6 Fakta Menarik Gunung Tampomas di Sumedang yang Punya Sumber Air Panas

Gunung Tampomas termasuk tipe gunung stratovolkano yang memiliki ketinggian 1684 mdpl ini juga memiliki sumber air panas yang keluar di daerah sekitar kaki gunung.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 23 Apr 2024, 08:30 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2024, 08:30 WIB
Gunung Tampomas di Sumedang
Gunung Tampomas di Sumedang. (Dok: IG @bogabuahdua https://www.instagram.com/p/C0RCxoSpx8c/?igsh=YWgxejRoNWlzNDV3)

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Tampomas merupakan salah satu gunung berapi yang terletak di Jawa Barat, tepatnya di sebelah utara kota Sumedang. Gunung ini termasuk tipe stratovolkano dengan ketinggian 1684 mdpl.

Gunung Tampomas berada di utara Kabupaten Sumedang. Secara administratif, kawasan Tampomas berada di lima kecamatan, yakni Buahdua, Conggeang, Paseh, Cimalaka dan Tanjungkerta. Luas area Taman Wisata Alam Gunung Tampomas adalah 1.250 hektare.

Sebagai salah satu gunung berapi aktif, tampomas memiliki potensi sumber daya panas bumi yang potensial. Wilayah pegunungannya memiliki sumber air panas yang keluar di daerah sekitar kaki gunung.

Masih banyak hal mengenai Gunung Tampomas selain lokasi maupun ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Tampomas yang dirangkum Tim Lifestyle Liputan6.com pada Selasa (23/4/2024).

1. Puncaknya Disebut Sanghiyang Taraje

Mengutip dari laman situs Kabupaten Sumedang, puncak Gunung Tampomas oleh penduduk setempat sering disebut Sanghiyang Taraje. Tempat ini adalah sebuah lahan luas satu hektare yang berada di ujung paling atas Gunung Tampomas.

Lokasi ini memiliki estetika tinggi karena dari tempat ini wisatawan dapat menikmati pemandangan indah ke arah Kota Sumedang dan sekitarnya. Adanya lubang-lubang kawah dan batu-batu besar berwarna hitam manambah kekayaan imajinasi bagi yang melihatnya.

Sekitar 200 meter ke arah utara dari puncak Sanghiyang Taraje, terdapat makam keramat yang dikenal dengan nama Pasarean. Menurut kisah, tempat tersebut adalah petilasan dari Prabu Siliwangi dan Dalam Samaji pada masa kerajaan Pajajaran Lama. 

2. Bagian Taman Wisata Alam Gunung Tampomas

Gunung Tampomas di Sumedang memiliki sumber air panas
Gunung Tampomas di Sumedang memiliki sumber air panas. (Dok: Instagram @bogabuahdua https://www.instagram.com/p/CrBDzQdpGxL/?igsh=d3hlZGR3M21xOGZv)

Gunung Tampomas termasuk dalam bagian Taman Wisata Alam Gunung Tampomas. Kawasan Hutan Gunung Tampomas termasuk dalam tipe hutan hujan pegunungan dengan keanekaragaman flora dan fauna.

Tumbuhan yang mendominasi kawan ini yakni jamuju, rasamala dan saninten. Sedangkan jenis hewan yang liar dan banyak ditemui adalah kancil, lutung, babi hutan, macan tutul jawa dan berbagai jenis burung.

3. Ramah Pendaki

Gunung Tampomas merupakan gunung yang tergolong ramah untuk pendakian. Jalur yang bisa dilalui aman dengan ketinggian yang sedang cocok menjadi pilihan liburan santai di malam tahun baru.

Meski tergolong gunung yang ramah didaki, tetap ada beberapa tips yang perlu diperhatikan sebelum mendaki gunung ini. Menurut Robi Setiawan dari Gabungan Karang Taruna Tampomas Boga Carita, tidak hanya memperkirakan waktu sampai puncak, Anda harus diperhatikan beberapa peralatan wajib yang perlu dibawa pendaki dan hal apa saja yang tidak boleh dibawa.

4. Disebut dalam Naskah Bujangga Manik

Pemandangan Gunung Tampomas di Sumedang
Pemandangan Gunung Tampomas di Sumedang. (Dok: Instagram @biaqiashiramya https://www.instagram.com/p/CSVc4AUlkP3/?igsh=MTZ4Z2NueTFoaHJyMg==)

Seperti gunung bersejarah lainnya yang merupakan tempat suci, Gunung Tampomas juga disebut-sebut dalam naskah kuno. Gunung ini tertulis di naskah Bujangga Manik sebagai Gunung Tompo Omas (Gunung Tampah Emas) yang berlokasi di wilayah MÄ•dang Kahiangan (Sumedang). Naskah Bujangga Manik ini kemungkinan ditulis pada akhir abad-15.

5. Terdapat Makam Keramat

Mengutip dari laman concervation.id, terdapat makam keramat terletak sekitar 300 meter ke arah utara puncak Sangiang Taraje. Tempat ini lebih dikenal oleh warga setempat dengan nama Pasarean.

Menurut kisah, kedua makam merupakan peninggalan (Patilasan) dari Dalem Samiaji dan Prabu Siliwangi saat Kerajaan Pajajaran Lama. Makam di puncak Gunung Tampomas juga disebut sebut berasal dari orang pertama yang menginjakan kaki di gunung itu, yaitu Prabu Sokawayana (putra Prabu Guru Haji Adji Putih) kedua.

Ia adalah adik kandung Prabu Tadjimalela. Perjalanannya ke gunung tersebut membuatnya mendirikan Medang Kahiyangan atau tempat ngahiyang atau tilem. 

 

6. Jalur Pendakian

Gunung Tampomas di Sumedang Jawa Barat
Gunung Tampomas di Sumedang Jawa Barat.  (Dok: IG @ahmadhaiikal https://www.instagram.com/p/BI12jFGg7eX/?igsh=aTVzNHF3dnZjMXNn)

Rute perjalanan untuk menuju lokasi Taman Wisata Alam Gunung Tampomas adalah melalui Bandung, Sumedang, Cibereum wetan, Cimalaka, sejauh 53 km. Tentu jika Anda dari Jakarta, akan melewati Bandung terlebih dulu. 

Sementara dari wilayah Cirebon akan melalui Kadipaten, Cibereum Wetan sekitar 74 Km. Lalu dari Cibereum Wetan ke Cimalaka menuju lokasi (pintu masuk kawasan) sekitar 6 km, dengan kondisi jalan berbatu.

Untuk mencapai kawasan puncak Tampomas, ada beberapa jalur (pos) pendakian. Di antara jalur yang sering digunakan oleh pendaki yaitu jalur Narimbang, Cibeureum dan Buahdua. Di pos pendakian Narimbang tersebut, ada mata air dan curug Ciputrawangi yang terkenal. 

Perjalanan untuk sampai di puncak Gunung Tampomas memerlukan waktu 3--4 jam. Waktu paling efektif untuk mendaki adalah sekitar pukul 9-10 pagi. Hal ini untuk mengantisipasi agar sampai di puncak tidak terlalu sore dan bisa mempersiapkan perlengkapan di malam hari.

Infografis Gunung Semeru Meletus, Status Awas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Gunung Semeru Meletus, Status Awas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya