Warga Israel Tulis Surat Ucapan Terima Kasih untuk Hamas, Sebut Putrinya Diperlakukan dengan Baik Selama Disandera

Hamas menyatakan bahwa surat tersebut ditulis oleh Danielle Aloni yang dibebaskan dari penyanderaan pada Jumat, 24 November 2023 bersama putrinya Emilia.

oleh Farel Gerald diperbarui 29 Nov 2023, 13:01 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2023, 13:01 WIB
Warga Israel yang Dibebaskan Hamas Tulis Surat Ucapan Terima Kasih
(dok. X @ShehabAgency/https://twitter.com/ShehabAgency/status/1729177882113851457?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1729177882113851457%7Ctwgr%5E675cd45243fa6f1c728769c949cb3a4af2035584%7Ctwcon%5Es1_&ref_url=https%3A%2F%2Fthemessenger.com%2Fnews%2Fhamas-publishes-letter-it-claims-israeli-hostage-danielle-alone-wrote-thanking-captors/Farel Gerald)

Liputan6.com, Jakarta - Hamas merilis surat pada Senin, 27 November 2023, yang mereka klaim ditulis oleh seorang sandera Israel sebagai tanda terima kasih kepada kelompok tersebut atas perlakuan manusiawi yang diberikan kepada dirinya dan putrinya selama ditawan.

Dilansir dari The Mesengger, Selasa, 28 November 2023, menurut Hamas, surat itu ditulis oleh Danielle Aloni yang dibebaskan bersama putrinya, Emilia, pada Jumat, 24 November 2023. Surat tersebut diterbitkan oleh Shebab, agensi pemberitaan yang terafiliasi dengan Hamas, dalam bahasa Ibrani dan Arab.

Dalam isi surat, Hamas menyatakan bahwa Danielle menulis, "Kepada para jenderal yang menemani kami dalam beberapa minggu terakhir. Saya bersyukur dari lubuk hati saya yang terdalam atas rasa kemanusiaan luar biasa yang Anda tunjukkan kepada saya dan putri saya Emilia."

Surat itu juga menyatakan, "Kamu (Hamas) sudah seperti orangtua baginya (emilia), mengundangnya ke kamarmu kapan saja dia mau. Dia pergi dengan perasaan seperti kamu semua adalah temannya, bukan hanya temannya, tetapi teman yang sangat sangat baik."

"Terima kasih, terima kasih, terima kasih atas waktu-waktunya untuk mengasuh anak saya," lanjut isi surat tersebut.

Surat tersebut ditulis sebagai salam perpisahan Danielle kepada para pejuang tersebut. Danielle juga mengucapkan terima kasih karena telah anaknya dimanjakan dengan "permen, buah-buahan, dan segala sesuatu yang tersedia meskipun jumlahnya tidak mencukupi."

"Anak-anak tidak boleh ditawan, namun terima kasih kepada Anda dan orang-orang baik lainnya yang kami temui selama ini, putri saya merasa seolah-olah dia adalah seorang ratu di Gaza," ungkap surat tersebut.

Berharap Menjadi Teman

Anak-Anak Palestina
Petugas medis Palestina menggendong seorang anak yang terluka dalam serangan udara Israel terhadap Jalur Gaza di Deir el-Balah, Minggu (22/10/2023). (AP Photo/Ali Mahmoud)

Secara umum, Danielle mengutarakan bahwa anaknya terasa seperti menjadi pusat perhatian dunia. Dia menekankan bahwa sepanjang perjalanan panjang mereka, semua prajurit, baik yang berpangkat rendah maupun pimpinan, "tidak ada satu pun orang yang tidak memperlakukannya dengan kelembutan, kasih sayang, dan cinta," tulisnya.

Dalam pengalaman ini, sambungnya, dia akan selalu merasa bersyukur karena dia tidak meninggalkan tempat ini dengan trauma psikologis yang akan membekas seumur hidup. "Saya akan selalu mengingat tindakan baik Anda, yang tetap terpapar di tengah situasi sulit dan kerugian besar yang Anda alami di Gaza. Semoga di dunia ini kita semua dapat menjadi teman yang baik."

"Semoga Anda semua tetap sehat dan sejahtera. Semoga kesehatan dan cinta senantiasa menyertai Anda dan keluarga Anda. Saya berterima kasih dengan tulus," begitu bunyi penutup surat tersebut dengan tertanda nama dirinya dan anaknya, Emilia.

Danielle dan putrinya yang masih kecil berada di Gaza untuk mengunjungi saudara perempuannya, Sharon Aloni-Cunio, yang juga menjadi sandera bersama suaminya, David Cunio, dan anak kembarnya yang berusia 3 tahun, Emma dan Yuli. Meskipun Sharon Aloni-Cuinio dan saudara kembarnya berhasil dibebaskan dari penawanan pada Senin, 27 November 2023, namun David tetap menjadi sandera. Israel dan Hamas pun sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata sementara selama dua hari guna melanjutkan pertukaran sandera dan tahanan.

Hamas dan Israel Kembali Lakukan Pertukaran Tawanan

Sandera Israel yang Diculik Hamas
Sejak perang Hamas melawan Israel pecah pada 7 Oktober lalu, Negeri Zionis menggempur Gaza besar-besaran dengan serangan darat dan udara. Lebih dari 9.770 warga Palestina tewas imbas serangan ini. (AHMAD GHARABLI/AFP)

Hamas dan Israel membebaskan lebih banyak sandera dan tahanan berdasarkan perpanjangan gencatan selama dua hari. Pada Selasa, 28 November 2023, yang merupakan hari kelima gencatan senjata, Hamas membebaskan 12 sandera, yang terdiri dari 10 orang warga Israel dan dua warga Thailand.

Segera setelah itu, Israel membebaskan 30 tahanan Palestina. Gencatan senjata akan berakhir pada Rabu, 29 November 2023, setelah satu kali lagi pertukaran.

Sementara itu, melansir AP, lapor kanal Global Liputan6.com per Rabu, 29 November 2023, Direktur CIA William Burns dan pemimpin Badan Intelijen Israel (Mossad) David Barnea, tengah berada di Qatar, mediator utama Hamas, untuk membahas perpanjangan gencatan senjata dan pembebasan lebih banyak sandera. Hal tersebut diungkapkan oleh seorang diplomat yang berbicara secara anonim.

Seorang pejabat Amerika Serikat (AS), yang menolak menyebutkan namanya, mengonfirmasi keberadaan direktur CIA di Qatar yang tidak dipublikasikan demi alasan keamanan. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dijadwalkan pula akan melawat ke Timur Tengah dengan tujuan memperpanjang gencatan senjata.

Israel berjanji akan melanjutkan perang dengan kekuatan penuh untuk menghancurkan Hamas setelah seluruh sandera dibebaskan. AS dilaporkan memperingatkan Israel agar menghindari pengungsian lebih lanjut secara signifikan dan jatuhnya korban massal di kalangan warga sipil Palestina jika mereka melanjutkan serangannya, serta beroperasi lebih tepat sasaran di Gaza selatan.

Israel Bebaskan 180 Tahanan Palestina dan Hamas Lepas 81 Sandera

Pembebasan Sandera dan Tahanan Hamas - Israel
Selain sandera Hamas, terdapat total 117 tahanan Palestina yang telah dibebaskan oleh Israel dari beberapa penjara di wilayahnya. (AP Photo/Mahmoud Illean)

Hamas dan militan Palestina lainnya masih menyandera sekitar 160 dari 240 orang yang mereka tawan dalam serangan 7 Oktober 2023 ke Israel selatan, yang memicu perang Hamas Vs Israel terbaru. Israel sebelumnya mengatakan pihaknya bersedia memperpanjang gencatan senjata satu hari -yang dimediasi Qatar, Mesir, dan AS- untuk setiap 10 sandera tambahan yang dibebaskan Hamas. Namun, Hamas diperkirakan akan mengajukan tuntutan yang jauh lebih tinggi untuk pembebasan tentara Israel yang ditawan.

Israel telah berjanji untuk mengakhiri 16 tahun kekuasaan Hamas di Jalur Gaza dan menghancurkan kemampuan militernya. Hal ini hampir pasti memerlukan perluasan serangan darat dari Gaza utara ke selatan, tempat sebagian besar penduduk Jalur Gaza yang berjumlah 2,3 juta jiwa kini mengungsi. Tidak jelas ke mana mereka akan pergi jika Israel melakukan hal tersebut karena Mesir telah menolak menerima pengungsi.

Sepuluh sandera Israel terbaru yang dibebaskan terdiri dari sembilan perempuan dan seorang remaja usia 17 tahun. Pembebasan sandera pada Selasa menambah jumlah warga Israel yang dibebaskan selama gencatan senjata menjadi 60 orang. Adapun 21 sandera lainnya warga negara asing dan ganda, termasuk 19 warga Thailand, satu warga Filipina, dan satu warga Rusia-Israel.

Sebelum gencatan senjata dimulai pada Jumat 24 November, Hamas telah membebaskan empat sandera dan militer Israel menyelamatkan satu lainnya. Dua sandera ditemukan tewas di Gaza.

Infografis Hamas-Israel Perang Lagi, Ini Respons Dunia. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Hamas-Israel Perang Lagi, Ini Respons Dunia. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya