Liputan6.com, Jakarta - Lagi, sebuah restoran di Italia mencantumkan harga yang tidak masuk akal untuk pelayanan yang sepele. Kali ini, seorang warga bernama Fabio Bregolato mengalami kejadian yang tak terduga saat merayakan ulang tahun di sebuah restoran pizza di Pino Torinese, Italia. Meski restoran tersebut tidak menyediakan makanan penutup, Fabio dan teman segrupnya memilih untuk membawa kue ulang tahun sendiri untuk menambah kemeriahan perayaan.
Dilansir dari NY Post pada Minggu, 17 September 2023, mereka menikmati pesta dengan pesanan pizza, makanan pembuka, dan minuman. Saat tiba waktunya untuk memotong kue, mereka terkejut saat mengetahui bahwa mereka dikenakan biaya sebesar 15 euro, yaitu sekitar Rp246 ribu, hanya untuk pemotongan kue tersebut.
Baca Juga
Kesal dengan kebijakan restoran tersebut, Fabio memutuskan untuk membagikan pengalamannya di media sosial. Dengan melampirkan foto bon yang menunjukkan rincian biaya pesanan mereka, termasuk biaya potong kue, dia menuliskan, "Kami berjumlah 10 orang, pizzanya luar biasa enak, dan layanannya sangat baik, tapi Rp245 ribu untuk memotong kue yang kami bawa sendiri adalah sebuah kecerobohan."
Advertisement
Ungkapan kekecewaannya tidak berhenti di situ. Fabio melanjutkan, "Selama 40 tahun saya hidup (dan saya telah mencicipi banyak pizza), saya belum pernah mendengar atau menemui restoran yang membebankan biaya tambahan hanya untuk memotong kue."
Menurut klaimnya, ia telah berkomunikasi dengan restoran sebelum kedatangannya dan mendapatkan persetujuan untuk membawa kue dari luar mengingat restoran tidak menyediakan makanan penutup. Namun, biaya tambahan untuk pemotongan kue ulang tahun membuatnya terkejut.
"Saya sudah memberi tahu mereka tentang ini sebelumnya dan mereka setuju. Saya bahkan menunjukkan kue kepada pelayan saat saya datang," jelas Fabio.
Klarifikasi Pihak Restoran
Namun, pihak restoran berpandangan berbeda. Menanggapi klaim Fabio, perwakilan dari restoran tersebut menjelaskan bahwa ada risiko dalam menyajikan makanan yang tidak mereka buat, terutama karena mereka memiliki komitmen khusus untuk melayani pelanggan dengan kondisi kesehatan tertentu seperti celiac atau intoleransi makanan lainnya.
"Meskipun kami memperbolehkan pelanggan untuk membawa kue sendiri, namun kami memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa makanan yang kami sajikan aman untuk semua pelanggan kami," tulis perwakilan tersebut sebagai respons dari unggahan Fabio.
Perwakilan restoran juga menekankan bahwa pemotongan kue itu adalah pekerjaan yang memerlukan perhatian khusus. "Kue yang dibawa Bregolato sebenarnya cukup kecil. Pelayan kami harus bekerja dengan hati-hati untuk memastikan setiap potongan adalah porsi yang layak untuk disajikan, dan ini memerlukan waktu dan upaya," tambahnya.
Dalam pernyataan resmi tersebut, restoran juga menggarisbawahi bahwa selama proses pemotongan dan penyajian kue, pelayan tersebut fokus penuh pada tugasnya dan tidak bisa melayani kebutuhan pelanggan lain. "Pelayan tersebut membawa kue ke dapur dan dengan usaha ekstra, berhasil membaginya menjadi 10 potong yang presentable," ujar perwakilan tersebut.
Perwakilan tersebut menambahkan, "Dalam keseluruhan proses, dari pemotongan hingga penyajian, pelayan tersebut membutuhkan waktu sekitar 25 menit, di mana selama periode tersebut saya tidak dapat memintanya untuk mengerjakan tugas lain."
Advertisement
Kejadian yang Sama
Kejadian yang sama di Italia terjadi di sebuah restoran di Palermo, Sisilia, yang menagih sebuah keluarga sebesar 20 euro atau yang setara dengan Rp334 ribu hanya untuk memotong kue ulang tahun yang mereka bawa sendiri. Menurut laporan dari Daily Mail pada 14 Agustus 2023, restoran tersebut menagih 1 euro (Rp16 ribu) untuk setiap tamu di pesta ulang tahun tersebut sebagai biaya pemotongan kue.
Padahal, keluarga tersebut sudah menghabiskan total Rp2 juta untuk makan malam mereka. Tagihan itu dicantumkan sebagai '20 X Servizio Torta' atau 'Layanan Kue 20 X'.
Hal itu nyatanya bukanlah insiden pertama dari negara tersebut. Sebuah restoran lain di Italia menjadi bahan perbincangan hangat ketika menagih pelanggan Rp33 ribu untuk menyediakan piring kosong. Tujuannya adalah agar anak perempuan dari salah satu pelanggan dapat mencicipi pasta yang dipesan oleh ibunya.
Reaksi terhadap biaya tambahan tersebut sangatlah negatif, dengan banyak warga Italia yang menganggap tindakan tersebut sebagai bentuk eksploitasi terhadap turis dan pelanggan setia. Kritik tajam bahkan datang dari pejabat pemerintah setempat yang merasa biaya tambahan tersebut tidak masuk akal.
Sementara, pemilik restoran yang menagih biaya piring, Ida Germano, berpendapat sebaliknya. Menurutnya, penambahan piring berarti ada tambahan pekerjaan dalam hal pencucian dan persiapan, sehingga biaya tambahan itu dibenarkan.
Dikenakan Biaya Rp30 Ribuan karena Minta Sandwich Dibelah Dua
Meskipun begitu, banyak yang merasa bahwa praktik tersebut menciptakan citra negatif bagi industri pariwisata Italia dan berpotensi menghalangi pelancong untuk kembali mengunjungi negara tersebut di masa depan. Kejadian lainnya, yaitu seorang turis di Italia mengungkapkan kekecewaannya di internet setelah dikenakan biaya tambahan tak terduga sebesar 2 euro atau setara dengan Rp33 ribu di sebuah restoran mewah di Danau Como, hanya karena sandwichnya dibagi menjadi dua bagian.
Melansir New York Post pada Rabu, 9 Agustus 2023, pria tersebut, yang datang dari daerah sekitar Milan, memesan sandwich vegetarian berisi kentang goreng di Bar Pace di Gera Lario, di bagian utara danau. Setelah menikmati sandwich bebas daging tersebut bersama temannya, ia terkejut saat melihat adanya biaya tambahan pada tagihannya.
Meskipun ia membayar tanpa protes, ia memberikan ulasan negatif untuk restoran tersebut di TripAdvisor, sebuah situs web dan aplikasi perjalanan yang menyediakan informasi serta ulasan konten terkait dengan pariwisata. "Ini nyata, sungguh mengejutkan," tulis pria tersebut dengan melampirkan foto kuitansi di TripAdvisor.
Struk tersebut menampilkan harga sandwich sebesar Rp120 ribu, Coca-Cola Rp58 ribu, air mineral Rp25 ribu, dan espresso Rp20 ribu. Ada juga biaya tambahan dengan label "diviso da meta", yang berarti "dipotong menjadi dua", dengan harga Rp33 ribu.
Advertisement