Heboh Brand Kosmetik Lush Serukan Boikot Israel, Tuai Kritik Pedas di Media Sosial

Brand kosmetik Lush dikecam setelah memajang tanda bertuliskan "boikot Israel" di etalase salah satu tokonya di Dublin, Irlandia. Tanda tersebut muncul di Henry Street di tengah meningkatnya perang antara Israel dan Hamas.

oleh Putu Elmira diperbarui 17 Okt 2023, 17:02 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2023, 17:02 WIB
Heboh Brand Kosmetik Lush Serukan Boikot Israel, Tuai Kritik Pedas di Media Sosial
Heboh Brand Kosmetik Lush Serukan Boikot Israel, Tuai Kritik Pedas di Media Sosial (Tangkapan Layar X/benonwine)

Liputan6.com, Jakarta - Brand kosmetik Lush dikecam setelah memajang tanda bertuliskan "boikot Israel" di etalase salah satu tokonya di Dublin, Irlandia. Tanda tersebut muncul di Henry Street di tengah meningkatnya perang antara Israel dan Hamas.

Dikutip dari Independent, Selasa, 17 Oktober 2023, potret dengan tanda tersebut lantas diunggah melalui X, sebelumnya Twitter. Tanda tersebut juga membuat tak sedikit orang menyerukan untuk memboikot Lush dan menyebut brand tersebut "mengerikan."

Seorang juru bicara Lush mengatakan tanda itu telah dihilangkan. Pihaknya menyebut, "Menyesalkan semua tindakan kekerasan dan harapan kami adalah perdamaian dan keselamatan bagi seluruh rakyat Israel dan Palestina."

Tanda itu berganti menjadi "mari lihat knotwraps eksklusif kami." Namun, warganet tetap menanggapi negatif tanda mengenai "boikot Israel" tersebut.

Unggahan gambar itu berbunyi, "Apa-apaan Lush. Ini menjijikkan, bisakah Anda berkomentar?"

Warganet pun menanggapi, "Ini mengerikan, terutama untuk toko yang tidak menjalankan waralaba, apa pun pandangan politik Anda, tanda ini tidak boleh ditampilkan di etalase toko."

"Sederhana! Tidak akan membeli apapun dari brand mereka lagi," komentar warganet lainnya.

Kontroversi ini muncul ketika Israel mengerahkan seluruh kekuatan tentaranya untuk menggempur wilayah sepanjang 42 km tersebut. Ini disebut sebagai pembalasan atas serangan mendadak oleh kelompok militan Palestina Hamas pada akhir pekan lalu. Sebagai bagian dari serangan mendadak tersebut, Hamas meledakkan pagar perbatasan, menyusup ke kota-kota, membunuh warga sipil dan tentara serta menyandera lebih dari 100 orang.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kata Pihak Lush

Ilustrasi Lush
Ilustrasi Lush. (dok. Unsplash.com/@justinlim)

Di Gaza, lebih dari 1.500 orang, termasuk 500 anak-anak dan 267 perempuan, telah terbunuh sejak Israel memulai serangan di Gaza menyusul serangan mematikan Hamas, menurut Kementerian Kesehatan Palestina. Seorang juru bicara Lush mengatakan kepada The Independent, "Kami adalah perusahaan yang beragam dengan staf dari semua etnis dan agama yang pandangan dan pendapat pribadinya mungkin berbeda, namun berikut ini adalah posisi Perusahaan kami."

Pihaknya melanjutkan, "Lush menyesalkan semua kekerasan dan ketidakadilan. Harapan kami adalah perdamaian dan keamanan bagi seluruh rakyat Israel dan Palestina. Kami mendukung penegakan hukum internasional dan hak asasi manusia semua orang."

Reaksi boikot Israel juga menggema di sisi lain. Dikutip dari Global Liputan6.com, McDonalds Israel menghadapi seruan boikot, gara-garanya cabang makanan cepat saji di negara itu mulai memberikan makanan gratis kepada Israel Defense Forces (IDF) atau tentara Israel setelah pecahnya perang Israel vs Hamas.

"McDonald's menyediakan makanan gratis untuk IDF, (pasukan militer Israel). Kita harus berpegang pada prinsip-prinsip kita dan mengambil tindakan yang sejalan dengan keyakinan kita. Mari kita boikot McDonalds karena mendukung perusahaan yang terlibat dalam konflik adalah hal yang salah, terutama jika menyangkut hilangnya nyawa orang yang tidak bersalah," kritik salah satu pengguna X (sebelumnya Twitter) terkait aksi waralaba milik Israel itu, seperti dikutip dari News Week, Minggu, 15 Oktober 2023.


McDonalds Israel Diboikot Gara-Gara Sumbang Makanan ke Tentara Israel

Ilustrasi McDonald's
Ilustrasi McDonald's. (Image by Mateusz Śliwa from Pixabay)

Poster kritik tersebut juga berbunyi, "Mari kita tingkatkan kesadaran dan dorong akuntabilitas dari merek-merek ini. Ingat, suara dan tindakan setiap individu dapat membuat perbedaan dalam membentuk dunia yang lebih adil."

Dalam serangkaian postingan Instagram pekan ini, McDonald's Israel mengatakan pihaknya menyumbangkan ribuan makanan gratis kepada tentara Pasukan Pertahanan Israel serta rumah sakit. Dalam keterangan di salah satu unggahan, diterjemahkan oleh Instagram, McDonald's Israel menulis, "Update bahwa kemarin kami telah menyumbangkan 4.000 makanan ke rumah sakit dan unit militer, kami bermaksud untuk menyumbangkan ribuan makanan setiap hari kepada tentara di lapangan dan di daerah wajib militer, dan ini lebih dari sekadar diskon bagi tentara yang datang ke restoran. Kami membuka 5 restoran yang buka hanya untuk tujuan ini."

Di X, seorang pengguna bernama Attockonians menulis, "Pakistan yang terhormat, Ayo BOYCOTT McDonalds. Sebarkan sebanyak yang Anda bisa."

Pengguna X @NoOnesX_ menulis, "Jika McDonalds memberikan makanan gratis kepada Angkatan Pertahanan Israel dan bukan kepada mereka yang [terkena dampak] di Gaza, maka saya pikir seluruh Muslim di seluruh dunia harus memboikot McDonalds."


Seruan Boikot McDonalds di Pakistan

ilustrasi logo McDonald's (AFP/Justin Sullivan)
ilustrasi logo McDonald's (AFP/Justin Sullivan)

Pengguna X, Hassaan Bokhari berkata, "Boikot McDonalds! Semua gerai McDonalds di Pakistan harus diambil tindakan untuk mendukung Palestina."

Di Instagram, beberapa komentator keluar untuk mendukung McDonald's Israel. "Manusia adalah emas! Kerja bagus untuk kalian! Pekerjaan suci," tulis seseorang.

"Bagus sekali McDonald's Israel," kata yang lain seraya mendukung restoran cepat saji di Israel itu.

Pertempuran melawan Hamas dimulai setelah kelompok militan tersebut melancarkan serangan mendadak ke Israel akhir pekan lalu tepatnya Sabtu 7 Oktober 2023. Lebih dari 2.700 korban telah dikonfirmasi di kedua sisi, menurut Associated Press.

Setelah Hamas menyerang Israel dengan rudal dan menyerang pesawat tempur Sabtu lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan negaranya sedang "berperang". Serangan udara terus dilancarkan terhadap Jalur Gaza, dan invasi Israel ke wilayah tersebut dianggap mungkin terjadi. Israel juga memutus pasokan makanan, bahan bakar, dan listrik ke Gaza, tempat Hamas diyakini menyandera warga Israel.

Menteri Energi Israel Israel Katz mengatakan dalam sebuah unggahan yang diterjemahkan di X, "Tidak ada saklar listrik yang akan dinyalakan, tidak ada hidran air yang akan dibuka dan tidak ada truk bahan bakar yang akan masuk sampai para korban penculikan Israel dikembalikan ke rumah mereka. Kemanusiaan untuk kemanusiaan. Dan tidak ada seorang pun yang akan mengajarkan kami moral."

 

Infografis Hamas-Israel Perang Lagi, Ini Respons Dunia. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Hamas-Israel Perang Lagi, Ini Respons Dunia. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya