Liputan6.com, Jakarta - Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Hilmar Farid mengungkapkan bahwa ramuan Indonesia yaitu jamu, akan segera ditetapkan sebagai Warisan Budaya TakBenda (WBTB) oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
"Ini bocoran sedikit ya, jamu akan ditetapkan tahun ini sebagai Warisan Budaya TakBenda atau Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity oleh UNESCO," kata dia kepada Antara, di Jakarta, Kamis, 16 November 2023, dikutip dari Antaranews.
Baca Juga
Ini merupakan kabar baik, bahwa akhirnya jamu berhasil meraih gelar WBTB sejak didaftarkan untuk kategori tersebut pada 7 April 202 lalu, bersamaan dengan enam nominasi lainnya. Meski tidak merinci tanggal resmi pengumuman perolehan titel baru tersebut, Hilmar Farid memastikan hal itu akan dilaksanakan tahun ini, yang berarti tersisa satu setengah bulan lagi.
Advertisement
Menurut Hilmar, yang dianggap sebagai Warisan Budaya TakBenda bukan jamu dari suatu daerah tertentu, melainkan jamu secara keseluruhan, terutama tentang kemampuan masyarakat untuk menciptakan jamu itu sendiri. Ia menambahkan, seperti halnya budaya Indonesia yang lain, jamu adalah warisan budaya yang harus dijaga kelestariannya.
Jamu terbukti secara historis sebagai pengetahuan asli bangsa Indonesia yang telah digunakan selama ribuan tahun dari generasi ke generasi. Budaya Sehat jamu adalah suatu praktik menjaga kesehatan yang bersifat preventif sekaligus promotif. Jamu Indonesia adalah buah perjalanan sejarah peradaban masyarakat yang tidak dapat dilepaskan dari tali-temali kebudayaan Nusantara.
Setelah Jamu ada Tenun
"Jadi yang ditetapkan sebagai warisan itu adalah kemampuan masyarakat untuk menciptakan itu, jadi bukan produknya atau bendanya, tapi keahlian orang meracik, meramu, dan itu tentu ada berbagai teknik yang digunakan, itu yang didaftarkan, pengetahuannya yang didaftarkan bukan produknya," jelas Hilmar.
Bukan hanya jamu, Hilmar menyebut tenun Indonesia juga akan segera didaftarkan sebagai WBTB, menyandang titel yang sama seperti Batik, yang telah lebih dulu meraih predikat tersebut sejak 2009.
"Sudah ada upaya untuk mendaftarkan tenun, apa kah mungkin tenun saja, atau tenun Nusantara, atau tenun hanya dari NTT (Nusa Tenggara Timur), kami sedang lihat itu, untuk menemukan landasan bersamanya, apa yang mau didaftarkan," terang Hilmar.
"Laporan-laporan itu yang sekarang kita masih dalam proses riset dan Menyusun. Mudah-mudahan harapannya tenun Nusantara secara keseluruhan,” sambungnya.
Pada 7 April 2022, Budaya Sehat Jamu resmi diusulkan Indonesia jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO. Ini merujuk pada Pengumuman Direktur Pelindungan Kebudayaan tentang Hasil Seleksi Usulan Warisan Budaya Takbenda Indonesia ke UNESCO.
Advertisement
Budaya Sehat Jamu
Budaya Sehat Jamu, menurut keterangan yang diterima Liputan6.com, Selasa, 19 April 2022) diajukan bersama nominasi lain, yakni tenun, tempe, dan reog Ponorogo. Pengajuan Budaya Sehat Jamu merupakan hasil pertimbangan kondisi pandemi saat ini, yang mana jamu kerap jadi alternatif dalam menjaga kebugaran tubuh.
Penunjukan ini sejalan dengan apa yang selama ini dikatakan Presiden Jokowi (Joko Widodo) di berbagai kesempatan. Ia kerap kali menyebut bahwa jamu adalah warisan budaya yang membantunya menjaga daya tahan tubuh.
Erwin J Skripsiadi, peneliti, selaku wakil Ketua Tim Kerja Nominasi Budaya Sehat Jamu menjelaskan bahwa pengajuan nominasi Budaya Sehat Jamu telah dilakukan sesuai standar dan kaidah yang ditetapkan UNESCO. Proses riset dilakukan Tim Riset Jamupedia, sebuah lembaga riset dan pengarsipan budaya sehat Jamu, di bawah bimbingan konsultan ahli Gaura Mancacaritadipura, sejak Juni 2021.
Riset tersebut melibatkan ratusan pelaku Budaya Sehat Jamu. "Mulai dari para perajin jamu, penjual jamu gendong, hingga konsumen jamu yang ada di empat provinsi di Indonesia: Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, dan DKI Jakarta," terang Erwin.
Citra Jamu Lebih Kekinian dan Modern
Seperti budaya Indonesia yang lain, jamu digarisbawahi sebagai warisan budaya yang harus dijaga kelestariannya. Minuman tradisional yang beberapa tahun belakangan muncul dengan citra lebih kekinian dan modern ini terbukti secara historis sebagai pengetahuan asli bangsa Indonesia yang telah digunakan selama ribuan tahun dari generasi ke generasi.
Budaya Sehat Jamu adalah suatu praktik menjaga kesehatan yang bersifat preventif, sekaligus promotif. Jamu adalah buah perjalanan sejarah peradaban masyarakat yang tidak dapat dilepaskan dari tali-temali kebudayaan Nusantara.
"Pengajuan jamu sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO akan membuat Budaya Sehat Jamu semakin dikenal di ranah internasional," kata Gaura Mancacaritadipura, Konsultan Penelitian dan Penulis Dokumen ICH 02 Nominasi Budaya Sehat Jamu.
Ia menyambung, "Semoga Budaya Sehat Jamu yang telah jadi kearifan lokal sejak zaman nenek moyang kita turut memberikan sumbangsih untuk 'menyehatkan dunia' yang saat ini sedang sakit (akibat pandemi). Ini saatnya jamu menjamu dunia".
Advertisement