Jamu, Produk Sejarah Bangsa dari Tanah Jawa yang Dipengaruhi Unsur Makrokosmos dan Mikrokosmos

Jamu bukan sekadar minuman yang telah diwariskan turun-temurun dan memiliki beragam manfaat kesehatan. Ditilik lebih jauh, ada makna mendalam yang menyelimuti jamu Indonesia.

oleh Putu Elmira diperbarui 21 Agu 2023, 05:00 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2023, 05:00 WIB
Ilustrasi Jamu
Ilustrasi jamu. (Liputan6.com/Zulfikar)

Liputan6.com, Jakarta - Jamu bukan sekadar minuman yang telah diwariskan turun-temurun dan memiliki beragam manfaat kesehatan. Ditilik lebih jauh, ada makna mendalam yang menyelimuti jamu Indonesia.

Dikutip dari laman Warisan Budaya Kemdikbud, Minggu, 20 Agustus 2023, budaya Jawa menyebut bahwa segala sesuatu yang hadir di dunia ini pada dasarnya adalah satu kesatuan kehidupan dan kehidupan manusia sangat erat terkait dengan alam semesta kosmos. Kehidupan manusia adalah perjalanan yang dipenuhi dengan pengalaman religius.

Berdasarkan filsafat Jawa, ada dua kata yang harus dihadapi manusia, yaitu yang disebut makrokosmos dan mikrokosmos. Makrokosmos berhubungan dengan spiritualitas dan misteri, sedangkan kesepakatan mikrokosmos adalah realitas dan fisik.

Sedangkan tujuan hidup adalah menemukan dan menciptakan harmoni dan keseimbangan antara kehidupan makrokosmos dan mikrokosmos. Masyarakat kita telah mengenal jamu dari sejak lama, seperti yang diperlihatkan pada relief lama pada dinding candi dan dokumen tertulis tentang kehidupan yang sehat dan bahagia.

Kesehatan dan kedamaian yang harmoni hanya dapat dicapai bila tubuh dalam kondisi yang seimbang dan itu dicapai tubuh secara terus menerus dalam proporsi yang baik. Keseimbangan kehidupan di dalam dan di luar serta tetap fokus pada pengendalian diri sebagai upaya untuk menjaga perdamaian dengan menyatukan kehendak Tuhan, menghormati dan toleransi terhadap yang lain, memahami di mana dan dari mana orang hidup dengan menghormati budaya dan lingkungan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kunci Kebahagiaan Hidup

[Fimela] jamu
ilustrasi jamu | unsplash.com/@fauzanazhima

Pemahaman spiritual dan praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari adalah bentuk sastra mistis, dengan tetap memuji Tuhan Yang Maha Kuasa untuk mencapai kemuliaan hidup manusia. Kunci kebahagiaan hidup telah dijelaskan dalam Pangastuti (menyembah Tuhan), Asih Kiniasih (selaras dengan keluarga), Urip ing Tresno lan Roso Sejati (Harmoni dengan yang lain) dan Mamayu Hayuning Bawono (Harmoni dengan alam semesta).

Filosofi inilah yang melandasi jamu hingga menjadikan suatu kebutuhan untuk menanggulangi berbagai masalah kesehatan manusia di lingkungan keluarga. Jamu merupakan produk sejarah bangsa Indonesia khususnya berasal dari tanah Jawa merupakan budaya dan peradaban yang sangat dipengaruhi oleh kedua unsur kosmos tersebut.

Dalam prakteknya, pengguna jamu harus selalu menggabungkan unsur fisik dan doa untuk memberikan hasil yang maksimal dan purna dalam perawatan kesehatan manusia. Karena Indonesia terdiri dari masyarakat multi-etnis, keragaman adalah jantung masyarakat Indonesia. Meski setiap kelompok etnis berkarakteristik unik mereka sendiri dan dipisahkan oleh peradaban, budaya dan struktur sosial, filosofi kehidupan, masyarakat Indonesia masih dapat diintegrasikan satu sama lain.


Manfaat Kesehatan

Ilustrasi membuat minuman, jamu tradisional
Ilustrasi membuat minuman, jamu tradisional. (Photo by Katherine Hanlon on Unsplash)

Jamu dengan berbagai istilah kedaerahannya mempunyai arti dan tujuan yang sama yang menggabungkan unsur benda dan non benda dalam setiap aplikasinya. Jamu dan metode penyehatan sebagai salah satu bentuk pengetahuan tradisional saat ini sudah memiliki dasar hukum resmi yang dapat menjadi definisi hukum tersendiri sebagai budaya Indonesia (UU Pemajuan Kebudayaan No. 5 Tahun 2017) yang mempunyai landasan yuridis sebagai warisan budaya Indonesia yang berisi nilai penghormatan hidup bersama bangsa untuk merdeka mewujudkan cipta, rasa, karsa dan hasil karya masyarakat.

Secara empiris jamu telah tumbuh dan berkembang secara turun-temurun sebagai cara perawatan kesehatan di lingkungan keluarga dan kelompok masyarakat dengan menggunakan bahan-bahan tanaman yang tumbuh di sekitar, yang cara pemanfaatannya sesuai dengan kearifan lokal masyarakat setempat.

Jamu dalam penerapannya adalah kombinasi antara benda, yaitu bahan jamu itu sendiri dan non-benda yang merupakan jampi-jampi atau doa. Perawatan kesehatan serta pengobatan dengan Jamu merupakan kombinasi yang tak terpisahkan antara doa dan jamu itu sendiri, hingga menjadi satu solusi pengobatan atau permasalahan kesehatan tubuh.


Tentang Jamu

Ilustrasi pembuatan jamu
Ilustrasi pembuatan jamu (dok.unsplash)

Indonesia juga telah menggunakan obat tradisional atau jamu sebagai warisan leluhur. Sejak lama berbagai jenis kekayaan alam Indonesia telah dimanfaatkan oleh nenek moyang selama berabad-abad sebelum adanya pelayanan formal dengan obat modern terutama di bidang pengobatan.

Pemanfaatan bahan alam tersebut dalam bentuk ramuan dari tanaman obat yang selanjutnya dikenal dengan istilah jamu. Ini merupakan warisan budaya bangsa Indonesia, berupa ramuan bahan tumbuhan obat sudah digunakan secara turun-temurun yang terbukti aman dan mempunyai manfaat bagi kesehatan.

Jamu berasal dari bahasa jawa kuno "Jampi" atau "usodo" yang memiliki arti penyembuhan menggunakan ramuan, doa atau ajian. Pemanfaatan ramuan alam dengan tujuan pengobatan telah ada sejat ratusan tahun silam yang terbukti dengan ditemukannya peninggalan sejarah tulisan di daun lontar, prasasti dan relief candi.

Jamu adalah sebutan orang Jawa terhadap obat hasil ramuan tumbuh-tumbuhan asli dari alam yang tidak menggunakan bahan kimia. Ramuan jamu dapat berupa simplisia maupun campuran dari simplisia yang berbeda.

 

Disclaimer: Jamu adalah ramuan tradional berbahan alami yang bisa membantu kesehatan tubuh. Bila ada keluhan kesehatan, sebaiknya dikonsultasikan kepada dokter.

Infografis Jamu Populer di Indonesia
Infografis jamu populer di Indonesia. (Dok: Liputan6.com Tim Grafis)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya