Perempuan Menstruasi Dianjurkan Ganti Pembalut 4 Jam Sekali agar Tidak Infeksi

Para ahli mengungkapkan mengganti pembalut empat jam sekali dapat mencegah terjadinya infeksi pada organ kewanitaan.

oleh Winda Syifa Sahira diperbarui 17 Nov 2023, 05:00 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2023, 05:00 WIB
Ilustrasi Menstruasi
Ilustrasi Menstruasi. (Dok. Pixabay/Bianca Van Dijk)

Liputan6.com, Jakarta - Saat wanita menjalani masa menstruasi, pembalut menjadi salah satu kebutuhan utama. Namun, seberapa seringkah perempuan harus mengganti pembalut yang dipakai agar tidak berdampak negatif pada kesehatan?

Dilansir dari Antara, Minggu, 12 November 2023, seorang dokter kandungan dan ginekolog dari Bijnor, India, Sharma menganjurkan perempuan untuk mengganti pembalut sebanyak tiga sampai empat jam sekali untuk mencegah infeksi bakteri pada alat reproduksi. 

"Sebagian besar perempuan mengganti pembalut mereka berdasarkan volume darah," ujar Sharma, dikutip dari healthshots pada Sabtu, 11 November 2023.

Padahal, kata Sharma, baik volume darah menstruasi sedang tinggi maupun rendah, pembalut harus tetap diganti setiap empat jam. Ia menjelaskan bahwa penggantian pembalut setiap empat jam akan menurunkan risiko infeksi bakteri pada alat reproduksi. 

Sharma juga menerangkan bahwa tidak mengganti pembalut setiap empat jam juga dapat memicu permasalahan lainnya pada alat reproduksi, seperti gatal-gatal, keputihan yang berlebih, ruam pada kulit, bahkan infeksi saluran urin. 

Hal yang sama juga diutarakan oleh dokter spesialis kulit dan kelamin lulusan dari Universitas Indonesia dr. Astrid Teressa, SpKK yang berpendapat mengganti pembalut setiap empat jam saat haid bisa membantu mencegah kulit di organ kewanitaan teriritasi akibat lembap ataupun gesekan.

"Kalau pembalut dipakai lama, tidak diganti, itu area sekitar jadi lembab, mudah iritasi," kata dia dalam diskusi di Jakarta, Kamis, 6 Juli 2023.

 

Membersihkan Organ Kewanitaan dari Depan ke Belakang

[Fimela] Ilustrasi organ kewanitaan
Ilustrasi organ kewanitaan | unsplash.com/@malvestida

Hal itu, sambung Astrid, menjadi salah satu cara menjaga kesehatan di organ intim kewanitaan. Selain mengganti pembalut rutin, termasuk di luar haid, seorang wanita juga perlu membersihkan organ intimnya menggunakan air bersih menggunakan cara yang tepat yakni dari depan ke belakang.

Penggunaan cairan khusus diperbolehkan, namun sebaiknya tak setiap saat. Sementara itu, penggunaan scrub atau skrub pada organ kewanitaan tidak disarankan karena bisa berpotensi menyebabkan lecet.

"Krim pemutih atau skrub tidak disarankan. Kita enggak tahu seberapa kuat (saat aplikasikan skrub), yang ada malah lecet, perih," kata Astrid.

Mengenai upaya menjaga kesehatan organ intim, dia menyarankan kaum wanita mengenakan pakaian dalam yang menyerap keringat. Salah satunya demi mencegah lecet pada kulit saat beraktivitas.

Astrid lalu mengatakan, pembicaraan mengenai area kewanitaan bagi sebagian masyarakat masih menjadi hal yang tabu. Hal ini dapat mengarah pada kurangnya edukasi dan pengetahuan mengenai pentingnya menjaga kesehatan area kewanitaan, terutama bagi remaja putri.

"Contoh sederhana seperti gatal atau iritasi akibat pemakaian pembalut, bila tidak dipelajari penyebabnya dan cara mengatasinya bisa memberikan dampak buruk bagi area kewanitaan, dan ini merugikan remaja," jelas dia.

Menjaga Area Kewanitaan untuk Remaja

[Fimela] ilustrasi pembalut
ilustrasi pembalut | unsplash.com/@thefemalecompany

Dia menyarankan bagi remaja yang baru pertama kali mengalami datang bulan dan memiliki aktivitas tinggi dalam keseharian mereka untuk mempelajari kandungan, cara pemakaian dan manfaat pada produk pembalut sesuai dengan kebutuhan mereka.

Penggunaan pembalut terlalu lama dapat menyebabkan masalah pada kulit, namun ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah hal tersebut terjadi. Dilansir dari kanal Home Liputan6.com, pemakaian pembalut dalam waktu lama dapat menyebabkan gatal, bengkak, kemerahan, dan bahkan ruam karena bahan pembalut yang bisa bertambah parah, apalagi jika terjadi gesekan terus-menerus yang disebabkan oleh pembalut.

"Mengenakan pembalut sering kali meninggalkan ruam yang tidak diinginkan yang menyebabkan gatal, bengkak, kemerahan, dan infeksi lainnya. Ruam dapat disebabkan oleh gesekan, kelembaban, panas, dan iritasi yang berkontribusi pada penumpukan bakteri," ungkap seorang dokter kulit Tishya Singh seperti melansir laman The Indian Express, Kamis, 3 November 2022.

Meskipun Anda tidak bisa berhenti memakai pembalut, ada beberapa cara yang setidaknya dapat membantu meringankan masalah. Dalam hal ini, Tishya menyarankan cara-cara berikut ini yang dapat membantu mencegah ruam pada bantalan menstruasi.

1. Kenakan pakaian dalam berbahan katun dan pakaian yang longgar

Mengapa Sampah Pembalut Bisa Jadi Bom Waktu?
Ilustrasi pembalut. (dok. Sookyung An from Pixabay/Dinny Mutiah)

Manfaat memakai kapas tidak ada habisnya. Kainnya lembut di kulit dan menyerap keringat yang berarti mengurangi kemungkinan gesekan dan kelembapan yang menyebabkan ruam. Kedua, mengenakan pakaian longgar membantu sirkulasi udara untuk menjaga area intim tetap kering.

“Mengenakan pakaian dalam katun memberikan ventilasi yang baik yang membantu kulit Anda bernapas dan mencegah keringat dan ruam. Anda harus mempertimbangkan untuk menggunakan celana atau rok yang longgar dan nyaman untuk memastikan aliran udara yang tepat,” tutur Tishya.

 2. Pilih alas yang tepat

Ada beragam jenis pembalut yang dijual di pasaran. Namun, pilihlah pembalut sesuai dengan kulit dan kebutuhan Anda.

"Salah satu kualitas utama pembalut yang baik adalah daya serapnya yang cepat dengan lapisan luar yang lembut. Jika Anda memiliki kulit sensitif dan mengalami ruam ekstrem setiap kali menstruasi, mungkin sudah saatnya untuk beralih ke pembalut berbahan katun/organik. Mereka sering menjadi solusi untuk ruam karena tidak mengandung pewarna atau perekat berbahaya," saran Tishya.

3. Gunakan Cangkir Menstruasi

Menstrual cup juga ada kekurangannya
Selain kelebihan, kamu juga harus tau kekurangan dari menstrual cup (Foto: Unsplash.com/Inciclo)

Jika kulit lebih sensitif, Anda dapat mempertimbangkan untuk beralih ke cangkir menstruasi. Selain membantu dalam mencegah ruam, cangkir ini juga dapat menampung lebih banyak darah dibandingkan dengan pembalut dan tampon.

"Cangkir menstruasi juga bio-degradable, murah, mudah dibuang, dan lebih aman digunakan. Mereka sangat berguna dalam mencegah ruam," jelas Tishya.

4. Gunakan krim yang menenangkan untuk membantu mengobati ruam

Dalam mengobati ruam, dianjurkan untuk menggunakan krim tertentu yang dapat membantu menenangkan ruam.

"Anda bisa menggunakan losion, seperti calamine untuk meredakan ruam atau vaseline petroleum jelly. Jika ruam tidak membaik setelah Anda berhenti menggunakan pembalut selama beberapa hari, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter Anda," sarannya.

5. Menjaga area intim tetap kering

Terakhir, jangan remehkan untuk tetap menjaga area intim tetap kering dan bersih pada waktu tertentu. Menurut Tishya, Anda harus memastikan bahwa tingkat pH vagina yang sesuai umumnya antara 3 hingga 4,5.

"Tingkat pH normal bertindak sebagai pertahanan terhadap pertumbuhan bakteri," katanya.

 

infografis Hari Kesehatan Nasional
Pahlawan di Bidang Kesehatan
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya