Belajar Sejarah Indonesia di Ruang Imajinasi ImersifA Museum Nasional, Cukup Bayar Rp35 Ribu

Di ImersifA Museum Nasional, pengunjung dapat menyaksikan video tentang sejarah peradaban Indonesia dan juga akan merasakan sensasi seolah-olah berada dalam video yang ditampilkan.

oleh Dyra Daniera diperbarui 14 Jun 2023, 08:02 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2023, 08:02 WIB
ImersifA
Pertarungan Ganesa dan Nila Rudraka dengan latar Candi Prambanan di Ruang ImersifA. (Dok. Liputan6.com/Dyra Daniera)

Liputan6.com, Jakarta - Museum Nasional yang menyimpan berbagai koleksi sejarah dan ilmu pengetahuan Tanah Air menghadirkan terobosan untuk memperkenalkan budaya Indonesia. Sejak April 2022, museum yang terletak di Jl. Medan Merdeka Barat No.12, Gambir, Jakarta Pusat ini menghadirkan ImersifA, ruang interaktif dengan instalasi video mapping

Di ImersifA, pengunjung dapat menyaksikan video tentang sejarah peradaban Indonesia dan juga akan merasakan sensasi seolah-olah berada dalam video yang ditampilkan. Hal ini dimungkinkan dengan teknologi imersif yang memantulkan gambar bergerak di keempat dinding serta lantai, dilengkapi dengan suara tiga dimensi yang membuat pengalaman semakin terasa nyata. 

Terletak di gedung A, instalasi permanen ImersifA berada di ruangan berukuran 12 m x 21 m, serta video mapping diproyeksikan dengan sudut 360°. Museum Nasional bertujuan mengkomunikasikan budaya mengikuti tren dan kebutuhan zaman. Melalui perpaduan pengalaman audio, visual, dan imajinasi, Anda akan merasa masuk ke dalam dunia fantasi yang disajikan.

Penayangan video ImersifA berlangsung selama 30 menit dengan kuota pengunjung 35 orang per satu sesi. Sebelum memasuki ruangan tertutup dan ber-AC itu, pengunjung diminta melepas alas kaki. Setelah masuk, pengunjung akan disambut dengan ruangan gelap dengan keempat dinding putih yang telah dipantulkan cahaya neon dengan konsep galaksi. Bintik bintang-bintang juga terpantul di bagian lantai berwarna putih.

Pengunjung diharapkan datang tepat waktu, namun tetap diperbolehkan masuk selama sesi penayangan belum berakhir. Video dibuka dengan perkenalan sejarah Museum Nasional. Dinding seketika berubah menjadi gedung Museum Nasional dengan pilar putih klasik dan lantai marmer. 

Ceritakan Sejarah dan Budaya Indonesia

ImersifA
ImersifA di Museum Nasional dibuka sejak April 2022. (Dok. Liputan6.com/Dyra Daniera)

Penonton kemudian dibawa ke pantai dengan laut biru dan pemandangan matahari terbenam. Dengan suara gemuruh ombak, pengunjung serasa benar-benar ada di laut dan tampak asyik berfoto. 

Selanjutnya, ImersifA membawa pengunjung ke awal peradaban dunia dengan menghadirkan gambar dinosaurus, ular, dan manusia purba. Setelah proses panjang evolusi, diceritakan kisah kerajaan Hindu di Indonesia, khususnya tentang Ganesa, Dewi Parwati, Dewa Siwa, dan Nila Rudraka. 

Pengunjung lalu diajak menyaksikan pertarungan sengit antara Ganesa dan Nila Rudraka dengan latar Candi Prambanan. Untuk menggambarkan dahsyatnya pertempuran itu, gambar di dinding dan lantai dibuat bergerak sehingga muncul efek seperti gempa. 

ImersifA
Pengunjung diajak mengenal sejarah Museum Nasional. (Dok. Liputan6.com/Dyra Daniera)

Setelah itu, video menayangkan aneka pengetahuan umum tentang kebudayaan Indonesia, mulai dari alat musik Nusantara, 4 Suku Pelaut di Indonesia, hingga sejarah transportasi di Indonesia. Video kemudian ditutup dengan penayangan dramatis berlatar luar angkasa dengan pemandangan galaksi, aurora, dan rasi bintang bernuansa biru. Menambah kemagisan, penonton diberikan suguhan musik akustik gitar yang menenangkan hati berjudul “Sebentar Lagi” oleh Costaroy.

Harga Tiket ImersifA

ImersifA
Pengunjung seakan benar-benar berada di pantai dengan visual dan suara yang menyeluruh. (Dok. Liputan6.com/Dyra Daniera)

Di akhir sesi, terdengar pengumuman yang berbunyi, "Pengunjung bebas berswafoto selama lima menit ke depan." Setelah itu, bergantian beberapa latar yang sangat Instagrammable dan cocok untuk diabadikan, salah satunya latar bernuansa keragaman Indonesia dengan desain mencolok berwarna neon. 

Sebelum mengunjungi ImersifA, pengunjung dapat membeli tiket secara langsung atau melalui e-tiket.museumnasional.or.id. Pengunjung dapat memilih salah satu dari delapan sesi penayangan, dengan sesi pertama dimulai pada pukul 09.20 dan sesi terakhir pada pukul 15.00. Selain melalui laman Museum Nasional, tiket juga dapat dibeli melalui Tiket.com atau Traveloka.

Harga tiket imersifA adalah Rp35.000 saja, namun tetap harus membeli tiket masuk Museum Nasional seharga Rp15.000. Jika menggunakan kartu pelajar, pengunjung hanya perlu membayar Rp7.500. 

Terdapat beberapa peraturan yang perlu ditaati saat berada di dalam ruang ImersifA. Di antaranya dilarang menyentuh dan bersandar ke dinding layar, dilarang membawa makanan dan minuman, dan tidak boleh menggunakan flash selama merekam dan foto di dalam ruangan. 

Mengajak Anak-anak Mencintai Museum

ImersifA
Pengunjung asik berfoto di ImersifA, Museum Nasional. (Dok. Liputan6.com/Dyra Daniera)

Pengunjung ImersifA cukup beragam, dari mulai keluarga dengan anak-anak kecil, pasangan yang menghabiskan waktunya untuk nge-date hingga yang datang sendiri dan asik merekam diri di kamera. Salah satu pengunjung yang menikmati pengalaman di ImersifA adalah pasangan sahabat Anne Diana Putri (33) dan Louisa Maria (33).

Louisa merupakan Warga Negara Moldova yang baru dua tahun tinggal di Jakarta. Ini adalah pertama kali dia berkunjung ke ImersifA, namun sebelumnya sudah pernah datang ke Museum Nasional.

"Menurutku ini sangat menarik, sesuatu yang baru yang belum pernah saya lihat sebelumnya. Ada pengalaman imersif yang memungkinkan Anda mendapat pengalaman visual dan juga sensori," ujarnya ketika ditemui Liputan6.com pada Senin, 12 Juni 2023. 

Sayangnya, Louisa yang tidak bisa berbahasa Indonesia terkendala memahami konteks cerita secara sempurna. Mereka berharap, ImersifA dapat menghadirkan penayangan dalam bahasa Inggris di samping bahasa Indonesia, atau menyediakan subtitle. Dengan dua bahasa, ImersifA akan lebih menarik bagi turis mancanegara. 

Sementara menurut Anne, ImersifA merupakan permulaan baik untuk mengedukasi anak-anak. "Zaman sekarang kan semuanya harus visual, harus menarik. Nah ini salah satu poin untuk bisa menarik dan mengembangkan minat anak-anak pergi ke museum dan memperkenalkan kesenian apalagi sejarah," ungkapnya.

 

Infografis Wisata Museum di 5 Wilayah DKI Jakarta
Infografis Wisata Museum di 5 Wilayah DKI Jakarta.  (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya