Liputan6.com, Jakarta - Rekaman insiden seorang petugas darat terjatuh dari pesawat TransNusa di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, viral di jagat maya. Dalam rekaman yang beredar di media sosial, petugas berompi yang sedang membawa berkas itu tampak mengobrol dengan orang di dalam pesawat sampai tidak sadar tangga penghubung ke badan si burung besi telah didorong menjauh.
Sebelah kakinya terlanjur melangkah, membuat tubuhnya jatuh ke tanah dalam posisi terlentang. Kertas-kertas yang semula dipegangnya pun beterbangan. Petugas yang sedang mendorong tangga pun refleks menengok dan segera menolong pria tersebut.
Di sederet komentar online, tidak sedikit warganet yang mengaku ngilu melihat klip itu. "Gak kebayang aduh sakitnya," kata seorang pengguna X, dulunya Twitter.
Advertisement
"Ngeri banget itu tinggi ... Semoga masnya gapapa," yang lain mendoakan. "Bapak yang dorong tangganya pasti ikut kaget. Itu di belakang dia persis," respons warganet berbeda.
Terkait kejadian ini, melansir situs webnya, Jumat (16/5/2024), PT Jasa Angkasa Semesta (JAS) merilis pernyataan resmi mereka, Kamis, 16 Mei 2024. Pihaknya menyebut, peristiwa yang melibatkan karyawan PT JAS, perusahaan yang bertanggung jawab dalam ground handling TransNusa, itu terjadi pada 13 Mei 2024.
"(Insiden) mengakibatkan petugas flight coordinator (FC) dari PT JAS tidak sengaja terjatuh dari pintu pesawat TransNusa," sebut pihaknya. "Peristiwa tersebut terjadi akibat adanya miskomunikasi antara petugas FC dengan staf penumpang tangga naik pesawat (PBS) dari PT JAS, sehingga menyebabkan petugas FC tidak mengetahui posisi PBS saat keluar dari pesawat."
Â
Kondisi Petugas yang Terjatuh
Maskapai penerbangan itu menyambung, "TransNusa dan PT JAS telah memastikan petugas yang terlibat kecelakaan telah mendapat perawatan medis dan dalam kondisi baik. Keselamatan jadi prioritas utama TransNusa dalam setiap aspek operasional penerbangan."
Terkait kejadian ini, mereka menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan PT JAS untuk meningkatkan prosedur keamanan dan menerapkan tindakan pencegahan lebih ketat supaya kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari. "Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan standar keselamatan dan memastikan seluruh aktivitas operasional kami berjalan aman dan lancar," tandasnya.
Insiden dari industri penerbangan telah jadi sorotan dari waktu ke waktu. Sebelum ini, mengutip CNN, 12 Mei 2024, kejadian kurang mengenakkan terjadi di penerbangan maskapai EVA Air. Kejadiannya bermula dari ketidaknyamanan seorang penumpang saat mengetahui orang di sebelahnya batuk-batuk.
Penumpang itu mencoba pindah ke kursi lain untuk menghindarinya. Namun, upaya pria tersebut untuk bertukar kursi tidak berhasil karena kursi yang dipilihnya sudah jadi milik penumpang lain, yang juga seorang pria.
Advertisement
Diatasi Pramugari
Kedua pria itu kemudian bertengkar memperbutkan kursi tersebut, yang menurut pihak maskapai, berubah jadi perkelahian fisik. Saat itulah tiga pramugari perempuan turun tangan menangani situasi tersebut, sebut pihak maskapai EVA Air ketika dikonfirmasi.Â
Diketahui, pesawat BR08 baru mengudara sekitar tiga jam dari 12 jam perjalanan dari Taipei menuju San Francisco pada Rabu 8 Mei 2024 saat kejadian terjadi. EVA Air, yang berbasis di Taiwan, mengatakan pada CNN bahwa kedua penumpang yang berkelahi itu sama-sama warga asing, namun tidak menyebutkan negara asal mereka.
Berkat tindakan cepat para pramugari, dengan bantuan dari beberapa penumpang, pihak maskapai mengatakan kedua pria tersebut akhirnya berhasil dipisahkan. Sisa penerbangan bisa dilanjutkan sesuai jadwal, dan pesawat berhasil mendarat di San Francisco tepat waktu.
"Perusahaan selalu menerapkan kebijakan tanpa toleransi terhadap insiden yang mengganggu penumpang," kata EVA dalam pernyataannya. "Perusahaan akan memberi imbalan yang pantas pada (tiga awak kabin) nanti."
Mesin Pesawat Garuda Indonesia Terbakar
Pada kasus berbeda, jemaah haji kloter 5 dari Makassar sempat dibuat cemas saat baru terbang dari Bandara Sultan Hasanuddin. Pasalnya, salah satu mesin pesawat mengeluarkan api saat terbang.
Akibat kejadian ini, pilot penerbangan GA-1105 memutuskan melakukan prosedur Return to Base (RTB) sebagai langkah cepat guna memitigasi risiko pada aspek keamanan pada penerbangan tersebut.
 "Keputusan RTB diambil Pilot in Command (PIC) segera setelah pesawat lepas landas dengan mempertimbangkan kondisi kendala engine pesawat yang memerlukan pemeriksaaan lebih lanjut, setelah diketahui adanya percikan api di salah satu engine. Atas kondisi itu, engine pesawat diharuskan menjalani prosedur pengecekan secara menyeluruh sebagai bagian dari upaya memastikan kesiapan armada untuk dapat kembali beroperasi," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, Rabu, 15 Mei 2024, lapor kanal Bisnis Liputan6.com.
Irfan menegaskan, penerbangan tersebut telah mendarat dengan selamat di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar pukul 17.15, waktu setempat. Setelahnya, seluruh penumpang diarahkan kembali menuju asrama untuk menunggu kesiapan pesawat pengganti.
Advertisement