3 Penumpang Gugat Maskapai Amerika Usai Dikeluarkan Paksa dari Pesawat karena Dituding Bau Badan

Tiga penumpang yang menggugat maskapai American Airlines itu bagian dari total delapan pria kulit hitam yang diturunkan dari pesawat karena dituding memiliki bau badan tidak sedap.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 31 Mei 2024, 08:00 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2024, 08:00 WIB
Pesawat Putar Balik
Pesawat American Airlines Putar Balik Gara-Gara Penumpang Ketahuan Kentut (Sumber: Ilustrasi Pexels)

Liputan6.com, Jakarta - Tiga pria kulit hitam menuntut American Airlines dengan tuduhan diskriminasi ras. Ketiga penumpang tersebut dikeluarkan dari penerbangan dengan alasan keluhan bau badan

Mengutip laman CNN, Kamis, 30 Mei 2024, dalam dokumen gugatan disebutkan penggugat, yaitu Alvin Jackson, Emmanuel Jean Joseph, dan Xavier Veal, serta lima penumpang pria kulit hitam lainnya dikeluarkan dari penerbangan American Airlines dengan nomor penerbangan 832 dari Phoenix menuju JFK di kota New York pada 5 Januari 2024. Mereka menuduh pihak maskapai menurunkan mereka tanpa alasan yang sah dan hanya berdasarkan ras mereka. 

Gugatan tersebut diajukan pada Rabu, 29 Mei 2024. Kejadian itu bermula ketika seorang perwakilan American Airlines mendekati masing-masing penumpang pria sebelum lepas landas. Petugas lalu memerintahkan mereka turun dari pesawat dan penumpang menurutinya.

"(Saat) sampai di jembatan jet, mereka melihat beberapa pria kulit hitam lainnya juga dikeluarkan dari pesawat. Faktanya, penggugat merasa bahwa pihak America Airlines telah memerintahkan semua penumpang laki-laki kulit hitam di Penerbangan 832 turun dari pesawat," bunyi pengaduan tersebut.

Perwakilan American Airlines lalu mengatakan bahwa para pria itu mereka dikeluarkan dari pesawat setelah muncul keluhan tentang bau badan, menurut isi gugatan tersebut. Tak satu pun dari penggugat diberitahu bahwa mereka secara pribadi memiliki bau badan.

"Dan faktanya tidak ada satu pun penggugat yang memiliki bau badan yang tidak sedap," katanya. Setidaknya satu perwakilan American Airlines setuju dengan penggugat ketika mereka menyatakan bahwa mereka dipilih karena mereka berkulit hitam, demikian klaim gugatan tersebut.

Dikeluarkan tapi Disuruh Masuk Kembali

Pesawat Putar Balik
Pesawat American Airlines Putar Balik Gara-Gara Penumpang Ketahuan Kentut (Sumber: Ilustrasi Pexels)

Rekaman ponsel yang diambil oleh beberapa pria dan dibagikan oleh Public Citizen Litigation Group yang mewakili penggugat menunjukkan kekacauan situasi ketika mereka mempertanyakan tindakan maskapai tersebut. Mereka merekam seorang pria yang berkata, "Jadi ini adalah diskriminasi."

"Saya setuju, saya setuju," kata seorang wanita yang mengenakan lencana dan tampaknya adalah seorang pegawai maskapai penerbangan.

"Hanya kami yang diturunkan dari pesawat,” kata seorang pria sambil mengamati kelompok tersebut. "Lihatlah kami."

Dalam video lainnya, seorang pria berkomentar, "Ini gila. Kalian baru saja mengeluarkan delapan orang kulit hitam dari pesawat." Diketahui para penggugat tidak mengenal satu sama lain sebelum penerbangan dan tidak duduk bersama, menurut pengaduan.

Di gerbang, para pria tersebut diberitahu bahwa seorang pramugari pria berkulit putih telah mengeluhkan bau badan, kata gugatan tersebut. Orang-orang tersebut akhirnya diizinkan kembali naik setelah sekitar satu jam setelah maskapai penerbangan menyadari tidak ada penerbangan lain yang tersedia malam itu. 

Tanggapan Pihak Maskapai

Ilustrasi American Airlines
Foto American Airlines diambil pada 28 Januari 2013 di O'Hare Airport in Chicago, Illinois (SCOTT OLSON / AFP)

"Penggugat kemudian harus naik kembali ke pesawat dan menahan tatapan dari sebagian besar penumpang berkulit putih yang menganggap mereka sebagai penyebab penundaan yang signifikan. Mereka menderita selama penerbangan pulang, dan seluruh kejadian itu traumatis, menyedihkan, menakutkan, memalukan, dan merendahkan martabat," demikian bunyi keluhan tersebut.

"Kami menanggapi semua klaim diskriminasi dengan sangat serius dan ingin pelanggan kami mendapatkan pengalaman positif ketika mereka memilih terbang bersama kami," kata American Airlines dalam sebuah pernyataan.

Pihak American Airliner menyambung, "Tim kami sedang menyelidiki masalah ini, karena klaim tersebut tidak mencerminkan nilai-nilai inti kami atau tujuan kami dalam merawat orang lain."

Penggugat meminta "keringanan deklaratif, kompensasi yang adil atas rasa sakit dan penderitaan mereka, ganti rugi yang cukup untuk mencegah orang Amerika melakukan diskriminasi terhadap penumpang kulit hitam di masa depan," serta biaya pengacara. Keluhan tersebut juga mengacu pada apa yang disebutnya sebagai "pola diskriminasi Amerika terhadap penumpang kulit hitam," yang memicu peringatan NAACP kepada maskapai itu pada 2017.

Peringatan tersebut dicabut sembilan bulan kemudian setelah maskapai tersebut mencapai kemajuan dalam mengatasi kekhawatiran organisasi tersebut. Gugatan tersebut menuduh bahwa perlakuan yang diterima penggugat adalah bagian dari pola tersebut.

Tesla Digugat Atas Tuduhan Diskriminasi

Elon Musk Ingin Beli Twitter, Siapkan Uang Tunai Senilai Rp618 Triliun
Setelah menguasai sebagian saham, bos Tesla dan SpaceX Elon Musk ingin mengakuisisi seluruh saham Twitter. (Instagram/elonrmuskk).

Mengutip Tim Global Liputan6.com, sebelumnya Tesla juga pernah digugat oleh lembaga negara bagian California atas dugaan diskriminasi rasial dan pelecehan di salah satu pabriknya di Fermont, Amerika Serikat. Dilaporkan oleh Wall Street Journal, Departemen Pekerjaan dan Perumahan di California mengajukan gugatan di pengadilan negara bagian menuduh perusahaan "menciptakan lingkungan kerja yang tidak bersahabat" bagi pekerja kulit hitam.

"Setelah menerima ratusan keluhan dari pekerja, DFEH menemukan bukti bahwa pabrik Fremont Tesla adalah tempat kerja yang tersegregasi secara rasial di mana pekerja kulit hitam menjadi sasaran cercaan rasial dan didiskriminasi dalam tugas pekerjaan, disiplin, gaji, dan promosi menciptakan lingkungan kerja yang bermusuhan," Kevin Kish, Direktur DFEH, mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada WSJ, dikutip dari Mashable Asia, 12 Februari 2022.

Dalam aduannya, yang dilihat oleh WSJ dan akan dipublikasikan secara online oleh agensi, DFEH mengatakan pekerja kulit hitam melaporkan mendengar cercaan rasial yang terus-menerus digunakan oleh manajer dan pengawas. Badan itu mengungkapkan pekerja kulit hitam juga melaporkan dialokasikan pekerjaan yang lebih menuntut fisik, didisiplinkan secara tidak setara, serta menghadapi perlakuan rasis di tempat.

Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan
Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya