Liputan6.com, Jakarta - Tim nasional (timnas) Indonesia U-23 sudah kembali ke Tanah Air setelah kalah dari Guinea dalam laga playoff Olimpiade 2024 di Paris, Prancis pada 9 Mei 2024. Meski sudah berlalu, masih tersisa cerita menarik sekaligus mengharukan tentang pelatih timnas Indonesia U-23 Shin Tae Yong.
Pelatih yang biasa disapa STY itu diganjar kartu merah dalam laga melawan Guine. Pria 53 tahun ini diusir dari sisi lapangan karena protes keras atas keputusan wasit yang menghukum Indonesia tendangan penalti untuk kali kedua. Pada eksekusi tendangan 12 pas itu pemain Guinea gagal membobol gawang Ernando Ari.
Baca Juga
Sayangnya, Timnas U-23 tidak mampu mencetak gol sampai laga berakhir sehingga kalah 0-1 dari Guinea yang akhirnya lolos ke Olimpiade Paris 2024. Kiper timnas Indonesia Ernando Ari menceritakan kalau Shin Tae Yong sangat terpukul dengan kekalahan itu, bukan karena dirinya diusir oleh wasit. Pria asal Korea Selatan itu bahkan sampai menangis di ruang ganti saat laga berakhir.
Advertisement
"Waktu itu, kami sempat waktu penalti kedua itu mau walk out karena keputusan wasit (dianggap tidak adil). Tapi anak-anak menunjukkan sikap positif dan akhirnya bermain lagi. Alhamdulilah gak terjadi gol tapi sayangnya kita juga ga bisa buat gol," ucap Ernando Ari dikutip dari akun Instagram @sportcorner_indonesia, Sabtu, 11 Mei 2024.
"Itulah yang kita pikirkan di ruang ganti itu . Parah sih wasit tuh kacau. Saya juga baru pertama kali melihat pelatih Timnas Indonesia menangis ya karena dia, coach STY terharu dengan perjuangan kita," sambung Ernando.
Hal senada juga diutarakan oleh pemain Timnas Indonesia U-23 lainnya Rio Fahmi. Momen melihat coach STY menangis, bagi Rio juga jadi yang pertama.
Pemain Ikut Menangis Usai Pertandingan
"Jadi yang awalnya tuh semua pemain berusaha untuk tetap tegar, karena Coach Shin selalu bilang buat apa kita menangis setelah pertandingan, karena seharusnya yang kita lakukan adalah saat pertandingan. Jadi tak perlu menangis setelah pertandingan,” kata Rio Fahmi.
"Tapi karena prestasi yang sudah kita lakukan bisa dibilang sudah luar biasa, Coach Shin sedih dan meneteskan air mata, akhirnya seluruh tim merangkul dan menangis juga, karena satu langkah lagi kita sudah ciptakan sejarah. Hanya saja itu belum rezeki kita jadi mau bagaimana lagi,” tutupnya.
Momen lainnya yang banyak dibahas adalah kapten timnas Witan Sulaeman berdarah-darah secara harfiah saat berhadapan dengan Guinea Di awal pertandingan, kepala Witan terluka, karena berbenturan dengan pemain Guinea.
Alhasil, kepalanya harus diperban selama laga, dan visualnya telah jadi meme di media sosial. Menanggapi itu, istri Witan Sulaeman, Rismahani, turun tangan membela suaminya. Di unggahan online-nya, ia memang aktif menyuarakan dukungan untuk pria yang dinikahinya pada 29 Mei 2022 tersebut.
Advertisement
Luka di Kepala Witan
Berbagi sederet foto Widan yang menderita luka di kepalanya, ia menulis keterangan, Kamis, 9 Mei 2024, "Yang kalian tertawakan, kata Witan, 'Ini namanya perjuangan.' He’s not okay! It’s not a joke! He's crying 😭❤️🩹 (Dia tidak sedang baik-baik saja! Ini bukan lelucon! Dia menangis)."
"(Witan) diberi tanggung jawab jadi captain, makanya dia bermain lebih dari biasanya," ia menyambung. "Kepala sudah berdarah malah main sampai menit akhir, bahkan perban sampai terlepas sendiri."
"Ayah berjuang terlalu keras. Ternyata ayah lebih kuat dari lawan 😭 Kesalahan itu bukan dalam kotak penalti! Harusnya Indonesia bisa menang! Terima kasih perjuangannya ayah😭💔 with all due respect captain 🫡❤️ (dengan segala hormat kapten)," tandas Rismahani.
Sebelumnya, perban di kepala Witan memang sudah membuat tidak sedikit penonton salah fokus. "Maaf Witan, tapi ini lucu banget," sebut seorang pengguna X, dulunya Twitter, yang disepakai banyak warganet.
"Kayak pake peci di Upin Ipin," yang lain menimpali sambil mengolase foto Witan dengan karakter yang dimaksud.
Ucapan Terima Kasih dari Erick Thohir
Kendati demikian, sebagian warganet mengaku menyesal sudah mengejek Witan. "Niatnya cuma bercanda aja, enggak tau kalo ternyata sampe bocor, tapi dia malah terus main," kata seorang pengguna, sementara ada juga yang berkomentar, "Itu sampe dijait, lu pada ngetawain orang yang luka demi Indonesia??"
Tidak sedikit komentar yang kemudian mengucapkan terima kasih pada Witan dan skuad Garuda Muda yang sudah terbang begitu tinggi, kendati gagal mengamankan tiket Olimpiade Paris 2024. Ketua Umum PSSI Erick Thohir pun mengucapkan terima kasih pada timnas Indonesia U-23 dan jajaran pelatih atas perjuangan mencapai playoff acara multi-olahraga empat tahunan itu, rangkum kanal Bola Liputan6.com, Jumat, 10 Mei 2024.
"Kita memang belum berhasil menginjak Olimpiade kali ini. Namun, perjalanan panjang dan pencapaian yang ditorehkan para pemain, pelatih, dan ofisial timnas sejak Piala Asia U-23, hingga play-off menunjukkan sepak bola kita punya kualitas untuk tampil di Olimpiade," kata Erick.
"Saya salut dan kita targetkan Olimpiade berikutnya," tambahnya.
Advertisement