Indonesia Masuk 30 Besar Daftar WEF 2024, Negara dengan Indeks Pariwisata Terbaik di Dunia

World Economic Forum (WEF) 2024 merilis peringkat indeks pariwisata terbaik dari negara-negara di seluruh dunia. Indonesia masuk 30 besar yaitu di urutan ke-22 dan menjadi yang tertinggi nomor dua di ASEAN.

oleh Rusmia Nely diperbarui 04 Jun 2024, 14:00 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2024, 14:00 WIB
Kunjungan Wisatawan Asing ke AS Menurun-AFP Photo-20170303
Wisatawan mengunjungi puncak Empire State Building, New York City, AS, Rabu (1/3) Badan Pariwisata NYC & Company mengatakan jumlah wisatawan asing berkurang sekitar 300.000 pengunjung. (Drew Angerer / Getty Images / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - World Economic Forum (WEF) telah merilis indeks pariwisata terbaik dari negara-negara seluruh dunia. Dikutip dari CNN, Minggu, 26 Mei 2024, Amerika Serikat menjadi yang terbaik, menduduki posisi teratas mengalahkan berbagai negara dari Eropa dan Asia.

Data yang dirilis pada Selasa, 21 Mei 2024 tersebut merupakan hasil pemeringkatan dari beberapa kriteria, seperti infrastruktur, sumber daya alam, keberlanjutan atau sustainability, ketersediaan tenaga kerja, dan harga yang kompetitif bagi para wisatawan. WEF juga berfokus pada bisnis pariwisata, seperti hotel, bandara, objek wisata, maskapai penerbangan, dan sejenisnya, dan bukan hanya dari pengalaman para pelancong.

Lalu, di mana Indonesia? Indonesia sendiri naik sepuluh peringkat lebih tinggi ketimbang tahun 2023 di posisi ke-22. Dalam data, Indonesia mengalami kenaikan skor menjadi 4,46, lebih tinggi 4,5 persen dari pada sebelumnya. Indeks ini menjadi bukti bahwa geliat dalam sektor pariwisata Indonesia masih terus berlangsung pascapandemi.

Selain itu, berdasarkan urutan regional, Indonesia menempati peringkat keenam untuk wilayah Asia Pasifik dan yang kedua di ASEAN, hanya kalah dari Singapura yang ada di urutan tiga belas. Sandiaga Salahuddin Uno selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) menyatakan bahwa hal tersebut merupakan suatu kebanggaan bagi warga Indonesia.

"Indonesia mampu mencapai peningkatan peringkat, naik hingga 4,46 persen dari posisi 32 menjadi posisi 22. Oleh karena itu, jangan pernah feeling inferior ke negara-negara lain tentang pariwisata Indonesia, karena kita sudah di posisi 22 besar dunia, jadi kalau kita di ranking dunia ada 119 negara, kita ini sudah papan atas,” kata Sandi, seperti siaran pers yang dibagikan dalam web Kemenparekraf, 21 Mei 2024. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Eropa Dominasi Peringkat Sepuluh Besar

Turis Kembali Padati Barcelona
Turis menikmati perjalanan bus wisata di Plaza Catalunya di Barcelona, ​​pada 11 Mei 2022. Pengunjung sekali lagi memadati jalan-jalan sempit di kawasan Gothic Barcelona yang sempit saat perjalanan global bangkit kembali dari pandemi COVID-19, menghidupkan kembali kekhawatiran atas pariwisata massal di kota pelabuhan Spanyol. (LLUIS GEN / AFP)

Enam dari sepuluh negara teratas dalam daftar tersebut berada di Eropa, dengan Spanyol sebagai negara tertinggi, berada di urutan kedua dalam peringkat tersebut. Laporan itu juga menyebut benua ini sebagai "tujuan yang tangguh dengan arus perjalanan intra-regional yang kuat," dan memberikan nilai tinggi pada konektivitas kereta api yang menghubungkan si Benua Biru.

Selain Spanyol, di urutan keempat ada Perancis dan Jerman di urutan keenam. Bagaimana pun, dampak dari perekonomian yang kuat, posisi mata uang yang baik, dan kemampuan turis-turis Eropa untuk bepergian mempengaruhi banyaknya nama negara Eropa dalam daftar ini.

Inggris menyusul di peringkat ketujuh, sedangkan Italia dan Swiss menutup peringkat tersebut di urutan sembilan dan sepuluh. Faktor lain yang diperhitungkan adalah kekuatan paspor Eropa.

Setiap tahun, Indeks Henley merilis peringkat paspor terkuat di dunia dan data mereka selalu diikutkan dalam laporan WEF.  Untuk tahun 2024, enam negara berbagi peringkat nomor satu yaitu, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Singapura, dan Spanyol. Lima dari negara-negara tersebut masuk dalam 10 besar WEF, dan Singapura berada di peringkat ke-13.


Pertumbuhan Pariwisata di Asia Pasca-Pandemi

Jepang Cabut Pembatasan Wisatawan, Turis Asing Kembali Kunjungi Distrik Asakusa Tokyo
Turis asing beristirahat sambil menikmati es krim saat mereka mengunjungi distrik hiburan Asakusa, Tokyo, Jepang, Senin (17/10/2022). Pembukaan kembali wisatawan asing untuk memperbaiki kembali kegiatan industri pariwisata, sosial ekonomi Jepang dan menghidupkan kembali permintaan yang terdampak pandemi dan merevitalisasi daerah-daerah. (AP Photo/Hiro Komae)

"Pada 2024, pertumbuhan pariwisata global diperkirakan akan diperkuat oleh terus terpenuhinya permintaan dan pertumbuhan di pasar-pasar utama Asia setelah pembatasan perjalanan dicabut menyusul adanya penundaan dibandingkan dengan kawasan lain," kata laporan tersebut.

Hal ini memang benar terjadi di Jepang, negara yang menduduki peringkat ketiga tahun ini, yang telah mengalami lonjakan pariwisata sejak dibuka kembali pascapandemi. Lebih dari tiga juta wisatawan asing per bulan mengunjungi Jepang pada bulan Maret dan April 2024 dan diperkirakan akan lebih banyak lagi yang berkunjung selama liburan musim panas mendatang.

Sementara itu, Tiongkok yang berada di peringkat kedelapan dalam beberapa bulan terakhir telah mengambil beberapa langkah untuk memudahkan wisatawan berkunjung. Pada Maret, pemerintah menghapuskan persyaratan visa bagi penduduk beberapa negara Eropa, termasuk Irlandia, Swiss, dan Belanda.

Kini semakin mudah bagi orang Amerika untuk mengunjungi Tiongkok. Hal ini lantaran mereka tidak perlu lagi memberikan rencana perjalanan atau bukti pemesanan hotel untuk mendapatkan visa perjalanan.


10 Besar Negara dengan Indeks Pariwisata Terbaik di Dunia

Ilustrasi pariwisata Bali
Brand hand sanitizer Antis bersama tiket.com berkolaborasi mendukung program pemerintah pulihkan industri pariwisata. (dok. Unsplash.com/Jeremy Bioshop)

Tampak mustahil untuk melihat peringkat negara-negara yang paling populer bagi wisatawan tanpa menyadari bahwa di beberapa tempat, terlalu banyak permasalahan yang muncul akibat pariwisata berlebihan. Amerika Serikat dan Tiongkok yang masuk dalam perinkat sepuluh besar, memiliki keuntungan karena luas negaranya yang besar dan punya banyak ruang yang bisa dijadikan spot wisata, sehingga dapat membantu menyebarkan arus pengunjung.

Namun, tidak semua destinasi yang masuk dalam sepuluh besar seberuntung itu. Di Barcelona, Spanyol memilih untuk menjauhkan kapal pesiar dari pusat kota, sementara warga Kepulauan Canaria sampai turun ke jalan untuk memprotes pemerintah atas dampak overtourism.

Italia juga kesulitan menyeimbangkan pasar pariwisatanya yang berkembang dengan kebutuhan masyarakat lokal. Venesia mulai mengenakan biaya masuk "pajak turis" bulan lalu, telah membatasi kapasitas hotelnya, sehingga hotel baru dapat dibuka hanya jika hotel lain telah tutup.

Sepuluh negara teratas untuk pariwisata, menurut WEF

  1. Amerika Serikat
  2. Spanyol
  3. Jepang
  4. Prancis
  5. Australia
  6. Jerman
  7. Inggris Raya
  8. Tiongkok
  9. Italia
  10. Swiss
Infografis Kasus Kecelakaan Bus Pariwisata Saat Study Tour
Infografis Kasus Kecelakaan Bus Pariwisata Saat Study Tour.  (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya