Pedagang Kaget Komodo Masuk ke Pasar Suvenir di Labuan Bajo, Diduga Sudah Terjadi Berulang Kali

Komodo yang masuk ke pasar suvenir Labuan Bajo tersebut berukuran cukup besar. Meski bikin kaget para pedagang, hal itu kabarnya sudah sering terjadi.

oleh Henry diperbarui 28 Jul 2023, 08:02 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2023, 08:02 WIB
Pedagang Kaget Komodo Masuk ke Pasar Suvenir Labuan Bajo, Ternyaa Sudah Terjadi Berulang Kali
Pedagang Kaget Komodo Masuk ke Pasar Suvenir Labuan Bajo, Ternyaa Sudah Terjadi Berulang Kali.  foto: TikTok komodo_predator

Liputan6.com, Jakarta Apa jadinya kalau binatang seperti komodo masuk ke dalam pasar? Hal itu benar-benar terjadi di Labuan Bajo. Beberapa hari lalu beredar sebuah video yang memperlihatkan seekor komodo masuk ke pasar suvenir di Pasar Labuan Bajo, Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Video itu diunggah sejumlah akun media sosial, salah satunya akun TikTok @komodo_predator. Dalam video yang dibagikan pada 25 Juli 2023 itu, komodo tersebut berukuran cukup besar.

"Komodo darago masuk ke tempat souvenir,” tulis akun tersebut,  Beberapa pedagang naik ke atas ketika komodo itu melewati pasar tersebut. Namun beberapa pedagang terlihat tenang dan bersikap biasa saja. Sebagian pedagang dan pengunjung bahkan merekam dengan ponsel mereka saat komodo masuk ke pasar.

Komodo dikenal dengan racun dari taring dan air liurnya. Oleh sebab itu, tidak dianjurkan untuk berada terlalu dekat dengan hewan reptil itu. Namun warga sekitar sepertinya sudah tidak asing dengan komodo itu. Bagi mereka itu pemandanan yang biasa karena sudah beberapa kali terjadi.

Setelah ditelusuri, kejadian komodo masuk pasar itu terjadi pada Oktober 2022. Hanya saja videonya kembali di up dan kembali viral. Video itu pun banyak dikomentari warganet.

"Komodo: Jalan dulu lah ke pasar ngeliat hasil usaha warga yang memajang wajahku,” komentar seorang warganet.

"Salah satu preman pasar yg dilindungi," tulis warganet lainnya.

"Mau beli kaos yang ada gambar dianya tapi lupa bawa dompet 😁" tambah warganet lainnya.

 

Bagaimana Komodo Bisa Sampai ke Pasar?

Pedagang Kaget Komodo Masuk ke Pasar Suvenir Labuan Bajo, Ternyaa Sudah Terjadi Berulang Kali
Pedagang Kaget Komodo Masuk ke Pasar Suvenir Labuan Bajo, Ternyaa Sudah Terjadi Berulang Kali. foto: TikTok komodo_predator

"Normal day in NTT,” timpal wargamet lainnya Banyak juga yang mempertanyakan bagaimana komodo bisa sampai ke pasar dan bahkan sudah terjadi beberapa kali. Belum diketahui apakah ada petugas terkait yang mencari komodo itu atau hewan langka itu bisa kembali ke kandang atau tempat tinggalnya sendiri.

Komodo adalah spesies kadal terbesar di dunia yang hanya ditemukan di kepulauan Indonesia, khususnya di Pulau Komodo, Rinca, Flores, dan Gili Motang. Komodo dikenal juga dengan nama ilmiahnya, Varanus komodoensis.

Kejadian komodo masuk pasar seperti menginagatkan pada peristiwa di tahun 2020 lalu, yaitu foto seekor Komodo berhadap-hadapan dengan truk di Taman Nasional Komodo sempat menghebohkan dunia maya. Lokasi foto itu disebut berada di Pulau Rinca, salah satu pulau di kawasan Taman Nasional Komodo, NTT.

