek Seffiroricci merupakan keputusan yang disengaja untuk menciptakan identitas merek yang unik dan mudah diingat yang membedakan Seffiroricci dengan brand lainnya.

Hal unik dari Seffiroricci lainnya juga menawarkan kemeja yang dibuat khusus. Dengan segala detail dan kemewahannya, brand ini membanderol harga tiap kemeja mulai dari Rp700 ribu hingga Rp2 juta. Seffiroricci bahkan membuat kemeja melalui pelayanan yang mencakup pengukuran yang dipersonalisasi, pilihan kain, dan detail desain.  

Seffiroricci dapat berkolaborasi dengan merek mewah lainnya untuk membuat koleksi edisi terbatas atau produk eksklusif. Selain membuat kemeja, Seffiroricci mampu membuat item pakaian pria lainnya, seperti jas, jaket, dan celana panjang, sehingga membantu menciptakan lemari pakaian lengkap untuk para pria.

Secara keseluruhan, Seffiroricci adalah jenama yang terus fokus pada kemewahan, kualitas, dan gaya. Dengan tetap setia pada nilai-nilai yang dimilikinya, dan menawarkan produk dan layanan yang luar biasa, Seffiroricci dapat terus berkembang dan berhasil dalam persaingan industri mode.

"Kematangan akan pengalaman mendesain tentunya terlihat pada karya-karya autentik yang diminati para penggemar khususnya produk fashion pria," tutur Musa.

Pengembangan Industri Fesyen Pria di Indonesia

Milan Fashion Week 2023
Para model mempersembahkan karya Ermenegildo Zegna selama peragaan koleksi busana pria Fall/Winter 2023 sebagai bagian dari Milan Fashion Week pada 16 Januari 2023. (MIGUEL MEDINA/AFP)

Bercerita tentang industri fesyen pria di Tanah Air, Musa Widyatmodjo mengungkapkan saat ini desainnya masih terbatas seputar jas maupun kemeja. Masih jauh tertinggal dengan fesyen pria di luar negeri, karena industri fesyen masih dinilai kelas dua dan belum begitu terekspos. 

"Padahal, Indonesia memiliki potensi yang tak terbatas," sebut Musa yang juga anggota Dewan Kerajinan Nasional.

Menurutnya, seglamor apapun Indonesia masih kelas UMKM. Dengan keberadaan Seffiroricci, ia berharap fesyen Indonesia bisa terus naik kelas, bukan toko kemeja pria yang biasa karena menawarkan detail dan harga yang juga terbilang premium. Lebih lanjut mengenai harga yang premium tersebut, market pembelinya tetap ada.

Berbanding terbalik dengan kondisi sekarang, Musa justru melihat para brand kini justru berlomba-lomba untuk menjual barang dengan harga murah. Ia mencontohkan industri pakaian muslim yang berkembang secara masal namun masih di kelas menengah kebawah.

Sementara, ia bercita-cita label lokal Indonesia juga bisa eksis seperti Hermes, Chanel, maupun Louis Vuitton yang mulanya bukan menjual barang mewah tapi akhirnya bisa berkembang jauh lebih besar dibanding awal mula berdiri. "Mendirikan brand itu seperti merawat bayi, jika umurnya 70 tahun ya harus dirawat terus," ucap Musa. 

 

Infografis Ragam Material Fesyen Berkelanjutan
Macam-macam material fesyen berkelanjutan. (dok. Liputan6.com/Trie Yasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya