Liputan6.com, Jakarta - Pemimpin global transformasi digital dalam manajemen energi dan otomasi, Schneider Electric, melalui Schneider Foundation Indonesia meluncurkan program GENERATORS (Generasi Remaja Inovator Schneider). Program ini untuk para remaja kelas 8 pada 75 Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) dan melibatkan 250 pendidik SMPN terpilih di seluruh kota Bandung, Jawa Barat untuk Semester Ganjil Tahun Ajaran 2023-2024.
Program ini bertujuan mencetak siswa yang unggul, berpikir inovatif, dan memiliki kemandirian dalam menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan. Schneider Electric melalui Schneider Foundation Indonesia, menggandeng Ancora Foundation, Dinas Pendidikan Kota Bandung, dan GenEd (Generation Educators) untuk menjalankan program ini secara komprehensif.
Peluncuran program GENERATORS sejalan dengan International Youth Day 2023 yang bertema Green Skills for Youth: Towards a Sustainable World atau Keterampilan Hijau untuk Generasi Muda: Menuju Dunia yang Berkelanjutan dan diperingati setiap tanggal 12 Agustus setiap tahunnya.
Advertisement
"Generasi muda adalah pemimpin dan inovator di masa mendatang untuk dunia yang lebih berkelanjutan dan inklusif. Sebagai Impact Company, kami memiliki peran untuk memulai perjalanan setiap orang untuk menuju masa depan yang lebih baik, dalam hal ini termasuk para generasi muda di Indonesia.
Sejalan dengan tema International Youth Day tahun ini, kami memiliki visi untuk mendidik dan mendorong para generasi muda menjadi lebih unggul dan inovatif dalam mewujudkan masa depan yang lebih berkelanjutan," terang Aswita Wulandari Saragih, Corporate Citizenship Specialist Schneider Electric Indonesia.
Â
Agen Perubahan
Menurut Badan Dunia PBB, UNICEF tahun 2022, diperkirakan populasi anak muda dunia saat ini berjumlah 16 persen. Mereka adalah generasi yang paling besar dan paling berpendidikan dalam sejarah dan mendirikan dua kali lebih banyak usaha daripada orang yang lebih berpengalaman sebelumnya (Badan Dunia PBB, Sustainable Development Solutions Network/SDSN).
"Penduduk kota Bandung didominasi oleh para generasi muda yang memiliki potensi besar untuk menjadi inovator dan pelaku perubahan yang signifikan. Sejalan dengan Implementasi Kurikulum Merdeka, bahwa sasaran dari output pendidikan saat ini membangun peserta didik memiliki 6 profil Pelajar Pancasila.
Kita membantu mewujudkan perubahan mindset dari para pelajar. Sehingga mereka mampu menjadi agen perubahan di sekitar lingkungan mereka dari mulai keluarga, RT, RW, dan lebih luas lagi," tutur Drs. H. Hikmat Ginanjar, M.Si , Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung.
Berdasarkan hal tersebut, Schneider Electric Foundation berambisi untuk melatih 1 juta generasi muda sebagai salah satu bentuk tanggung-jawab sustainability action company atau aksi nyata perusahaan yang berkelanjutan.
Â
Advertisement
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Salah satu caranya adalah melakukan investasi pada 3 area, yaitu Energy Technical Training (ETT)/Pelatihan Teknik Energi, New Skills and Innovation (NSI)/Keterampilan dan Inovasi Baru, dan Mentoring Program/Program Mentoring.
Pada aktivitas ETT, dari tahun 2017-2023, Schneider Foundation Indonesia bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan/ Kemdikbud Indonesia dan Pemerintah Perancis dalam program Center of Excellence (CoE) telah merevitalisasi 144 Laboratorium Sekolah Menengah Kejuruan/SMK dan memberikan dampak dengan melatih 26.434 siswa seluruh Indonesia di bidang Instalasi Listrik, Otomasi Industri, dan Energi Baru Terbarukan, bersama dengan pelatihan untuk 277 guru dan 125 teknisi.
GENERATORS adalah salah satu bagian penting dari 6 (enam) komitmen jangka panjang Schneider Electric dalam mendukung terwujudnya Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang ditetapkan oleh Badan Dunia PBB, yaitu memanfaatkan kekuatan seluruh generasi.
"Kami percaya bahwa susunan materi pembelajaran dalam program GENERATORS yaitu literasi informasi, desain berpikir, serta analisa dan prototipe dapat memberikan manfaat membentuk pemikiran inovatif dan praktis bagi para peserta didik kelas 8 SMPN di seluruh kota Bandung," tutup Aswita.
Â