Foto tersebut diunggah di Twitter oleh akun @KawanBaikKomodo. Unggahan pada 27 Oktober 2020 tersebut langsung mengundang banyak tanggapan dari warganet. Mayoritas menyesali aksi pembangunan yang mengganggu tempat tinggal komodo sebagai hewan dilindungi. Bahkan ada warganet melihat hal ini sebagai tanda awal kepunahan komodo.

Komodo Disorot Media Asing

Seekor Komodo menghadang truk proyek di Pulau Rinca
Seekor Komodo menghadang truk proyek di Pulau Rinca (dok: @KawanBaikKomodo)

Pemerintah sebelumnya menetapkan Pulau Komodo dan Pulau Rinca sebagai taman nasional sejak 1980. Ini untuk melindungi komodo, hewan purba yang hanya bisa ditemukan di NTT.

Kabar soal aksi pembangunan lokasi wisata ini mendapat sorotan dari sejumlah media asing.Situs Bangkok Post misalnya. Dalam artikel bertajuk "Indonesia says 'Jurassic Park' project no threat to Komodo dragon" menyoroti soal Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia yang berusaha meredakan kemarahan atas pembangunan proyek pariwisata pulau yang dijuluki "Jurassic Park", setelah sebuah gambar viral di media sosial tentang seekor komodo yang berhadapan dengan truk besar

"Gambar komodo, salah satu kadal terbesar di dunia, menghalangi jalur kendaraan besar di Pulau Rinca, Indonesia memicu luapan amarah tentang ancaman yang dirasakan terhadap habitat alami spesies yang rentan tersebut," tulis Bangkok Post, mengutip kanal Global Liputan6.com, 28 Oktober 2020.

Saat ini, pembangunan proyek tersebut sudah selesai dan sudah diresmikan oleh Presiden Jokowi (Joko Widodo) pada pada Kamis 21 Juli 2022. Penataan Pulau Rinca ini merupakan bagian dari spot pariwisata di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo.

Melindungi Taman Nasional Komodo

Penataan kawasan Pulau Rinca yang merupakan bagian dari Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). (Dok Kementerian PUPR)
Penataan kawasan Pulau Rinca yang merupakan bagian dari Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). (Dok Kementerian PUPR)

Presiden Jokowi berharap pembangunan yang dilakukan di DPSP Labuan Bajo harus memberikan manfaat nyata untuk negara dan rakyat. "Saya kira semuanya harus dihitung dan ada return-nya. Target pertama Labuan Bajo 1 juta wisatawan sesuai kapasitas bandaranya," kata Presiden Jokowi dalam keterangan tertulis, Jumat, 22 Juli 2022

Penataan Kawasan Pulau Rinca bertujuan untuk meningkatkan kualitas infrastruktur pariwisata Taman Nasional Komodo di Loh Buaya, Pulau Rinca. Di samping manfaat pariwisata, penataan ini juga bertujuan untuk menjaga Outstanding Universal Value (OUV) warisan alam dunia.

Penataan Kawasan Pulau Rinca dilaksanakan pada 2020-2022 dengan anggaran Rp 113,85 miliar. Lingkup kegiatan penataan ini meliputi pembangunan dermaga dan pengaman pantai, elevated deck, guest house, kolam satwa dan museum.

Elevated deck dan bangunan penunjang lainnya dibangun dengan tinggi 2 meter agar tidak mengganggu aktivitas komodo dan satwa lainnya yang melintas. Serta untuk melindungi keselamatan para pengunjung.

Untuk melindungi Taman Nasional Komodo sebagai World Heritage Site UNESCO yang memiliki Outstanding Universal Value (OUV), Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) dan Ditjen Cipta Karya melaksanakan penataan kawasan Pulau Rinca dengan penuh kehati-hatian.

Infografis Wacana Tiket Terusan Taman Nasional Komodo Senilai Rp 3,75 Juta. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Wacana Tiket Terusan Taman Nasional Komodo Senilai Rp 3,75 Juta. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya